MASIH NYIMAK?
ATAU
MASIH TERMENUNG?
SAMA, TAPI SUDAH SAYA BUAT KENANGAN MANIS DI MEJA SEKOLAH, CORETAN LOVE DAN NAMA.
APA YANG KALIAN LAKUKAN SAAT ITU?
ANOTHER WORLD.
REIN AND ROSE
THE PERFECT TIME
EPISODE 57-61
VOLUME 1
EPISODE 57
Empat Hari setelah perjalanan di masa lalu.
Menelusuri sungai, ke arah hutan.
" Bagaimana, Rein?" berkata Rose melihat Rein terlihat sedikit kebingungan.
" coba, kemarikan Peta itu" berkata Reika kembali melihat peta di tangan Rein. Melihat dan meneliti. " Hem, jika kita lewati jalan ini. "
Melihat sebuah jalan ke arah Danau di tengah hutan. Terlihat Reika membaca peta yang sangat jelas mudah baginya untuk menemukan jalan. " kita bisa lewat sebelah kanan hutan ini dengan masuk ke arah dalam hutan. Bagaimana?. "
" Ya, karena kamu mungkin tahu letak yang tepat lebih baik mencobanya. " berkata Rein kemudian berjalan ke arah pedalaman hutan. Kembali membuat kuda berjalan. Semua orang menelusuri Gua. Terdengar beberapa kicauan burung gagak di dalam hutan.
Gwak! Gwak!
merinding.!
"Hutan ini terlalu gelap, apakah ada orang hidup disini?" berkata Haruna getir, lebih dekat memeluk Rein .
Hangat!
Hangat!
Melihat Rein dan Haruna, Mendekatkan kuda nya. Saat ini Rose berkata " sejak kapan kalian terlalu dekat? apakah terjadi sesuatu saat aku tertidur?. "
Tersenyum masam, Reika terdiam untuk beberapa saat mencoba melihat sekitar hutan gelap. " Kalian merasakan sesuatu?. " berkata Reika merasakan ada seseorang datang mendekat.!
Booom!
" Menyingkir! " teriak Rein melompat dari kuda dan terbang ke atas! " Rose pinjam katanamu! "
Memanggilnya katana hijau nya, " ini Rein! " berkata Rose melemparkan katana ke arah Rein.
Hap! mengabil!
Boom!
ledakan dan tebasan kuat.!
Dua orang bertubrukan.!
" Siapa kamu! " berkata Rein melihat sosok kecil berhadapan dengan nya.
Melirik ke arah peta yang berada di celah baju Rein. " siapa aku! katakan saja pada pedangku! "berkata lelaki dengan penutup wajah. " seperti nya kalian bukan berasal dari dunia ini! "
Slass!
mengayunkan kembali pedang mereka.
Deritan!
Menekan!
dua pedang kembali menekan, membuat Rein dan pria berpenutup wajah mundur melompat ke atas pohon, duduk berjongkok di dahan pohon. Kembali melihat satu sama lain.
" Hei! katakan apa maksud mu menyerang kami! " teriak Rein melihat tak ada pergerakan dari orang berpenutup wajah .
Tap! tap! tap!
berjalan santai!
bersiul!
memutar mutar kayu dari dahan pohon kering.
Berjalan ke arah, kuda yang dinaiki Rose dan yang lainnya. " kuda yang cukup bagus, siapa yang memberikan ini pada kalian?. "
Hup!
Turun dari kudanya, Rose dan yang lain nya, bersiap menyerang Seorang gadis bersyal. " Siapa kamu? apakah kamu teman dari lelaki itu. " berkata Rose memanggil katana merahnya. " katakan! "
"Ow ow ow! Gadis yang bersemangat! " berkata Gadis dengan syal merah. " Aku hanya bertanya, apakah Hina watabe yang memberikan kuda ini?. "
Terkejut!
" kamu kenal dia!" berkata Haruna tetap waspada.
" Sudah cukup! Sasha! mereka lah yang telah merenggut keluarga mu! " teriak lelaki berpenutup wajah !
Melompat ke arah Reika yang terlihat lemah, Sasha dengan cepat menaruh pisau Dapur di leher Reika. " Seperti dugaanku! pasti kalian pelaku pembantaian di vila dan kedai desa Smallwoods. Katakan! "
Mundur melihat pisau di leher Reika. " Tunggu! seperti ada kesalah pahaman! " teriak Rose. " lepaskan Reika. "
Sclass!
serangan dadakan ke arah Rein!
Lelaki berpenutup wajah dengan cepat melompat ke arah dahan pohon Tempat Rein berpijak. " Sudah cukup! mereka pasti pelaku pembantaian! "
Hup!
melihat serangan, Rein dengan cepat mengayunkan pedang katana hijau ke pedang milik lelaki berpenutup wajah. " Apa apa ini! kalian menuduh tanpa bukti! "
Trank!
menangkis dan menjatuhkan pedang!
Bug!
meninju perut dengan pukulan lemah!
Terlihat Rein menjatuhkan sosok lelaki berpenutup wajah ke tanah, bersamaan dengan pedang nya.
Jleb!
pedang tertancap ke tanah.
" Sialan" berkata lelaki berpenutup wajah terkejut dengan apa yang di lakukan Rein, kembali mencoba untuk melompat dan menghujam kan pukulan ke arah Rein. " Bakat apa yang kamu miliki! "
Bug!
memukul! keras!
EPISODE 58
Melihat dan melesat menghindar!
" lumayan! " berkata Rein mengambil pergelangan tangan lelaki berpenutup wajah dan dengan cepat mengayunkan tubuh nya jatuh ketanah.
Bug!
" serangan ku terbaca?" berkata lelaki berpenutup wajah melihat tubuhnya jatuh tersungkur. " urh! " menahan sakit.
Di sisi lain.
" Reika! " berkata Haruna lirih, Bagaimana pun Haruna merasa kwatir dengan Reika yang saat ini dirinya sedang dalam pelukan Sasha. Dengan pisau di leher nya.
" hihi, hanya ini?" berkata Reika mengambil pergelangan tangan Sasha dan dengan cepat memukul perut Sasha.
Bug!
pukulan keras membuat pisau ditangan Sasha tejatuh.
Prank!
mengambil kembali pergelangan tangan Sasha, dan dengan cepat melemparkan tubuh Sasha ke tanah. " Rasakan! " teriak Reika dengan kuat melemparkan tubuh Sasha ke tanah.
" Urg! " menahan sakit.
Sasha mencoba bangkit dari tanah, " apa apa ini! " berkata Sasha yang tersadar dengan Reika yang bisa dengan mudah menjatuhkan nya.
" hihihi, butuh ribuan tahun agar kamu bisa mengungguli ku! " berkata Reika tersenyum jahat.
Merasakan sesuatu, " ada apa dengan wanita ini?. "
deg!
deg! deg!
" kita mundur! Ezza! " teriak Sasha ingin melompat ke belakang dan berlari.
Mendengar teriakan Sasha. " Iya! " teriak Ezza mencoba untuk berdiri.
" Heh! " berguman Rein, " mau coba kabur! "
" Tak akan bisa! " teriak Rein dan Rose dengan cepat meringkus tubuh Sasha dan Ezza.
Bug! bug!
" Haruna! ambil tali" berkata Rose memerintah.
" asiap! " teriak Haruna dengan cepat melemparkan tali ke arah Rose dan berjalan ke arah Rein. " Ini tali cinta kita Rein . "
Sret sret sret!
mengikat keras!
" Bagus! " berkata Rein dan Rose melemparkan dua tubuh di batang Pohon hutan.
Melihat dengan tatapan memelas. " ampuni kami! " berkata Ezza dan Sasha panik.
memperlihatkan genggaman tangan ke wajah Ezza, " apa mengampuni mu? kamu bercanda ya? setelah kamu menyerang kami dan memfitnah kami" berkata Rein siap memukul wajah Ezza.
Bug!
menjentikkan telunjuk ke kening Ezza.
" Hahahaha! tak tega aku melihat kalian berdua! hahaha" berkata Rein tertawa mendominasi.
membuka matanya. " huh huh huh, kalian?" berkata Ezza menahan nafas.
"Cepat jelaskan, apa maksud kalian memfitnah kami?" berkata Rose galak.
Terdiam beberapa saat dan menjawab. "pagi itu! saat dini hari, seseorang telah membuat satu desa terbunuh dan seorang wanita yang adalah ibu Dari Sasha telah berlumuran darah. "
" hina?" berkata Rein teringat.
" Ya, dan saat aku kembali aku menemukan mayat ibuku sudah tak lagi bernafas dan tak memakai apapun. " berkata Sasha menangis. " pasti kalian yang membunuh ibuku! "
"Kuda yang kalian bawa adalah bukti kalian mengambil dengan paksa! " berkata Ezza dengan wajah menantang tapi sedikit getir.
" Ya, kami memang mendapatkan kuda itu dari nona Hina, tetapi bukan kami yang membunuh nya. " berkata Rein penasaran.
" bohong! pasti kalian! "teriak Sasha menangis keras. " saat itu pelayan keluarga kami yang mengetahui kalian berada di vila kami dan setelah itu aku kembali dari perjalanan ku dan melihat mayat ibuku. "
EPISODE 59
"kami mencoba untuk mencari siap yang melakukan nya dan bertemu dengan seseorang bertubuh besar dengan banyak luka di tubuh nya" berkata Ezza mengingat. " Dan dia berkata, bahwa dirinya telah dibuat babak belur oleh empat orang menunggang kuda, dan dia menceritakan dia bisa lari dan kabur untuk menyelamatkan diri. "
" bertubuh kekar? dan terluka " berkata Rein mengingat. " Ivan! "
" aku tak tahu siapa tapi dia menceritakan pertarungan nya. " berkata Ezza melihat wajah Rein. " pasti kalian yang membunuh keluarga Sasha. "
" hoi hoi hoi! "teriak Rose menjatuhkan diri mencoba untuk berakting. " kalian lihat kami, hanya tiga gadis berdada besar yang telah di sekap dan di perbudak oleh Lelaki itu. " menunjuk ke arah Rein.
" kami juga tak berdaya dan terus mengikuti nya, bahkan tubuh kami sudah di sentuh oleh nya beberapa kali. " berkata Rose lanjut, menutup kepala dengan tangan. " oh ouh ouh! sensasi itu, "
berkedut matanya, Rein melihat dengan canggung. " Hei hei Rose! apa yang kamu lakukan?. "
Berjalan ke arah Reika dan memegang dada Reika. " lihat lah, ini kami hanya budaknya " berkata Rose menggoyang kan Dada Reika.
" Eh?" guman Reika.
Kembali berjalan dan berakting ke arah Haruna. " lihat lah, bahkan tubuh nya sudah tak seperti gadis biasanya " berkata Rose memainkan Dada Haruna.
" ouh! hentikan Rose " berkata Haruna memejamkan matanya.
Berputar putar dan berjalan ke arah Sasha, mendekap tubuh Sasha " dan kamu adalah korban selanjutnya hahahaa" berkata Rose memainkan Dada Sasha.
" ouh" teriak ketakutan.
" ROSE! hentikan omong kosongnya! " teriak Rein memerah wajah nya.
" Hahaha! aku bercanda! " berkata Rose menepuk Dada Rein. " Tapi tidak ada salahnya mencoba Rein. "
" Kalian! " berkata Sasha dan Ezza menghitam wajahnya.
Angin berhembus!
sess sess sess!
suasana hutan sedikit terang dengan banyaknya cahaya matahari yang masuk melalui celah dahan pohon.
Terdiam beberapa saat!
sunyi.!
" baiklah, jika kalian sudah paham akan aku lepaskan kalian " berkata Rein melepaskan ikatan Sasha dan Ezza.
" Kami mengerti, dan bagaimana pun kalian bisa saja membunuh kami" berkata Ezza yang melihat kebaikan Rein dan yang lain.
Stet sret!
" seperti Ivan lah yang mencoba untuk memfitnah kami, jadi apa kita kembali dan melihat desa?" berkata Rose mengajak.
" Tidak perlu, kita akan menemukan nya di sepanjang perjalanan kita, dan jika aku bertemu dengan nya lagi akan aku hajar dia dan meremasnya. " berkata Rein menggenggam tangan.
Hup!
" baiklah, kami meminta maaf dan seperti nya kalian bukan berasal dari dunia ini " berkata Ezza mengingat " dan seperti kalian juga sama dengan orang itu. "
" orang itu?" berkata Rein lirih" apa maksud mu ada orang lain yang sama dengan kami, pergi ke tempat ini?. "
" Mereka mengatakan berasal dari waktu yang berbeda, karena sedang mencari sesuatu dan sebuah tugas dari seseorang. " berkata Ezza melanjutkan " mereka berdua, satu lelaki dan satu perempuan dan mereka bilang mereka berdua dari kelompok Guild 7 sungai. "
" Guld seven water?" berkata Rein dan Rose yang pernah mendengar Ivan mengatakan kelompok itu. " Siapa mereka? dan apa tujuan mereka sama seperti kita?"
" Ya, tapi seperti mereka sudah mendapatkan apa yang mereka cari dan kembali ke asal mereka " berkata Sasha" kami yang mengantar mereka dan mereka yang memberikan pisau dan pedang ini pada kami. "
Memberikan pedang dan pisau belati dan memperluas pada Rein. " lihatlah, mungkin kalian tahu"
Menerima pedang dari Ezza" ini! Rose apa kamu tahu?" berkata Rein melihat ukiran nama Keluarga nya berada di tubuh pedang milik Ezza.
" Crawford! " berkata Rein dan Rose bersamaan karena terkejut.
"Kalian tahu?" berkata Ezza penasaran.
mengembalikan pedang dan belati ke Ezza dan Sasha.
EPISODE 60
Diam dan berpikir.
" siapa mereka?" berkata Rein dalam hati.
" Kalian tahu siapa nama mereka?" berkata Rose penasaran.
menggelengkan Kepala, Ezza dan Sasha menjawab " entah lah kami hanya tahu mereka terlihat akbar Satu sama lain dan kami tak sempat berkenalan dengan mereka, tapi mereka sedikit mirip. dengan mu, lelaki itu"berkata Ezza melihat Rein dengan tatapan yakin.
" Ya dan satu gadis yang cantik seperti nya pacarnya atau kekasihnya " berkata Sasha memerah wajahnya.
" mirip? ayah?" berkata Rein mencoba mengerti.
" tunggu Rein, seperti dia bukan ayah kita, lagipula mereka masih muda sama seperti kita dan yang aku penasaran apa mereka sama sama memiliki nama Crawford?. " berkata Rose gusar. " apakah kita masih punya orang lain?. "
" kita akan tanyakan pada ayah nanti setelah kita kembali! " berkata Rein yakin dengan apa yang ayahnya sembunyikan. " apakah ayah kawin lagi? sialan! "
" hem, ayah kita memang jantan Rein. " berkata Rose tersenyum.
" tapi gadis yang bersama nya siapa?" berkata Haruna mendekati Rein.
" entahlah, mungkin suatu saat kita akan bertemu dengan mereka. " berkata Rein kemudian mengambil kudanya. " apakah kalian mau ikut? atau kalian mau kembali?. "
Mencoba mencari jawaban.
" karena tujuan kita sama mencari orang yang telah membantai desa dan keluarga Sasha lebih baik kita ikut, bukan begitu Sasha" berkata Ezza bergabung.
" Ya, lagi pula keluarga ku sudah tak ada, aku seperti sendiri " berkata Sasha menangis.
puk!
puk!
menepuk pundak.
" masih ada kami, dan jika kamu mau ikutlah bersama kami, bagaimana pun ibumu telah baik pada kami. " berkata Rose bijak dan sekali bijak ada maksud tertentu. Tersenyum jahat. " Hehehe, ini menarik bukan Sasha "
meniup telinga Sasha.
" eh, apa yang ingin kamu lakukan?" gimana Sasha lirih.
memutuskan!
" karena kuda ini hanya dua, lebih baik aku berjalan dan kamu haruna dan Sasha naiklah" berkata Rein memegang tali kuda.
" dan kamu ambil tali kuda milik Rose, kita akan berjalan untuk sementara sampai kita bisa menemukan kuda yang lain untuk kalian. " tambah Rein berkata sambil berjalan ke dalam hutan.
Beberapa jam kemudian.
Suara serangga hutan berderik.!
beberapa burung berterbangan.!
suasana tak begitu senyi ketika Rose berbicara. " Dan aku merasakan sedikit aneh dengan mu, Reika?" berkata Rose yang melihat Reika berhasil menjatuhkan Sasha. " apa kamu berlatih bela diri?. "
Bamm!
terkejut!
" eh, apa yang aku lakukan? itu hanya reflek dan aku hanyalah gadis biasa" berkata Reika tak sadar dengan apa yang dilakukan nya. " aku terlalu mencolok, lebih baik aku kembali tertidur dan membiarkan gadis pemilik tubuh ini. " berkata dalam hati shaky yang berada dalam tubuh Reika kembali tertidur.
Memejamkan matanya. Tersadar.
" eh? sejak kapan aku menunggang kuda?" berkata Reika tersadar.
" hei Reika apa kamu mendengarkan ku?" berkata Rose santai. " sudah lah, tapi apa yang kamu lakukan hari ini bagus juga. "
Berjalan dan terus berjalan, Rein melihat Haruna terdiam. " ada apa haruna?" berkata Rein melihat haruna terdiam.
" ayah mu saat itu membisikkan sesuatu saat memberikan jepit rambut ini" berkata Haruna mencoba untuk mengingat.
Berhenti.!
Saat ini mereka telah sampai di tengah hutan belantara. " Jadi ini hidung tengkorak dan ini bukan danau melainkan padang rumput luas yang membentuk gambar tengkorak! " berkata Rein melihat sebuah rumah besar seperti mansion.
EPISODE 61
Berhenti dan turun dari kudanya.
Hup! Hup! Hup! Hup!
Semua orang kemudian turun dan berjalan ke arah mansion. " bangunan yang cukup besar untuk tempat tinggal, siapa pemilik mansion ini?" berkata Rose yang berjalan bersama dengan Reika.
Mengikat kuda mereka.!
" lebih baik kita masuk dan tanyakan pada seseorang yang mungkin tinggal di sini. " berkata Rein Kemudian bersama haruna mencoba untuk mengetuk pintu.
Tok! Tok!
Tok! tok!
Tak ada jawaban.
pintu terbuka sendiri.!
merinding!
" Rein, aku takut " desah haruna.
" ayo kita masuk, seperti nya mansion ini memang kosong. " berkata Rose masuk lebih dahulu.
Berjalan ke arah tangga dan melihat sekitar.!
" Ezza, apa kamu tahu bangunan ini?" berkata Rein mencoba memastikan.
menggeleng kepala.!
" tidak, kami saja baru tahu ada tempat seperti ini di tengah hutan. " berkata ezza mencoba menemukan sesuatu.
" Rein disini ada tombol saklar " berkata Haruna menekan tombol.
Dep! dep! dep!
Lampu menyala!
" Sihir! " teriak Ezza dan Sasha bingung.
" hahaha! pa yang kalian katakan?" berkata Rose tertawa. " di dunia kami ini adalah lampu listrik, dan seperti nya memang ada yang membangun tempat ini dari masa depan. "
tek! tek!
mematikan dan menghidupkan saklar Lampu. " wah aku juga bisa " berkata Sasha terkejut.
" hei kalian, hentikan! " berkata Rein kesal melihat lampu dimainkan.
" ops! maaf" berkata Sasha berhenti memainkan saklar.
" Lihat, ini seperti lukisan wilayah ini" berkata Reika menujukan lukisan.
berjalan ke arah lukisan peta wilayah padang tengkorak. Mencoba mencermati isi lukisan. " hem, hem hem" berkata Rein memperhatikan.
mengambil lukisan dari dinding.!
" coba kita lihat " berkata Rein yang jelas tahu mungkin ada sesuatu yang tersembunyi di balik lukisan.
Bam!
melihat dan menemukan sesuatu.
" Haruna, pinjam jepit rambut mu" berkata Rein melihat lubang kunci mirip seperti jepit rambut Haruna.
Taks!
memasukan jepit rambut Haruna.
" nah kan benar, kita tahu apa yang ayah kita inginkan, lalu apa yang ada didalam kotak ini"berkata Rein mengambil sesuatu dari dalam kotak berangkas.
" ada apa Rein?" berkata Rose penasaran.
" hanya ada kunci dan sebuah surat. " berkata Rein mengambil kunci dan surat.
membuka surat.!
" jika kalian Menemukan dan membaca surat ini berarti kalian adalah orang kedua yang telah sampai, ambilah kunci ini dan lanjutkan perjalanan kalian untuk menemukan Heaven of Orb, ayah sangat bangga pada kalian. "
" jadi isi surat ini dari ayah, lalu kenapa kita adalah yang kedua? apakah sudah ada orang lain yang juga datang kesini. " berkata Rein melihat haruna. " apa yang dibisikin ayah padamu Haruna. "
Puk!
" Rein kita bicarakan ini dan lebih baik kita istirahat dan menginap disini " berkata Rose bijak " aku yang pegang kunci itu" berkata Rose sedikit kwatir.
Hap!
" ambilah, Rose " berkata Rein menyerahkan kunci pada Rose " Dan ini jepit rambut mu Haruna. "
" ya Terima kasih Rein " berkata Haruna melihat Rein membantu memakai jepit rambut. " kamu romantis Rein, hihihi. "
" Baiklah, kita akan bicara setelah makan malam" berkata Rein kemudian mencari dan membagi tempat. " Karena mansion ini begitu luas lebih baik kita bagi kamar kita, kalian boleh memilih untuk tidur sendiri atau bersama . "
" baik! " berkata semua orang mencari kamar mereka.
" Sasha, kamu mau pilih yang mana?" berkata Ezza berjalan ke beberapa kamar kosong. " aku akan tetap berada di dekat kamarmu. "
krek!
membuka pintu kamar. !
melihat isi kamar yang rapi. "Waaahh ini seperti kamar impian, lihat Ezza! lihat! " berkata Sasha masuk kekamar. " bahkan semua benda ini tak ada di zaman kita. "
Tut do re fa!
menyentuh piano di dalam kamar.
" sihir! " berkata Ezza melihat piano berunyi.
srek!
menekan tombol soundtrack film.
" lihat, kotak ini menyala! " berkata Sasha kaget dan mendengarkan musik dan film yang di putar. " Ezza, ada orang didalam. "
" apa? bagaimana? apa mereka di tangkap?" berkata ezza melihat film Jurassic park. " binatang apa itu! "
" Wahh! apa ini?! ada air panas mengalir" teriak Sasha di kamar mandi dan memutar keran. " panas! "
" air sihir! " Teriak ezza.
EPISODE 62
Mendengarkan keributan dari arah Ezza dan Sasha, Rein dan Haruna mendatangi kamar yang dipilih Sasha. " kalian, ini! " berkata Rein menepuk jidat.
" Haruna, Lebih baik kamu temani Sasha malam ini " berkata Rein menyuruh Haruna untuk sekamar dengan Sasha " dan kamu ezza, ikut aku"
" baik, Rein " berkata ezza menurut.
" Haruna, kita akan bicara setelah mandi" berkata Rein berjalan bersama Ezza ke kamar.
" baik Rein " berkata Haruna masuk kekamar. " Sasha, bagaimana kalau aku gosok punggung mu, kita mandi bersama. "
" Ya, apakah kita akan mandi disungai?" berkata Sasha yang biasa mandi di sungai atau kolam villa.
" Haha, baiklah ikut aku ke kamar mandi. " berkata Haruna mengambil beberapa pakaian di lemari. " oh, disini banyak sekali pakaian mahal dan ini? "
Terkejut!
" apa ayah Rein, menyediakan ini semua?" berkata Haruna mengambil pakaian seksi. " gluk! ini sungguh cantik, akan aku pakai nanti malam. "
" ada apa Haruna? apa kamu menemukan sesuatu yang menarik?. " berkata Sasha bingung.
hap!
" baiklah kita mandi! " berkata Haruna menarik lengan Sasha. " kamu Harus coba nanti. "
***
" hei jangan sentuh itu" berkata Rein melihat ezza menekan tombol putar film.
tut!
" sihir! " teriak Ezza terkejut mendengar suara rintihan dari layar LEd.
" aduh! " berkata Rein menepuk jidat.
" apa yang mereka lakukan " berkata Ezza menelan ludah. " gluk! "
" ini blue film, lebih baik kita tidak mengkonsumsi ini" berkata Rein bijak.
" aku ingin tahu, biarkan aku melihat nya" berkata Ezza menekan tombol Led.
" aduh! ayah, apa kamu menyediakan ini? atau apa?" berkata Rein berjalan ke kamar mandi " lakukan sesukamu aku mau mandi"
" Ya, tinggal kan aku" berkata ezza penasaran. " oh! aku harus menyelamatkan nya"
Krek!
membuka pintu kamar mandi.
" hemm, apa boleh buat, mereka akan asing dengan apa yang mereka lihat " berkata Rein mengalirkan air. " aku penasaran siapa mereka, apa mereka ada hubungan darah dengan ayah? apa ibu tahu?. "
BOOOOM!
LEDAKAN!
semua orang mendengar suara ledakan yang tiba-tiba dari arah kamar Rein, semua orang terlihat keluar dari kamar masing-masing dan berlari kekamar Rein. " apa yang terjadi? ledakan! " teriak Rose pada Reika.
" ya, ledakan dari kamar Rein bukan" berkata Reika bertemu dengan Haruna dan Sasha.
" apa yang terjadi?" berkata Haruna pada Rose.
" entah lah, lebih baik kita lihat" berkata Rose membuka pintu kamar Rein.
krek!
Melihat isi kamar Rein berantakan.
" Apa apa yang kamu lakukan? ezza?" berkata Rein melihat asap keluar dari Kotak Led.
Jesss! asap mengepul.
" aku ingin menyelamatkan gadis itu dari para lelaki hidung belang yang mencoba untuk merenggut tubuhnya dan aku berhasil meledak tempat itu" berkata ezza polos.
" apa! " teriak Rein kaku tangan dan Wajahnya. Dan tak sadar handuk yang digunakan lepas.
bersandung.. :)
Comments