DUNIA TANPA UJUNG
BAB 02
Terdengar suara aneh, yang terus memanggilku. Ini aneh, suaranya sangat merdu dan menarik hati. Bahkan suara tersebut seperti sebuah lagu yang di nyanyikan dan mengundang ku untuk menghampirinya, " Suara ini berasal dari bawah, sangat merdu.. " Ucapku.
Dan tanpa pikir panjang, aku mencoba mencelupkan wajahku seperti teh celup. Dan Hal tak terduga, membuat mataku seperti terhipnotis . Aku melihat bangunan bangunan megah yang terlihat seperti reruntuhan.Bahkan aku melihat disetiap bangunan megah tersebut seperti terbuat dari permata dan emas. Ingin rasanya aku turun, dan mencoba untuk melihat lebih jelas pemandangan aneh di bawah laut. Dan benar saja, tanpa sadar aku mencoba untuk turun ke bawah, sampai sebuah tangan langsung meraih dan menjambak rambut ku.
" Auh! " teriak ku kesakitan.
"Apa yang kamu lakukan! " ucapku wanita yang bersama ku.
" Eh, dibawah aku melihat emas dan bangunan megah " ucapku yang saat ini belum tahu apapun tentang dunia aneh dimana aku berada.
" Hah," wanita tersebut menghela nafas panjang dan perlahan dia berkata.
" Itu Adalah ocean ruins, tempat para drowned, Dan jika kamu turun, maka kemungkinan kamu selamat adalah nol. Baiklah, lebih baik kita langsung pergi dan jangan sesekali kamu berhenti mendayung sampai kita tiba di desa terdekat. "
" Oh, ya.. Namamu siapa?, apakah kamu orang baru? " tanya wanita tersebut.
"orang baru? " tanyaku.
" Aku Alexis, seorang pahlawan desa.." Ucapnya memperkenalkan diri setelah memulihkan diri.
" Aku steve,apa maksud mu, aku orang baru? " Aku berharap dia mau menjelaskan semuanya, tapi saat ini dia kembali diam dan tak berkata apapun.
Aku hanya Melihat dia mengambil sebuah peta dan langsung menunjukkan sebuah arah. " Kesana! "
Dan tanpa bertanya apapun, dan bagaimana pun dia sudah menyelamatkan ku. Aku hanya mengikuti apa yang dia katakan. Kami berdua hanya diam dan terus mendayung rakit bersama, dimana aku berada di belakang dan alexis berada didepan sambil memberi petunjuk arah.
Aku sendiri memang seorang yang pendiam, bahkan disekolah aku terlalu cuek bebek. Ya, aku masih duduk di bangku SMP, dan aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada dunia ku. Sungguh, aneh untuk dikatakan. Dunia ini sangat berbeda..
Suara kantong kulit terdengar, dimana alexis mengeluarkan dua buah roti gandum dan dia memberikan satu potong padaku. " Makanlah, mungkin perjalanan ini akan sedikit jauh, sampai desa terdekat. " ucap alexis tersenyum.
" Terima kasih. " ucapku.
" Void World.., Dunia ini bernama Void.. " Dan secara tiba-tiba, alexis mengatakan hal tersebut.
Sungguh, aku terkejut mendengar alexis mengatakan apa yang ingin aku tanyakan, bahkan aku sebenarnya sedikit kikuk jika berbicara dengan seorang perempuan. Dan mungkin, ini.. kali pertama ada perempuan yang berbicara padaku, selain emak dan nenekku.
Dia kemudian menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. " Mungkin, masih ada beberapa orang yang secara tidak sengaja ikut masuk ke Void, Dunia ini adalah dunia tanpa ujung dan keberadaan kita sebenarnya juga belum aku ketahui. Hanya saja,.. " Alexis mengatakan hal tersebut sambil menangis dan derai air mata terus mengalir membasahi wajahnya..
"Thomas.. seandainya.. kamu tidak menyelamatkan ku, kamu lah yang pantas hidup.. hisk.. "
Dan aku bingung dengan perubahan suasana yang terjadi, aku tak tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan, kami berdua baru saling kenal. Masa iya, aku mau SKSD kan Ga mungkin..
Dan alexis kembali diam, " Oh ya, apa kamu bawa lencana perunggu? " tanya alexis.
"lencana? " tanyaku.
" Ya, seperti ini "berkata alexis memperlihatkan sebuah lencana berwarna emas, dengan sebuah simbol seperti intan. Hanya, saja lencana alexis berwarna kuning terang.
" em, entah " ucapku ku yang tak tahu apapun. Sambil mencoba untuk merogoh saku celana, dan beberapa bagian dari tubuh ku. "eh? apa ini??."
Sebuah benda aneh ku ambil dari bagian dadaku, itu terlihat seperti sebuah lencana tapi, berwarna biru dan berbentuk seperti intan Sama seperti milik alexis. " apa ini yang kamu maksud? "tanyaku sambil memperlihatkan sebuah lencana berwarna biru.
" Itu.. kamu juga pahlawan desa?, kau.. kau.. " Ucap alexis, terkejut melihat lencana milik ku.
bersambung...
Comments