Skip to main content

DUNIA TANPA UJUNG Bab 03

DUNIA TANPA UJUNG
Bab 03


Bahkan saat ini, aku lebih terkejut dengan apa yang disebut lencana pahlawan desa. Dan Sambil melihat alexis memeriksa lencana pahlawan tersebut, aku hanya duduk diam sambil terus mendayung rakit bambu yang dibawa alexis. 

" Ini asli, kau sungguh pahlawan desa. Dan Bagaimana mungkin kamu tidak tahu apapun tentang Void World? " berkata alexis yang kemudian terus memperhatikan ku, dari ujung kaki sampai ujung kepala. " Steve, apa kamu kehilangan ingatan??. "


Dia bertanya, dan aku menjawab. " ah, tidak.. sepertinya tidak. "


" Lalu, bagaimana kamu mendapatkan lencana pahlawan ini? " tanya alexis balik dan tak percaya. " Bagaimana pun, mendapat lencana pahlawan ini butuh keberanian untuk melawan para Mahluk yang disebut Revae. Mereka mahluk brutal yang selalu mengganggu dan Saat ini, aku ingin membalas dendam pada pemimpin mereka. " berkata alexis panjang lebar, dan aku sendiri hanya mendengar apa yang dia katakan. 

" Steve, kau tidurlah terlebih dahulu. Biar aku gantikan sampai ke desa terdekat ."


" Tidak, kaulah yang harus beristirahat dan aku masih kuat dan bagaimana pun, kamu sudah menyelamatkan ku dan terluka. " Ucapku sambil berpikir tentang apa yang dikatakan alexis. 

" baiklah, ambil kompas ini" ucap alexis memberikan ku sebuah kompas aneh bercahaya ungu. " Ikuti arah jarum merah ini, dan jangan mudah terpancing dengan suara aneh di lingkungan. "


Sambil mengambil kompas, sejenak aku memperhatikan lautan air yang aku arungi. Sungguh berbeda dengan lautan yang ada didunia ku, ini lebih seperti air tenang yang memiliki luas dan belum tampak pulau atau pun dataran, sungguh luas dan tak memiliki ombak. Aku sendiri memperhatikan alexis yang saat ini tengah tertidur, dia mungkin lebih tua dari ku, tapi dia sangat cantik dengan rambut yang panjang di kepang. 


Dan setelah beberapa jam mendayung, akhirnya aku melihat cahaya lentera yang terang benderang di sisi lain. " alexis, bangun.. " ucapku seraya mendekatkan rakit bambu ke daratan. 


" urh.. " rintihan alexis terbangun. " akhirnya, aku bisa tidur nyenyak. "


" kerja bagus Steve ".


" em, ini benar benar desa! " ucapku yang melihat alexis melakukan sesuatu dengan sebuah kantong aneh. Dan tak kuduga sama sekali, rakit bambu yang dibawa olehnya, perlahan mengecil dan dengan ajaib, alexis menaruh rakit bambu ke dalam kantong tersebut. 

" Steve, ingat apa yang aku katakan, jangan sesekali memperlihatkan lencana pahlawan mu. " berkata alexis yang kemudian berjalan menuju ke bagian tengah desa. 


" baik, aku mengerti " ucapku tanpa pikir panjang dan tahu apa yang terbaik. 

Lalu, aku mengikuti alexis menuju ke bagian rumah yang ditutup rapat dan bahkan saat aku melihat rumah tersebut, aku benar-benar tak melihat seseorang pun yang tinggal. " disini sepi? " tanyaku. 


" ya, beberapa orang desa terkena serangan zombie hijau, dan aku mengekang mereka di dalam rumah masing-masing. " ucap alexis yang kembali mengeluarkan beberapa botol aneh dari kantong anehnya. " baiklah, kurasa ini cukup. "


Sambil menyiapkan sesuatu di atas meja, aku melihat alexis sedang membuat sesuatu dengan benda aneh yang terdapat di dalam rumah yang kosong dan tak berpenghuni. Dan sesekali, aku menajamkan pendengar ku, dimana aku terus mendengar suara tangisan beberapa orang yang terdengar kesakitan. Aku tak melakukan apapun, hanya melihat dan ingin tahu apa yang akan terjadi. 

" Baiklah, sudah jadi. Ini adalah ramuan Awakening, tolong kamu bawa beberapa botol ini. Aku masih perlu beberapa buah apel " ucap alexis meminta ku membawa beberapa botol bercahaya merah dan mengikuti alexis. 


" baik" ucap ku mengikuti. 


bersambung.. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo