Skip to main content

DUNIA TANPA UJUNG BAB 05

DUNIA TANPA UJUNG
BAB 05

Aku sendiri melihat papan nama desa yang ku kunjungi saat ini baru selesai di dirikan, dan baru ku ketahui bahwa nama desa tersebut adalah desa Tembikar. Dan aku bertanya bagaimana desa ini bisa sampai porak-poranda dan semua orang menjelma menjadi sosok zombie hijau ?. 

Dan Kepala desa yang ku ketahui bernama hobit kemudian menjelaskan peristiwa padaku, dan tentunya alexis tahu apa yang sebenarnya terjadi. " Ya, para ravenue telah menyerang desa kami. Dan mereka membawa satu zombie hijau yang mereka tangkap dan melepaskannya. Tapi untunglah Alexis datang, tapi walaupun begitu sebagian besar termasuk diriku sudah terkena gigitan zombie hijau. "

" Tapi sekarang sudah tak masalah, bagaimana pun jika mereka kembali, aku pasti akan membinasakan mereka. " imbuh Alexis yang saat ini duduk dengan seseorang yang baru datang. 

Aku hanya diam beberapa saat, dan terus memperhatikan alexis yang saat sedang membagi beberapa benda yang jelas tak kumengerti. Hingga beberapa hari kemudian, aku sedikit tahu dimana aku berada. Rupanya, dunia ini merupakan dunia lain yang bukan bumi. Aku sendiri sekarang menjadi semakin penasaran, kenapa aku bisa sampai disini dan untuk apa aku berada di sini. 

" Oh ya, aku juga punya kantong seperti alexis. Apakah benar ada isinya? " ucapku penasaran dan memang aku baru tahu jika aku memiliki sesuatu seperti saku yang ada dibelakang celanaku, bentuknya seperti kantong yang diikat dengan kuat dan memiliki tali. Aku sengaja menyembunyikan ini dari alexis dan bagaimana pun, lencana pahlawan biruku membuat ku seperti memiliki pengaruh dalam dunia ini. Aku sengaja pergi sendiri kesebuah tanah lapang, dan tak memberitahu alexis. Aku ingin mencoba, apakah aku juga bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan alexis. Tanpa banyak bicara, akhirnya aku merogoh sesuatu didalam kantong sakuku. Dan rasa penasaran ku, semakin menjadi. Dimana, saat ini.. 


" Grip!?, apa ini pedang? " tanyaku yang kemudian perlahan menarik sebuah gagang pedang dan melihat sesuatu yang bersinar biru. " Ini, pedang! . "


Dan mengingat apa yang dikatakan alexis, aku hanya sebentar melihat dan mencoba beberapa kali besatan. Tak ada yang aneh, seperti halnya pedang biasa. " Pedang Diamond!, bagaimana aku memiliki hal seperti ini?. " 

Lalu aku mencoba mengambil beberapa benda lainnya dan benar saja, aku takjub melihat isi didalamnya. Dimana terdapat Armor berkilauan seperti diamond dengan beberapa sisi garis yang mewah. Hanya sebatas ingin tahu, kemudian aku kembali menyimpan semua benda yang telah aku keluarkan. " Aku harap ini tidak akan jadi masalah. " pikirku. 


***

Sisi lain.. 

Di kejauhan, seseorang memperhatikan Steve dan kemudian pergi menuju ke suatu tempat. Orang tersebut memakai setelan lengkap prajurit dengan sebuah kapak yang terikat di bahunya, dia berlari dan kemudian menemui seseorang dan melaporkan apa yang dilihatnya. " Tuan, Ada seorang penjelajah diamond telah datang ke Void world dan dia berada di desa tembikar. " ucap seseorang melaporkan. 


" Geer, penjelajah diamond!, haha.. apa matamu sehat? " tukas seseorang pemimpin. 

" Benar tuan, aku melihat dengan mata ku sendiri, dia benar benar ada. Aku melihat armor dengan beberapa garis Trip berkilau. " lanjut seseorang yang melihat Steve. 


" Geer.. Kalau perkataan mu benar, Kita akan serang kembali desa tembikar. Tapi, pertama kita akan hubungi para Vindikar untuk membantu kita, kalian temui mereka " Perintah pemimpin Tersebut. 

" Kali ini, tak ada satupun penjelajah akan hidup, termasuk seseorang yang bernama alexis.. Hahaha.. " 

Bersambung.. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo