DUNIA TANPA UJUNG
Bab 06
Dan setelah beberapa minggu kemudian, aku hampir akrab dengan beberapa orang di desa tembikar. Bahkan, setelah beberapa kali aku amati, aku melihat alexis seperti seseorang yang sangat berharga. Dia mengajari ku beberapa gerakan pedang, walaupun hanya menggunakan pedang kayu yang dibuat oleh alexis, aku tetap mempelajari beberapa gerakan yang diajarkan. Bagaimana pun, ini akan berguna nantinya. Dan sekarang aku memiliki tujuan ku sendiri, aku ingin melindungi alexis dan semua orang dari ancaman para Ravenue.
" Ini buatmu, pedang besi ini merupakan pedang milik Thomas. " ucap alexis memberikan sebuah pedang besi padaku. Dan anehnya, pedang besi tersebut terlihat berbeda dari sebelumnya, dimana terdapat sebuah aura aneh berwarna ungu.
" Jangan heran, itu pedang besi yang sudah melalui proses ethanching. Pedang besi ini, memiliki beberapa kekuatan, yaitu Fire shock dan fortune tahap tiga. "
"??? " tentunya aku bingung dengan apa yang dimaksud alexis. Tapi, dia perlahan menjelaskan semuanya padaku.
" Oh, Jadi semua benda apapun bisa di ethanching dengan Pondasi Ini. " Tanyaku.
" Ya, tapi semua memiliki syarat. Dan butuh beberapa buku sihir dan juga biji Luzi. " Alexis terus menjelaskan semuanya, perihal beberapa benda dan syarat yang Harus dimiliki.
" bagaimana aku mendapatkan benda tersebut? " tanyaku.
" Dengan membunuh zombie hijau, dan beberapa Ravenue, kamu bisa memiliki beberapa benda yang bisa dijadikan syarat ethanching, Dan saat itu, aku benar-benar beruntung bisa menebas beberapa zombie hijau saat menyelamatkan mu. " ucap Alexis yang saat ini tersenyum. " Baiklah, istirahat lah. "
Dan aku memperhatikan, alexis sedikit mengeluarkan air mata, entah penyesalan apa yang sedang dipikirkan olehnya. Mungkin, itu berhubungan dengan Thomas. Tapi, kenapa dia memberikan pedang besi milik Thomas padaku. Apakah dia, naksir dengan ku? Ah.. itu hanya kelakarku saja..
Dan umur kami berdua sangatlah berbeda, dimana aku lebih muda lima tahun darinya. Bagaimana mungkin aku bisa berpikir seperti itu. " Dia seperti kakakku, aku pasti akan menjagamu dan membalas kebaikan mu. " Pikirku, dan perlahan aku memperhatikan pondasi ethanching.
" bukankah aku punya beberapa benda yang bisa dijadikan syarat untuk ethanching!, mungkin kah aku bisa mengupgrade pedang diamond ku? . "
***
Hingga suatu hari..
Suara angin tiba-tiba berubah, dan saat ini hujan turun dengan derasnya. Semua orang mendengar suara gemuruh yang datang dari berbagai arah.
"serangan! "
" Trank! " suara memekik dari sebuah lonceng emas desa tembikar mulai bergejolak!.
Lebih dari lima kali bunyi lonceng emas bergema!.
" Haha! " tawa seorang pimpinan Ravenue,membuat seluruh desa kembali menerima ancaman.
Hujan deras disertai retakan para Ravanue yang memiliki jumlah sekitar 50 pasukan, mereka semua menyerbu ke setiap bilik rumah para pendukung desa tembikar. Mereka kembali menyerang!.
" Apa!, apa yang harus aku lakukan! " ujar steve yang saat ini sedang bersembunyi dan melihat Alexis bertarung dengan beberapa orang Ravenue. Tangannya gemetar, dan dia mencoba meraih sebuah kantong di dalam celananya.
" aku harus membantu, tapi.. "
Dan saat ini, di posisi alexis, dia terpental jauh kebelakang. Dia menerima serangan dari lima orang Vindikar yang ikut menyerang. Sosok mereka tidak berbeda dari para Ravenue, hanya saja. Mereka semua memiliki kekuatan dan kemampuan sihir. Hanya dalam satu gerakan tangan, mereka mampu menciptakan sebuah mulut bergerak tajam dari dalam tanah. Bahkan, untuk mendekati mereka. Alexis, benar benar kepayahan.
" Urh!, jadi para Ravenue meminta bantuan kalian! " ucap alexis.
" Zha!, ternyata kamu penjelajah Yang selamat. Semua.. kita harus melenyapkan dia! " berkata seseorang pimpinan Vindikar yang terlihat mengenakan jubah dengan beberapa garis emas di setiap bagian.
Membuat sebuah posisi, kelima Vindikar saat ini telah mengepung alexis. " Sial, semua orang telah tertangkap.. Thomas.. mungkin kali ini aku akan menyusul mu. " Desah alexis pasrah dengan apa yang akan terjadi.
bersambung...
Comments