GREAT NAME OF AURUM
EPISODE 22-23
"AKU PULANG"
Episode 22
Tapi disaat Aurum hendak menapakkan kakinya di halaman rumah, yang tampak seperti sudah rapuh. Aurum tak merasakan kehadiran seseorang, dia tak melihat siapapun di dua rumah yang saling berjajar dan bertetanggaan. Hanya ingin memastikan, Aurum saat ini masuk perlahan ke dalam rumahnya, dan sesaat hendak membuka pintu. Pintu yang di dorong Aurum langsung terjatuh, yang bahkan dia belum menyentuhnya sama sekali.
Debuk! suara pintu jatuh memperlihatkan isi dalam rumah yang terlihat berantakan,yang bahkan beberapa pajangan di dalam rumah tersebut pecah, termasuk piring dan gelas. Sudah lama Aurum pergi, dia sedih kembali mengenang perpisahannya selama namo lima tahun tinggal. "Apa mereka pindah?" tanya Aurum dalam hati terus melihat dan beberapa kali menyapukan tangannya ke beberapa benda yang masih tergeletak utuh.
Setth! Suara seseorang menghilang!
"Siapa!" Ucap Aurum mendengar suara seseorang yang menghilang cepat, merasakan pergerakan seseorang yang beberapa kali berpindah tempat.
Swoss! lemparan jarum pembeku langsung terlempar dan melesat ke arah Aurum. Dimana seseorang dengan pakaian merah melemparkan setidaknya delapan jarum besar.
Aurum tak berkutik dan terus diam, sambil tersenyum Saat ini Aurum sengaja tak menghindari delapan jarum emas yang dilempar seseorang. "Menurut Master Razz, ada seorang pengguna jarum handal. Aku tahu ini ulah siapa" lirih Aurum terdiam beberapa saat sambil member sebuah gerakan penetralisir, memukul beberapa bagian dadanya. Tampak Aurum bersikap Lemah dan tak menunjukkan kemampuanmu, tentunya dia ingin memberikan kejutan pada seseorang. Berpura-pura lengah, Aurum mendengar suara langkah kaki seseorang yang berjalan di belakang.
"Dasar pencuri!" suara lembut seseorang Remaja yang seusia Aurum tapi lebih muda darinya hanya berjarak tiga bulan. Dimana Aurum bulan depan tepatnya Oktober akhir dia akan ulang tahun. 28 Oktober Aurum terlahir.
Tak menjawab apapun, Aurum seakan rindu suara seseorang yang langsung menendang tubuhnya sampai tersungkur di lantai yang berdebu. Aurum memang tak melakukan apapun saat itu, dia tetap diam dan menunggu Gadis tersebut melakukan sesuatu padanya.
"Lemah, mau jadi pencuri!" ucap Gadis muda yang kemudian membalikkan Aurum dengan sebuah tendangan hingga membuat tubuh Aurum berbalik. Mengambil tali di pinggangnya, Gadis muda tersebut membaca mantra.
"Link Slave!"
Dan dalam sekejap, Gadis muda itu membuat tubuh Aurum terikat dengan kuat. Tak mengenal wajah Aurum, gadis tersebut terkejut. "Uh, Ganteng sekali untuk ukuran seorang pencuri!" Tutur Gadis tersebut yang langsung menarik tali dan membawa Aurum keluar rumah. Tapi sesaat hendak tubuhnya di tarik, Aurum tersenyum sembari membuat gerakan cepat. Dimana sebenarnya Aurum dengan mudah menggerakkan tubuhnya.
Menggerakkan kaki, tampak Aurum langsung menendang betis gadis tersebut sampai membuatnya jatuh ke lantai di dekat tubuh Aurum yang tertidur.
"Uah..." teriak Gadis tersebut terjatuh.
"Hehe.." tawa Aurum sengaja melakukan hal tersebut, sembari menapakkan kakinya ke lantai. Dimana tubuhnya langsung berdiri seketika. Membuat gerakan tangannya, seolah ada aura yang membantunya lepas dari ikatan tali Gadis tersebut. Aurum langsung menggerakkan tubuhnya.
"Lumayan juga Kathryn" Seperti mengenalnya, Aurum menghempaskan delapan jarum emas di tubuhnya. Dimana jarum tersebut secara ajaib masuk kedalam beberapa sendi tulangnya.
Plentang! delapan jarum terjatuh.
Hal tersebut membuat Kathryn bingung, dan memperhatikan orang didepannya menjulurkan tangan. "Sudah lama ya.." tutur Aurum yang melihat gerakan menepis.
Dimana Kathryn langsung membuat gerakan kembali. Menyerang Aurum dengan kakinya, Kathryn kembali di buat terkejut. "Tendangan tanpa nafasku, bisa di hindari?" lirih Kathryn melihat Orang di depannya mundur ke belakang. Membuat lompatan, tampak Kathryn langsung berdiri kembali.
Saling menatap, tampak Kathryn memperhatikan wajah orang di depannya. "Siapa kamu?, aku tak merasakan Qi di dalam tubuh mu, tapi kamu bisa lepas dari jarum emas ku dan terlepas dari ikatan tambang sihir?" Ucap Kathryn yang memang melihat pemuda didepannya sebagai seorang pencuri.
"Oh,benarkah..Kathryn?" tanya Aurum masih belum melihat Kathryn sadar, bahwa dirinya telah kembali. "Mungkin karena wajahku, kamu tak mengenaliku"
"Kau mengenal ku?" tanya Kathryn terus memperhatikan.
EPISODE 23
Sampai beberapa menit kemudian.
Menangis tersedu sambil memeluk tubuh Aurum tanpa sadar, sosok Kathryn menangis keras. "Hiks, Aurum..Bagaimana bisa..Ibumu.." Rengek Kathryn terus menangis.
"Aku sudah kembali, Bagaimana kabar ibu?" tanya Aurum merasakan Kathryn melepaskan pelukannya.
"Bibi, Sakit keras..Dia mengidap penyakit aneh semenjak kamu menghilang. Bahkan ayah, sudah berusaha keras membawanya ke atas Air terjun. Dimana ayah terus berusaha mencari obat untuk ibumu bersama mama" Jelas Kathryn yang langsung melihat Aurum memegang dua lengannya.
"Antar aku, cepat" Pinta Aurum.
"Untuk sampai kesana perlu satu hari perjalanan, aku datang kesini hanya ingin mengambil persediaan, dan melihat pintu rumah bibi yang sudah terbuka." Ucap Kathryn yang langsung pergi ke rumahnya yang juga terbengkalai karena baru kembali setelah pelatihan dengan ibunya.
Menunggu Kathryn menyelesaikan urusan, tampak Aurum memeriksa barang bawaannya. Sambil bersiap, tampak Aurum tak ingin lagi menyembunyikan bakat dan kemampuannya. "Kathryn, Naiklah" Ucap Aurum berjongkok.
"Mau apa?, Aku bawa kuda" ucap Kathryn heran. Dimana dirinya sendiri belum bisa melakukan apa yang akan ditunjukkan Aurum.
"Lupakan kudamu, nanti aku kembali setelah melihat kondisi ibu" Ucap Aurum menunggu.
"???"
"Baiklah" Ucap Kathryn langsung terkejut merasakan dirinya terapung, dimana dalam sekejap Aurum membuat sebuah lompatan besar.
"Apa ini?!" tanya Kathryn terkejut merasakan aliran Angin kencang.
"Kau terkejut!, Rupanya Qi mu terlalu Rendah untuk bisa melakukan hal ini" Ucap Aurum tersenyum sambil membuat ekspresi serius. Sambil memikirkan apa yang dikatakan Kathryn tentang ibunya,yang menderita sakit aneh. Dimana tubuh ibunya, lemah dan hanya bisa tidur.
Hanya butuh waktu satu jam, Aurum melihat sebuah rumah kecil yang dibangun di atas air terjun. Dimana terdapat beberapa tanaman herbal yang sengaja ditanam. "Uwaa!" teriak Kathryn terkejut merasakan hempasan keras, ketika Aurum langsung terjun tepat di depan Rumah tersebut.
"Ibu!" teriak Aurum langsung masuk dan melihat seorang wanita yang terus tertidur. Tak ingin membuang waktu, tampak Aurum mencoba mencermati tubuh ibunya.
"Racun hawa dingin, kenapa bisa?" tanya Aurum melihat aura aneh di beberapa persendian ibunya.
Meraih tas, saat ini Aurum mengeluarkan sebuah kotak yang memang sengaja dia bawa. Dimana kotak tersebut menyimpan sebuah pil pemberian Masternya. "Ibu, ini adalah pil Awet muda untuk mu, dimana setelah kamu meminumnya. Kamu akan segera pulih dan terhindar dari penyakit apapun." Ucap Aurum meneguk air sembari menelankan pil awet muda ke dalam mulut ibunya.
Melihat kondisi ibunya yang terus tidur, membuat Aurum melakukan hal tersebut. Terlihat Aurum langsung membenamkan mulutnya di mulut ibunya sambil mendorong masuk pil awet muda dengan lidahnya.
Kathryn yang masuk langsung kembali di buat terkejut melihat apa yang dilakukan Aurum. "Uh..." Lirih Kathryn menutup wajahnya dengan tangan dan langsung membalikkan tubuhnya tak ingin melihat apa yang sedang dilakukan Aurum. "Gluk, Bagaimana dia bisa melakukan hal tersebut pada ibunya?"
Hanya dalam beberapa menit, Sosok ibunya membuka mata dan melihat wajah seseorang tersenyum kepadanya. "Uh, Apa yang kamu lakukan?" ucap Gia melihat wajah ganteng seorang pemuda berambut panjang.
"Ibu, kau sudah sadar?" Ucap Aurum membantu ibunya bangun.
"Em?, Kenapa dadaku terasa berat?" Ucap Gia langsung memegang dadanya. Dimana dia merasakan sensasi kulit yang terus mengencang.
Di bantu berdiri oleh Aurum, sosok Gia heran dengan pemuda ganteng yang langsung memeluknya. "Hey, apa yang kamu lakukan!" Bentak Gia terus memukul punggung Aurum.
"Aku Anakmu Ibu, Aurum sudah kembali" Ucap Aurum yang langsung merasakan tendangan siku ibunya, dimana tendangan tersebut langsung membuat mengaduh keras.
"Dasar!, Enak saja main peluk!" Ucap Gia melihat Aurum memegang bagian bawahnya.
"Bibi, Dia itu Aurum anakmu, apa kamu tidak sadar?" Ucap Kathryn tertegun melihat apa yang terjadi.
"Aurum? Aurum ku..Benarkah?" Seperti kebingungan dengan sosok pemuda dewasa di depannya, terlihat Gia belum percaya.
"Aduh, nyeri.." rintih Aurum yang membuat anggukan.
"Benar Bu, Aku Aurum" ucap Aurum sembari merasakan mules karena sebuah tendangan siku yang membuatnya cukup kesakitan.
Bersambung..
Comments