GERALD NEW ADVENTURE SERIES 02
EPISODE 55-56
" air dan api"
EPISODE 55
" Berani nya kau! " teriak Braum yang membuat amarah nya meluap!
Memperbesar pedang apinya, Braum mengayunkan dan memutar beberapa kali seperti membuat pusaran api yang sangat besar dan panas. " Akan akan akan aku hancur semua!! ".
Gerald dan Lubu yang sedari tadi hanya melihat kemudian melompat ke arah Belakang menghindari udara panas yang dibuat Braum. " Kita mundur! " berkata Gerald.
" Baik! " teriak Lubu, mengikuti apa yang dikatakan Gerald.
" Hei, Lubu! ada hal yang ingin kamu lakukan untuk ku! " Terlihat Gerald membuka sebuah Kantong sihir. "Saat ini Braum seperti kehilangan kesadaran! akan aku coba menyadarkan Braum! lagi pula dia muridku!. '
Melihat Gerald, " Apa! jika itu bisa menghentikan semua ini! akan aku lakukan!. " Berkata Lubu yang kemudian melihat Gerald memperlihatkan sebuah banda sihir.
" Ini adalah Mata Kelinci yang aku ambil dari Braum sebelumnya, Jika apa yang dikatakan Leinera benar, Braum yang merupakan satu satu pewaris Darah legenda pedang! jika kamu berhasil menanamkan mata ini di jantung Braum, kemungkinan Kesadaran akan kembali "
" Pedang mu adalah Air sedang kan pedang Braum adalah api! Entah siapa yang akan menang! hanya ini satu satunya cara! dan terlebih Aurum sudah kehabisan tenaga! bahkan Qi nya semakin menipis. "
" Akan aku alihkan dan menyerap Qi iblis tetua tertinggi yang masuk kedalam tubuh Braum, Dan jika ini berhasil aku akan langsung pergi untuk menyelegel Kekuatan hitam ini dengan tubuhku sendiri ".berkata Gerald menjelaskan.
" Tapi! bukankah itu beresiko?" Bertanya Lubu yang kemudian Menyerahkannya sebuah kotak kubus. " Ini aku ambil saat aku pertama kali bertemu dengan ayah! "
" Saat itu Hernia yang tertangkap Ayahku tetua pall dan Tetua Yord, melemparkan benda sihir ini, dan mungkin ini milikmu ".
Melihat apa yang diberikan Lubu, Gerald memiliki rencana!
" Bagus! baiklah! kesempatan ini hanya ada satu kali! jadi dengar kan! " berkata Gerald membuat rencana lain. " mengerti?. "
" Tapi! apa anda ingin pergi?" berkata Lubu yang melihat Gerald tersenyum.
" Ya! aku hanya ingin menyelesaikan apa yang telah aku mulai, Lagi pula Braum adalah muridku dan sepantas nya aku sebagai Guru nya harus melindungi. "
" aku serahkan sisinya padamu! " berkata Gerald yang kemudian melompat ke udara dan menunggu Lubu.
" Baiklah! " berkata Lubu bersiap.
Melihat ke atas! dan melihat Aurum yang sudah kelelahan. " aku tak tahu kalian siapa dan dari mana, tapi Terima kasih! akan aku selamat kan semua orang!. "
Membaca mantra!
Zirah Naga air!
Berkonsentrasi!
Melesat ke arah Braum!
" lenyaplah!! " teriak Lubu yang sosoknya seperti berubah menjadi Naga biru dengan aura air yang bergelombang, masuk kedalam pusaran api Braum.
Melihat ke arah Lubu yang siap menyerang!
" mengganggu! " berkata Braum membuat gelombang api runcing dan mencoba untuk menusuk Lubu.
Time!
" Kembali lah! " teriak Lubu menerjang Pusaran api!
Baaammm!!
ledakan!
Tepat di tengah Dada Braum, sebuah mata kelinci bulat seperti permata ditanamkan!
" Apa yang kamu lakukan?" berkata Braum yang merasakan tubuh nya seperti ingin berpisah.
Sosok Tetua tertinggi terlihat keluar, seperti gumpalan hitam. Melihat wajah Braum yang memejamkan mata. " Tak akan aku biarkan! " teriak Tetua tertinggi ingin kembali kedalam tubuh Braum.
Tekanan!
" Baiklah ini saat nya! Aurum aku titip semua orang padamu! mungkin kita akan bertemu kembali! " berkata Gerald yang kemudian melemparkan Kubus portal dan membaca mantra, Mencoba untuk menyerap Gumpalan hitam. "Inilah saat nya!. '
Mengambil gumpalan hitam dan meriah dengan tangan yang sudah dibacakan mantra, Saat ini Gerald berusaha menarik Gumpalan yang Ingin menyatukan kembali tubuh. " Lubu! cepat!. "
" Baik! " berkata Lubu yang kemudian meraih tubuh Braum.
EPISODE 56
Berpisah!
Gumpalan hitam tetua tertinggi tak ingin terlepas, Bahkan saat ini Aurum yang Melihat mencoba untuk membaca situasi. " apa yang ingin mereka coba lakukan? Jangan jangan?".
" Ayah! " berkata Aurum melihat Ayahnya. " Apa dia ingin mengorbankan dirinya dan membawa jiwa Hitam ini?. "
Ragu untuk membantu!
" Sudah lama aku tak melihat mu apa kali ini pertemuan ini hanya sesingkat ini?" sambil berpikir, Aurum mencoba untuk memutuskan. " jika itu pilihan mu, baiklah. "
" mungkin di lain Dunia kita akan bertemu kembali! . "
Aurum terbang ke arah Lubu, " apa kamu tidak bisa Melakukan nya dengan benar! " berkata Aurum yang kemudian membaca mantra dan bersama Lubu menarik gumpalan hitam.
" Dia terlalu kuat!. " berkata Lubu yang sedikit melihat Mata Braum terbuka.
" apa aku sudah kembali?" berkata Braum melihat Aurum dan Lubu. " kekuatan besar apa ini?". Mendo melihat ke belakang, Braum melihat sosok tetua tertinggi dan Gerald. " Master?. "
" Baiklah! selamat tinggal! " Teriak Gerald yang sudah mendapatkan Gumpalan hitam, dan langsung membaca masuk kedalam kubus portal. " akan aku bawa kau ketempat Dimensi kegelapan."
Booomm!!
Aura ledakan besar, terlihat di langit. Ledakan membuat angin rendah dan menerpa debu di tanah. Sambil menatap langit dengan tangan melindungi Mata. Semua orang melihat cahaya kecil yang menyusut.
" Master! "
" Tuan Gerald! "
" ayah!. " berkata Aurum yang kehilangan kesempatan bertemu dengan Gerald kembali.
" master! apa yang sebenarnya terjadi?" berkata Braum tak mengingat apapun.
" seperti tuan Gerald tidak akan kembali untuk waktu yang lama " berkata Lubu yang kemudian mengingat kembali, hernia. " Baiklah aku akan pergi menemui yang lain dan memberitahu semua orang. "
" hei, kau kita pergi ke tempat semua orang, " berkata Aurum yang kemudian melompat dan mengerjar Lubu.
Meratapi dan menangis. " Master! "
Hanya Braum yang saat ini masih Tinggal di area pertarungan. Sambil Melihat ke langit, " Master Terima kasih ". berkata Braum melihat sebuah buku kecil jatuh. Dan dengan cepat menangkap buku kecil. Membuka halaman pertama.
" Pelajari ini dan suatu saat Kau akan membantu ku keluar dari Kutukan ku! ".isi surat Gerald.
" Master! " berkata Braum tersenyum. " Baiklah! Hari itu ya! akan aku lakukan!. "
Sebelum rencana Gerald dimulai, Gerald sendiri sudah mempersiapkan sesuatu yang nanti akan dilakukan Braum untuk nya, sebuah pembebasan dan dimana Gerald akan berusaha melenyapkan Kekuatan Dari Jiwa GREAT MASTER SWORD yang telah menyatu dengan Braum. Jiwa Dua iblis dari tetua tertinggi yang memperngaruhi semua orang, bahkan ke tiga tetua yang lain.
***
Di lembah sisik Naga emas.
Semua orang Sedang Berkumpul, Melihat aliran sungai yang seperti emas mengalir.
" Lubu! " berkata Hernia dan Leinera bersamaan.
" Ah! " Lubu mencoba untuk berbalik arah dan kemudian menemui Zambe.
" Kau! " berkata Leinera mengambil pedang.
" Baiklah! Aku tak tahu apa hubungamu dengan Lubu! " berkata Hernia mengambil pedang.
" Ow seperti akan ada pertempuran lainnya, baiklah Lubu siapa yang kamu pilih?" berkata Zambe tertawa.
" Paman!! " berkata Lubu menutup wajahnya.
***
Mencari seseorang!
" kalian tahu dimana Nona Cerlia?" berkata Braum yang bertanya pada beberapa orang dari anggota Aurum.
Menggelengkan kepala!
Suara teriakan perempuan terdengar!
" Kyaaaaa!!!. "
Mendengar suara teriakan, Braum dan semua orang bergegas ke arah sumber suara. " Braum!! tolong aku!. '
Seseorang yang sedang menaruh pedang di leher Cerlia, " Braum!! jika kau tak ingin nyawa Nona Cerlia mati ditanganku! habisi semua orang disini! dan kita akan memulai dari awal!. " berkata Tetua belian yang sempat kabur dan kemudian mengikuti Lubu ke area di lembah Naga sisik emas.
" Tetua belian! Kakek!! " berkata Braum menggenggam keras tangannya.
" Hahaha seperti nya masih ada kecoa yang tersisa, biarkan aku yang melakukan nya kali ini dan ini juga sebagai salam perpisahan kami" berkata Aurum yang kemudian melesat ke arah Tetua belian.
Brasss!!
" apa!! " berkata Tetua belian lirih melihat darah menyembur dari mulutnya.
" Mudah! " berkata Aurum yang kemudian melemparkan Tubuh tetua belian dan membakarnya.
Bagian akhir.
Semua orang berkumpul dan melihat Aurum berserta semua anggota masuk kedalam portal dimensi. Dan sementara itu, Braum beranjak pergi bersama Cerlia ke sebuah tempat. Dan saat ini Lubu sedang tidak dalam kondisi baik baik saja. Pertarungan Hernia dan Leinera yang semakin memuncak dan belum ada pemecah masalah, membuat Lubu depresi. " Apa yang harus aku lakukan sekarang?. "
Tamat.
" Bagaimana Quine? apakah Putri kita carikan jodoh yang lain?. " berkata Zambe melihat ke langit..
Comments