GERALD NEW ADVENTURE SERIES 02
EPISODE 17-18
" Menepuk jidat"
EPISODE 17
Cahaya naga Gerald kemudian terbang mengitari sebuah Jalur, " Sepertinya wilayah ini sedikit memiliki aura penetralisir, aku harus Berhati hati " Dalam hati Gerald berkata, " Seperti aku merasakan aura yang kuat!. "
Cahaya Gerald melaju lebih cepat, tanpa melihat didepannya benar benar terdapat sebuah medan pelindung yang memiliki aura biru. Tak menyadari hal tersebut, Gerald yang tak sempat berhenti hanya bisa pasrah, menabrak aura pelindung.
Buuggh! suara keras cahaya Naga, menubruk!
" Ouh! aku kehilangan kendali! bersiaplah kalian berdua! " Teriak Gerald yang kemudian mengubah kembali bentuk nya, Menangkap dua orang yang bersamanya. " Luyie! Leinera! ! "
" Paman! "teriak Luyie ketakutan. Bagaimana tidak, Cahaya Naga Gerald terbang dengan ketinggian hampir menyentuh Awan.
" uhmm! " menahan Nafas tipis, Leinera sedikit pucat. " apakah aku akan mati?".
" Kalian bersiaplah! kita akan turun! " Teriak Gerald yang memeluk keduanya. " Pejamkan mata kalian, ini akan sedikit keras!. "
Menghentak!!
Booomm!! ledakan Tanah!
" Uhuk! Uhuk! " Leinera dan Luyie terbatuk menghirup debu tanah.
" Fuh! hampir saja kita lenyap! " berkata Gerald membersihkan debu di bajunya.
" Kau Gila! " teriak Leinera menepuk pakaiannya. " Jatuh dari ketinggian seperti itu hanya akan membuat nyawa kita melayang!!. "
" Hahaha! tapi lihat lah, bahkan kita betiga selamat, seperti Keluarga bukan?" Berkata Luyie yang kemudian melihat langit. " Paman, kenapa dan ada apa diatas sana?. "
Mengikuti apa yang dilakukan Luyie, saat ini Gerald mencoba untuk melihat apa yang terjadi. " Hem, memang tempat ini memiliki daya netralitas yang sangat kuat! aku sampai lengah! tapi apa masih ada orang yang lebih tinggi jenis kultivasi nya! aku harus bertemu dengannya!! " Berkata Gerald sambil berjalan ke tempat dimana sebuah lapangan luas terbentang. " Ohw seperti kita harus beristirahat sebentar! Aku perlu menyelidiki tempat apa ini. "
" Kalian maniak! Lebih baik aku Pergi saja dari sini! " berkata Leinera yang melangkah dan mencoba untuk Tak mempedulikan peringatan Gerald.
Krekk!!
" Ouh!! Sakit!! " teriak Leinera kesakitan pada pergelangan jarinya yang memakai cincin sihir. " Aku lupa! sialan! " Sambil melihat Gerald yang tersenyum.
" Nona, apa kamu lupa?kamu sekarang adalah budakku! bahkan aku bisa melakukan apapun dengan tubuh mu! jika kamu masih mau membangkang! apa kamu mengerti?"berkata Gerald yang kemudian memutar tangannya, " lihatlah! apa yang akan aku lakukan padamu! ".
Bergetar dan bergerak dengan sendirinya" tunggu! tunggu! apa yang mau kamu lakukan maniak! " teriak Leinera yang tangannya bergerak sendiri, seperti ingin membuka pakaiannya. " Tunggu! maafkan aku! ".
" Hahaha! jadi kamu sudah mengerti sekarang?" berkata Gerald yang kemudian duduk untuk bermeditasi. " Luyie, kemarilah dan ikut apa yang aku lakukan. "
" Apa anda akan mengajar saya sedikit trik?" sambil mengikuti apa yang dilakukan Gerald, Saat ini Luyie duduk didekat Gerald.
" Kita akan melakukan pertapaan,Sampai aku tahu bagaimana cara menemukan jalan masuk kedalam medan pelindung ini" Memejamkan matanya, Gerald berkonsentrasi.
" Lalu apa yang akan aku lakukan?" Berkata Leinera yang masih berdiri. " Aku juga tak bisa lari! aku benar benar sial bertemu dengan orang ini! ".
***
Disisi lain,
Sekitar 100 orang berjalan mengikuti alur Gunung, Seorang lelaki yang duduk di sebuah Kursi yang dipanggul empat orang. Berjalan sambil membawa sebuah kotak penyimpanan. " Kita berhenti dan istirahat untuk sementara waktu! " berkata Tetua pall memerintah.
"Seperti nya Barier sedikit kesulitan! atau apa terjadi sesuatu di sana?" Sambil melihat posisi medan dan jalan, tetua pall yang dibantu beberapa pengawal masuk kedalam tenda yang telah dibuat.
" Ketua pall, Silakan anda beristirahat " berkata Salah satu pengawal tertinggi mempersilahkan tetua pall untuk masuk dan beristirahat di dalam tenda.
"kita akan menginap semalam disini! kalian jaga perbatasan, karena besok kita akan melanjutkan perjalanan ke tempat tetua tertinggi" berkata Tetua pall yang ditemani beberapa orang wanita pelayan. " Sungguh, apa yang akan dibicarakan tetua tertinggi membuat ku sedikit takut. "
EPISODE 18
Mengerti dengan apa yang diperintahkan, beberapa prajuritnya kemudian membuat beberapa kelompok kecil. "Kalian jaga disana dan yang lainnya ikut dengan ku! " berkata Pimpinan prajurit membuat rencana.
Dan malam telah datang, Rembulan menyinari seluruh lapangan dimana ketua pall sedang bercumbu dengan beberapa pelayan wanita ditenda. Berjalan di kegelapan malam, Sosok berbadan besar perlahan menghampiri rombongan prajurit. " Tunggu! " berkata beberapa pengawal mengayunkan pedang untuk membuat perlindungan. " Tunggu! berhenti. "
Sambil membawa sebuah botol Arak berbentuk labu, Seseorang meneguk beberapa kali arak didalamnya. " Hahaha! kedatangan ku hanya ingin bertemu dengan Sahabatku, jadi kalian pergilah! " berkata Zambe yang kemudian berjalan tanpa mempedulikan para prajurit penjaga.
" Tunggu! ketua kami sedang beristirahat dan tidak ada yang boleh mengganggu nya! , Jadi pergilah!! ".berkata prajurit mencoba untuk mencegah Zambe untuk melanjutkan langkah nya.
" Kalian! apa kalian berani melawan ku! " berkata Zambe membentak.
Mendengar keributan, pimpinan prajurit tertinggi segera datang ke arah keributan. Bersama beberapa pengawal mendatangi Zambe. " Maaf Tuan Zambe! kami tahu siapa anda, tapi untuk saat ini tetua pall tidak bisa diganggu, jadi kami mohon pergi lah. "
" Heh! apa yang kamu katakan? aku adalah sahabat nya! dan juga calon besannya, sebentar lagi putriku akan menikah dengan Lubu! apa kalian tak mengerti?" berkata Zambe membaca mantra dan terlihat sebuah Kapak hitam besar berada ditangannya. " apa kalian mau mencoba pusakaku?".
Melihat dengan ketakutan, beberapa prajurit mundur beberapa langkah kebelakang. " maaf tuan Zambe! ini hanya perintah, Saya mohon untuk tuan segera pergi dan temui tetua pall besok. "
Tak menghiraukan peringatan, Zambe dengan cepat mengayunkan kapaknya. Beberapa prajurit yang tak sempat menghindari langsung terkena ayunan kapak hitam Zambe yang membuat mereka mati seketika.
Teriakan kesakitan!
" Jadi apa kalian masih tidak mengerti?" berkata Zambe melangkah dan terus melangkah tanpa ada yang berani mencegah nya. " bagus jika kalian sekarang sudah mengerti, aku hanya ingin berbicara dengan sahabat ku!. "
Mendengar keributan diluar, ketua pall yang sedang melakukan penjamuan dengan beberapa pelayannya, segera merasakan aura Zambe " dia lagi! apa yang diinginkan nya? sudah aku katakan aku akan kesana dalam beberapa hari " berkata Tetua pall kemudian dibantu pelayan wanita nya memakai pakaian. " aku akan keluar, kalian tetap didalam tenda. "
" Baik tuanku" berkata beberapa wanita pelayan memakai bajunya kembali.
Mengenggam tongkatnya ketua pall beranjak keluar dari tenda, Dengan wajah kesal dan seperti ingin merobek tubuh Zambe. " Hahaha, sahabat ku, kamu masih seperti dahulu dan semenjak kehilangan istri mu kamu sekarang semakin muda dan kuat, hahaha! ".
" Diam kau! jika bukan karena orang itu! istriku tak akan mati! Jadi untuk apa kamu datang kesini! bukankah sudah aku katakan, aku akan segera datang menemui tetua tertinggi! " berkata Tetua pall menyeringai. Tampak wajah kesal mendengar Zambe membicarakan istrinya yang sudah lama mati.
" aku kesini datang untuk menemui putriku, apa dia bersamamu atau bersama Lubu?" berkata Zambe yang kemudian duduk di bangku yang sudah disediakan para pengawal tetua pall.
Duduk mengikuti apa yang dilakukan Zambe, ketua pall berkata " Lubu sekarang tidak ada bersamaku, dan untuk putrimu aku tak tahu apa yang dilakukan nya sekarang! " berkata tetua pall sedikit kesal.
" jadi Lubu tak bersamamu? dan Leinera! dimana dia! " teriak Zambe kesal " bukankah sudah aku katakan kau untuk datang bersama Lubu?! "
" aku tahu! yang jelas Kali ini aku tak bisa membawa Lubu sekarang! bahkan keberadaan nya pun aku belum bisa memastikan! " berkata Tetua pall merasakan ketakutan jika Zambe akan memberi tahu tetua tertinggi.
" Jika Lubu tak bersama Leinera, lalu dengan siapa atau dimana dia sekarang?" berkata Zambe membanting keras botol labunya. " Oh dan kedatangan ku kali ini juga ingin mengatakan padamu, salah satu pengawal mu Barier seperti dikalahkan oleh seorang, bahkan aku hanya bisa membawa mata tombaknya, lihatlah ".
Prankkk! suara mata tombak jatuh.
" apa ? apa yang kamu katakan? bagaimana bisa Barier mati? ini bohong bukan?" berkata Tetua pall kemudian mengambil mata tombak Milik Barier. " ini memang benar, tapi siapa yang bisa dengan mudahnya mengalahkan Barier?. "
" oh! seperti ada sesuatu yang membuat ku penasaran, aku hanya mampir dan memastikan kamu mengikuti apa yang telah aku sampaikan" Kembali Zambe menjelaskan. " Jika putramu dan putriku tidak ada bersamamu, itu berarti dia sedang bersama seseorang! aku yakin dia orang yang telah mengalahkan Barier!. "
" Lalu apa rencana mu?" berkata tetua pall yang memiliki pemikiran yang sama dengan Zambe.
" akan aku cari tahu! besok! " berkata Zambe dengan wajah tersenyum. " Siapa orang itu! aku yakin bisa menemukannya!. "
bersambung..
Comments