GERALD NEW ADVENTURE SERIES 02
EPISODE 15-16
" Genius Child"
EPISODE 15
" hahaha" Sambil terus tertawa kecil , sang kakek kembali ke dalam dan menghilang dalam sekejap.
" Tunggu! "Teriak Arjun.
" Apa maksud nya? siapa sebenarnya kakek tua itu? " Sambil melihat sebuah Pusaka yang terlihat seperti pisau kecil, Arjun melihat cahaya dan aura keluar dari benda pusaka yang di genggamnya.
Berkedip beberapa kali dan langsung memundar kembali, "Kenapa dia bisa tahu tentang ku? dan Hernia?, tapi dia berkata tak ingin membocorkan Rahasia ku" Arjun Hanya terus berkata dalam hati, dan pergi ke dalam rumah.
Sambil terus berpikir dan Terduduk melamun, berpikir sepanjang malam , sambil terus melihat benda pusaka yang diberikan kakek tua. " Lebih baik aku simpan, entah apa ini".
Bermimpi...
Dalam mimpi dimana Arjun seperti sedang dalam kebingungan, Melihat pegunungan curam dan terlihat tandus di beberapa bagian. Sebuah Daerah Gersang, Melihat kedepan dan keseluruh penjuru. Terus berjalan di jalan yang disekitar nya Hanya tumbuh rumput kering. Terik matahari semakin memanas seiring Arjun terus berjalan. Berkeringat, dan kejauhan, " Sebenarnya dimana aku? apa ada seseorang disini? " Berteriak keras, memanggil dan terus memanggil, Arjun merasakan sedikit pusing yang tak tertahan kan. Bibirnya terasa kering, keringat terus membanjiri tubuhnya. " Hossh! ".
Tubuh Arjun terjatuh dengan lutut kaki menyentuh Tanah, berharap ada seseorang yang datang dan memberikan air. Melihat udara terik yang bergelombang seperti fatamorgana, mata dan wajahnya terlihat pucat. " Bahkan dengan kemampuan saat ini, aku tak bisa bertahan, Sebenarnya tempat apa ini?".
Bruuug!
Jatuh tersungkur, dengan pipi yang dikotori debu tanah, sambil menghela nafas. " Apa aku akan berakhir seperti ini?" Berkata Arjun siap memejamkan matanya, Namun tak disangka kemudian Arjun melihat bayangan seseorang. Melihat dari kejauhan, mencoba mempertahankan penglihatan matanya. " Tolong aku".
Meraih tanah di depan dengan tangan kirinya, Arjun mengais perlahan, cekung tanah nampak dibuat dengan jari dan kuku jari Arjun. Menggenggam tanah, " Tolong aku ". rintihan Arjun melihat sosok kecil seperti menghampiri dirinya.
Samar samar Arjun melihat seorang anak yang seperti berusia sepuluh tahun. Melihatnya, dan menghampiri Arjun. Mendekat dan perlahan mendekat, Arjun yang sudah tak kuasa menahan lelah pada akhirnya hanya pasrah dan menutup mata, tanpa bisa dengan jelas melihat seseorang yang menghampiri nya. " aku sudah tidak kuat lagi" Rintihan Arjun pelan dan tertidur.
Seorang anak berusia sepuluh tahun, datang dan memeriksa pakaian Arjun, mengambang sesuatu didalam celah baju Arjun. " Sayang sekali kamu sampai disini sendirian, aku ambil kembali pusakaku"Berkata anak kecil kemudian, membaca mantra di dalam mimpi Arjun. Dan dalam sekejap pegunungan tandus berubah kembali, perlahan dan perlahan.
Tess! Tess! rintikan air hujan..
Bersama tubuh Arjun yang sudah tak lagi bernafas, hujan turun dengan Derasnya. Dan dalam derasnya hujan, pepohonan kembali tumbuh, rumput liar yang kering kembali menghijau. Suara burung kembali terdengar." Seharusnya kalian bisa menikmati hidup yang damai, tanpa adanya pertumpahan darah, ini hanya balasan untuk setiap darah yang telah kalian ambil. "Berkata Anak kecil yang kemudian hilang seperti kabut tipis. " Kelak dunia ini akan menjadi dunia Baru tanpa adanya pertumpahan darah. "
Senandung mesra mengalun..
" Hah! " suara desahan Arjun yang terbangun. " Mimpi! ".
Melihat kedepan dan mencoba mencari sosok kakek tua yang bersamanya tadi malam" Dimana kakek tua itu! aku harus berbicara lagi padanya. "
Terkejut dengan apa yang dilihat, Arjun menelan ludah. " Tempat ini? dimana rumah kakek tua itu?"Guman Arjun melindungi disekeliling nya hanya ada pepohonan dan beberapa ilalang. " Lalu dimana Hernia?".
Berdiri dan mencoba mencari Hernia, Saat ini Arjun melihat Hernia yang masih tertidur, Kembali mengingat ucapan anak kecil, " apa maksud nya aku tidak boleh datang sendiri? apa memang aku tak boleh membungkam nyawa gadis ini?".Berkata Arjun dalam hati, Mencoba untuk membangun kan Hernia.
EPISODE 16
Belum sempat tangan Arjun menyentuh tubuh Hernia, Arjun melihat Hernia membuka matanya. " Maaf apa kamu bisa bangun sekarang, dan lihat lah sekelingmu. " berkata Arjun kembali ke posisi berdiri.
Menguap!
" Hooam! Mimpi yang indah " berkata Hernia sambil Mencongkel matanya, eh salah mengusap matanya. "Heehh!! ".
Terkejut!
" Kita dimana?" berkata Hernia terkejut.
" Itulah yang mau aku tanya kan padamu, apa semalam kamu menemukan kejanggalan? Dan ketika aku terbangun , aku hanya melihat kita sudah berada di tempat yang berbeda dan aku sama sekali tidak tak melihat kakek tua itu dan istrinya. "Berkata Arjun sambil menjelaskan apa yang terjadi. " Apakah kamu mengingat sesuatu?".
Menggelengkan Kepala, Saat ini Hernia tak bisa menjelaskan apapun. " entah, aku juga tak tahu apa yang telah terjadi, tapi!!. "
" Tapi?" sambil saling menatap, Arjun melihat mata Hernia seperti tertuju pada sesuatu. " apa yang kamu lihat?".
Menunjuk ke suatu tempat, Hernia seperti mengenal tempat dimana mereka berdua sekarang berada. " Mustahil!! tempat ini! Tempat dimana Kelima pedang suci lima bintang terlahir. " Sambil mencoba berdiri Hernia berlari perlahan, " Apa yang sebenarnya telah terjadi?. "
Mengejar Hernia yang sekarang berdiri ditepian jurang. Arjun tak mengerti dengan apa yang dikatakan Hernia. " Tunggu apa maksudmu?, apa. kamu tahu tempat apa ini?". bertanya Arjun melihat Hernia yang terdiam.
" Gulungan mu, cepat aku ingin melihat nya kembali " berkata Hernia mencoba untuk memastikan.
Memberikan gulungan kertas besar, Arjun hanya diam dan mendengarkan apa yang akan dikatakan Hernia. Melihat Hernia yang berkali-kali melihat isi gulungan yang dibawanya, Arjun Kembali mengingat perkataan Kakek tua.
" Tidak salah lagi! inilah tempat nya! " teriak Hernia terkejut.
" Apa maksud kita sudah sampai ditempat yang akan kita tuju?" berkata Arjun tersenyum.
" Tidak, kita masih jauh untuk sampai, tapi sekarang kita sudah di depan pintu masuknya, ini adalah lereng gunung Naga sisik emas. " Berkata Hernia yang mencari jalan untuk bisa keluar dari lereng. " Disana! Ya disana kita akan memulai perjalanan, Lihat lah gambar dalam gulungan ini".
Melihat gambar dalam gulungan kertas, Arjun mencoba untuk mengamati, " benarkah? jadi ini pintu masuk nya?" Terlihat senyum lebar di bibir Arjun." Baiklah! ".
Dan mereka berdua akhirnya mencoba untuk menuruni lereng gunung, Perlahan " Bagaimana dengan kakimu?" Tanya Arjun tak biasa nya.
***
Kembali ke sisi dimana Gerald sedang berjalan mencoba untuk mencari petunjuk. " Baiklah Nona, Apakah temanmu meninggalkan jejaknya disini?" berkata Gerald yang tahu apa yang disembunyikan Leinera.
" Ampun! seperti nya aku tak bisa menyembunyikan apapun darimu! ini sungguh konyol? "berkata Leinera kesal. Merasa seperti dipermainkan Gerald, pada akhir nya Leinera hanya bisa pasrah dan menjelaskan apa yang telah terjadi. " Baiklah! aku tak bisa menyembunyikan apapun, aku memang mencari seseorang lelaki dan perempuan ".
" Dan seperti nya mereka berdua sedang mencari sesuatu, aku diberitahu oleh tetua yang telah membantai seluruh desa" Sambil menghela nafas Leinera kembali menjelaskan. " Dia mengatakan sebuah gulungan akan mengantarkan mu masuk kedalam sebuah dunia dimana seseorang yang telah menjadi musuhnya, Dia miliki sebuah lambang dan entah lambang apa itu, "
" Lambang?" Berkata Gerald mendengarkan.
" ya sebuah lambang, gunung dengan 7 sungai didalamnya " lanjut Leinera menjelaskan. " Dan dalam isi gulungan itu, terdapat kekuatan keabadian selain Pedang suci lima bintang yang kami incar."
" Hanya perempuan yang bersama, pasangan ku yang tahu bagaimana bisa sampai kesana. "
" Maksmu Hernia dan siapa lelaki itu?" tanya Gerald mencoba untuk mendalami apa yang dikatakan Leinera.
"Dia lubu, anak tetua pall dan dia tunangan ku" berkata Leinera sedikit takut untuk menjelaskan lebih lanjut. " Hanya itu saja yang akan aku katakan. "
" Ya, itu sudah cukup! "berkata Gerald yang kemudian melihat Luyie. " Baiklah Luyie, seperti kita sudah dekat ! Jadi seperti kita sedikit menemukan petunjuk. "
" em! " berkata Luyie mengangguk.
" aku Sudah mengatakan semua, dan bagaimana jika kalian saja yang mencari mereka, biarakan aku pergi " berkata Leinera menawar.
" tidak, aku masih perlu bantuan mu, lagi pula jika ada perempuan yang bisa aku ajak bicara akan lebih menyenangkan bukan?" . " Dan perjalanan tak akan berkesan tanpa adanya perempuan yang menemani kisahku, itu sudah terjadi dibeberapa episode yang lalu dan kali ini pun akan sama, walaupun perempuan itu mungkin akan menyakiti ku, hahaha".
" Cih! apa-apa dia! " hardik Leinera tambah kesal. " Kisah macam apa yang diinginkan nya?".
" Paman, maaf telah melibatkan anda sejauh ini" berkata Luyie sambil mengencangkan sabuk nya. " Lalu apa yang akan kita lakukan selajutnya?".
" Baiklah, akan aku tunjukkan sesuatu padamu" berkata Gerald siap membaca mantra.
ARMORED SOUL!!
TEKNIK ROH NAGA.
Dalam sekejap tubuh Gerald seperti ter selimuti aura putih, dan dalam sekejap seperti menelan tubuh Luyie dan Leinera. " Baiklah apa kalian sudah siap?".
Bersambung..
Comments