Rein and Rose.
another world !
the perfect time!
episode 86-88
" Aku kembali! "
EPISODE 86
Brug!
suara pintu mobil di tutup.!
" Kalian tunggu saja di sini, ada sesuatu yang harus aku urus" berkata Mikael tegak, mencoba untuk mencari perhatian Gween.
Menggandeng tangan dari dalam mobil, Saat ini Gween tak ingin melepaskan tangan Mikael. " Sayang, hati hati. " berkata Gween cemas.
" Kamu tenang saja, hal sepele seperti ini mudah untuk ku" berkata Mikael percaya diri.
Melepaskan tangan nya dan beberapa kali menepuk tangan Gween. " Kalian jangan ada yang keluar, mengerti ini urusan petugas seperti saya. " berkata Mikael pada ezza dan sasha.
Mengangguk!
" oke oke paman, hati hati " berkata Sasha melihat Mikael berjalan ke arah kerumunan orang di tempat pemberhentian kendaraan.
Lampu merah persimpangan di jalan sinubaya dekat Tokyo tower, beberapa orang sedang terlihat dan terlibat masalah. Awal kejadian, Saat kendaraan pak tua yang payah sedang memarkirkan mobilnya untuk keluar dari jalan. Sekelompok orang berpakaian ala Yakusa sengaja menyenggol kendaraan pak tua payah. Dan Tak berhenti sampai disitu, kelompok Yakusa keluar dari kendaraan mereka dan menghakimi Pak tua.
" Jadi, kamu mau bayar ganti rugi atau nyawamu sebagai gantinya?" berkata anak buah Yakusa berbadan besar dan bertato. Menyeramkan!
Sambil mengangkat dan hendak memukul wajah pak tua " Mungkin hari ini kamu akan bertemu nenek moyang mu kakek tua! " berkata Anak buah Yakusa mengepalkan Tinju.
Bug!
Memukul!
" hentikan! " teriak Mikael sembari menahan tinju!. " Kalian masih berani berbuat sesuatu pada kakek payah ini! hadapi aku! "
Menengok ke arah Mikael.
" Rupanya ada pak polisi ya, maaf kami hanya bercanda " berkata Pimpinan Yakusa berjalan ke arah Mikael.
" boss" berkata anak buah Yakusa yang kemudian melemparkan tubuh pak tua ke jalan.
Bug!
" Hahaha, maafkan kami petugas " berkata pimpinan Yakusa memakai cincin tinju. " Seperti hari ini sungguh menyedihkan! "
Berkata dan bersiap memukul.!
Bug! Bug!
" kalian ! " berkata Mikael menahan sakit di pipinya. " kalian berani melawan petugas! ".
" Hahaha! kami hanya bercanda, petugas Mikael " berkata pimpinan Yakusa melihat tanda pengenal di dada Mikael. " Hari yang cerah , bukan?. "
Bug! Bug!
Memukul kembali, ke wajah Mikael dan mendarat tepat di pelipis. " Kalian! "teriak Mikael bersiap membalas.
Bug!
memukul dan membalas!
" Rasakan! " teriak Mikael puas.
Menyentuh bibir berdarah, pimpinan Yakusa mengayunkan tangannya dan memberikan isyarat pada anak buah nya " Tangkap dia! " berkata pimpinan Yakusa.
Hap!
Dua orang anak buah Yakusa menangkap tangan Mikael. "Kalian! akan aku beritahu pusat! kalian akan menerima Ganjaran Kalian di balik jeruji!. " berkata Mikael mencoba melepaskan tangan nya.
Berjalan menghampiri Mikael, pimpinan Yakusa meraih wajah Mikael dan bersiap untuk memukul kembali. " Katakan saja! kami tidak takut ! " berkata pimpinan Yakusa hendak memukul wajah Mikael.
Bug!
DOUBLE KICK!
Teriak dua orang melompat ke arah pimpinan Yakusa, sambil menendang tubuh pimpinan Yakusa.
Slep!
jatuh ke jalan, pimpinan Yakusa mendapatkan tendangan keras. " Kalian! bocah bocah nakal! " Teriak pimpinan Yakusa berdiri dan menyuruh anak buah nya untuk mengepung Ezza dan Sasha.
" Kalian! kenapa kesini! " teriak Mikael sedikit cemas. " lari! "
EPISODE 87
Sambil mengepalkan tangan, ezza dan Sasha tersenyum. " Paman, lihat saja! " berkata ezza bersiap. " Hal sepele seperti ini sudah sering terjadi di kampung kami".
"kalian jangan konyol! kalian hanya bocah biasa! lari! " teriak Mikael mencoba untuk menyerang pimpinan Yakusa.
Bug!
Terpukul pada bagian punggung.!
Mikael merasakan benda tumpul mengenai tubuh nya. " Urg! " teriak Mikael lemas dan jatuh ke jalan.
pingsan.!
" Bawa polisi ini" berkata pimpinan Yakusa menyuruh anak buah nya.
" Baik boss" berkata dua orang lain membawa tubuh Mikael. menendang beberapa kali tubuh Mikael.
Bug! Bug! Bug!
" polisi lemah! " berkata anak buah Yakusa.
Melihat tubuh Mikael di siksa berat, ezza dan Sasha berteriak " Paman!, "
" Jadi, mau apa kalian anak manis " berkata pimpinan Yakusa melihat Sasha. " seperti kamu anak yang cukup cantik, bagaimana kalau kamu ikut kami? hahaha. "
Sekitar lima orang dan pemimpin Yakusa mengepung ezza dan Sasha. Semua orang panik dan tetap berada di posisi mereka dan tak ada satupun yang berani mengambil tindakan.
" Sasha, kita mulai " berkata ezza melompat ke dua orang Yakusa dan dengan cepat menendang anunya.
Bug! Bug! Bug!
" Ouch! ' teriak dua Yakusa kesakitan.
" Aku juga! " teriak Sasha melompat ke dua Yakusa lain nya dan seperti ezza, saat ini saya menendang keras bagian anunya para Yakusa.
Bug! Bug!
" ouh! , Gadis ini" berkata Yakusa menahan sakit.
" Kita lakukan! " teriak ezza dan Sasha melompat dan menendang anak buah Yakusa yang masih berdiri.
DOUBLE KICK ATTACK!
BUG!
Tendangan keras melesat ke arah Yakusa yang berdiri dan dengan cepat tubuh nya Terlempar jauh ke belakang dan menabrak mobil pak tua.
Braak!
" Rasakan! "teriak ezza dan Sasha bersamaan.
Melihat ke lima anak buah nya, pimpinan Yakusa berteriak keras pada semua anak buah nya. " apa yang kalian lakukan! cepat tangkap bocah bocah ini! ".
Berdiri dan dengan cepat berlari ke arah ezza dan Sasha kelima Yakusa dengan cepat menangkap tubuh mereka.
" lepaskan! " teriak Sasha menahan sakit.
tersenyum senang.!
" Hahaha! jadi sekarang akulah yang menguasai keadaan! " berkata pimpinan Yakusa meraih dagu Sasha dan menghembuskan asap rokok nya.
Busss!
" Uhuk uhuk! nafasmu bau! " berkata Sasha tak takut.
" Hoi hoi! lepaskan dia cacing! " berkata ezza mencoba mengalah perhatikan. Dan Bagaimana pun Mereka tidak bisa lepas dari cengkraman tangan kelima orang Yakusa.
melihat ke arah ezza, pimpinan Yakusa dengan mata menyeringai berkata " apa yang kamu katakan?"
Bug!
meninju wajah ezza keras!
Bug! Bug! Bug!
Berlumuran darah segar dari mulut nya.!
Saat ini ezza pasrah menerima kenyataan dan keadaan nya, bagaimana pun para Yakusa lebih handal dalam beladiri mereka.
" Cacing? ini yang aku sebut cacing! " berkata Pimpinan Yakusa memukul perut ezza.
" ezza! " teriak keras Sasha menangis.
EPISODE 88
Menelepon dari balik mobil polisi. " Rein cepat lah! kami sedang berhadapan dengan sekelompok Yakusa, cepat lah tolong kami " berkata Gwen menutup telepon.
Pip!
" Mikael, bertahan lah" berkata Gwen dalam hati. " aku harus melakukan sesuatu, jika tidak nyawa mereka dalam bahaya. "
Mencoba mengulur waktu, saat ini Gwen mencoba mencari peralatan di mobil dinas mikael. " benda benda, apapun ayolah! " berkata Gwen mencari sesuatu.
Klep!
Menemukan sebuah pistol polisi milik mikael. " pastol ?"
Di sisi lain, setelah mendapat kabar dari bibi Gwen. Saat ini Rein mengangkat tangan nya. " ups pak tendou boleh kan saya ijin ke kamar kecil sebentar. " berkata Rein mengedipkan matanya.
Mencoba mengerti isyarat Rein, " baiklah silakan Rein" berkata tendou berjalan bersama Rein ke luar ruangan. " ada apa Rein, seperti nya ada sesuatu yang telah terjadi?. "
" Ya, seperti nya ada masalah di luar , ini tentang dua anak yang bersama kami datang kesini " berkata Rein menjelaskan.
" Baiklah, Hati-hati. " berkata Tendou kemudian melihat seseorang datang dari ruang kelas. " Haruna?. "
" Maaf, pak tendou " berkata haruna " Rein, aku ikut. "
Berdiam dan tak menjawab, saat ini Rein mencoba untuk tidak melibatkan Haruna. " Tapi, ini sangat berbahaya. " berkata Rein berdiri diam.
Menangkap tangan Rein dan mencoba untuk meyakinkan. " Rein, apa kamu masih bersedih?. "
Bam!
Teringat Sesuatu.!
Berpikir dan melamun.!
" Aku hanya ingin tak terjadi apa apa dengan mu, maafkan aku Haruna. " berkata Rein melihat mata haruna.
" Rein, berikan aku kesempatan untuk masuk lebih dalam di hatimu, dan aku tak ingin kamu terus bersedih, Rein Tolong ajak aku kemanapun kamu pergi. " berkata Haruna dengan mata berbinar.
Mencoba menyakinkan dirinya, Rein tak bisa berbuat apapun dan jika dia menyakiti hati Haruna itu hanya akan menambah beban di hidup nya. " Baiklah, tapi kamu tetap dibelakang ku, mengerti! ".
Tersenyum senang.
" Um! " berkata Haruna mengangguk.
Run! Run! Run!
berlari di lorong kelas! Rein dan Haruna berjalan ke arah tangga gedung sekolah.
" Hati hati! " berkata tendou tersnyum. Dan bagaimana pun Tendou adalah bagian keluarga mereka walaupun jarak dan darah mereka berbeda. " kalian anak yang tangguh. "
Tap! Tap! Tap!
belari menaiki tangga dan berjalan ke sebuah bangunan kecil. " Haruna! kamu siap! " berkata Rein menggendongnya Haruna.
" Ya! " teriak Haruna.
Tuts!
memegang Bagian belakang Haruna, " maaf Haruna! " berkata Rein bersiap melompat dengan kekuatan dan bakatnya.
" Uhm! " berkata Haruna mengerti.
Swoss!
Lompatan kuat! Rein dan Haruna dengan cepat tebang menuju kota di dekat tokyo Tower. " Kita akan segera sampai! " berkata Rein melaju kencang.
Bersambung.

Comments