ANOTHER WORLD VOLUME 05
REIN, THE SABELL KINGDOM
BAB 401-405
BAB 401
Terjatuh!
nyungseb!
" Uwaaa!! " teriak Rein terjatuh dari ketinggian diudara, Saat ini Rein berada di tengah Perkotaan kerajaan Sabell.
Buuk!!
Terlihat atap rumah hancur berantakan!.
menatap!
Mendengus!
" Ses ses! " hidung Rein mencium aroma air hangat, Membuka matanya dan saling menatap.
Slaap!! tamparan!
" Kyaaa!! " teriak Seorang wanita tua menampar pipi Rein keras.
" Ouch! " teriak Rein kesakitan.
Buuuugg! berlarian, terlihat beberapa orang berlari ke arah teriakan berada.
" ada apa istriku?"berkata suami dari wanita yang berteriak.
" Hosh! ada yang mengintip ku! lihat lah atap rumah kita! " berkata wanita yang berteriak.
Melihat ke atas!
" Dimana Orang itu! beraninya dia melakukan perbuatan tercela dan menjijikkan! " berkata Suami wanita tersebut, kemudian berjalan kearah luar kamar mandi, melihat dan memerintah! " kalian cepat temukan seseorang yang mencurigakan disekitar sini! aku yakin dia belum terlalu jauh! ".
" Baik Tuan besar! " berkata beberapa orang yang kemudian berlarian untuk mencari seseorang.
Menutup kembali kamar mandi, " Sayang, lebih baik cepat kita pergi menemui Raja dan untuk masalah ini biarkan anak buah ku yang mengurus nya, aku ingin tahu berapa imbalan yang akan kita dapatkan setelah membuat Hastel mati! hahaha!. " berkata lelaki yang kemudian beranjak pergi.
" Baik suamiku! " berkata Perempuan yang segera memakai pakaian nya. " Fuh! seharusnya aku tak perlu berteriak! tapi ya sudah lah, mungkin dia tergoda dengan tubuhku, hihi. " berkata perempuan tersebut kemudian kembali mengingat Rein. " wajahnya tampan, sayang sekali jika dia harus terbunuh oleh suami ku. "
***
Di suatu tempat!
Sambil berjalan dan membenarkan pernafasan, Rein terlihat shock berat. " Fuih!! akhir akhir ini kubus portal begitu menyebalkan! Hampir saja!. " berkata Rein menarik Nafas dan terus berjalan, Melihat sekeliling.
Mencoba untuk tidak membuat ulah Saat ini Rein berjalan ke sebuah lorong di dekat perkotaan yang memiliki bangun bertingkat dua. Ini terlihat seperti rumah rumah yang menyewa beberapa orang perempuan untuk menemani pria yang sedang merasakan kesendirian. Sambil terus melihat lihat, Rein merasakan hati berdetak. " Seperti nya aku salah jalan, tempat ini terlihat seperti rumah bordiran. Lebih baik aku cepat pergi dari sini! " . berkata Rein yang kemudian mempercepat jalannya.
Menyapa! ~~~
" tampan, kemarilah " beberapa gadis menyapa Rein yang berjalan melewati rumah bertingkat.
" Gluk! " menelan ludah.
~ tergoda! ~
" Tidak! tidak! aku harus cepat pergi dari sini! jika tidak kesucian ku akan direnggut! " teriak Rein berlari cepat.
~ menggoda ~
" tuan! "
" tuan"
Sambil duduk di teras rumah, beberapa gadis masih menggoda Rein yang berlari. " kemarilah, apa kamu kesepian. "
Memejamkan matanya, Rein mempercepat Larinya. " Sial! lorong ini terlalu panjang! sungguh tempat yang mematikan! aku harus cepat mencari lokasi aman, untuk beristirahat. " berkata Rein berlari sambil menutup mata dengan sedikit melihat kedepan.
Bab 402
Di sisi lain.
Seorang wanita sedang berlari karena dikejar oleh beberapa orang. " Hentikan! tolong lepaskan aku! " teriak Seorang wanita berlari.
Run! Run! Run!
Sekitar tiga Orang lelaki bertampang seram mengejar sosok perempuan yang sedang berlari ketakutan. " Hai! nona Iroha, cepat bayar hutang keluarga mu dengan tubuh mu! haha! " berkata Pimpinan pria yang mengejar gadis bernama Iroha.
" Kalian cepat! tangkap dia! "
" Baik! " teriak dua orang bawahan yang menambah laju larinya.
" fueh! Dazar wanita keras kepala! jika bukan karena aku, kalian tak bisa makan dan tidur nyenyak di Kerajaan Sabell! " berkata pimpinan pria yang kemudian menghentikan larinya. " Capek! aku akan istirahat dulu! wanita kurang ajar!. "
***
Di sisi Rein yang saat ini berhenti di dekat sebuah Rumah tanpa penghuni , melihat dan berhenti. " Akhirnya, aku selamat sungguh pengalaman yang mendebarkan! . " berkata Rein yang tak melihat ada seseorang yang duduk di samping nya. " Fueh! aku akan istirahat dulu disini. "
Srek! srek!
" mau minum?" berkata pria seram menawarkan Rein minum.
mengambil botol kecil minuman, Rein dengan cepat meneguk air yang diberikan. " Terimakasih, tuan. " berkata Rein mengembalikan botol air dan melihat seseorang lelaki seram yang baik padanya.
Terkejut!
" Waaaak!!! " teriak Rein terkejut!
" Hei! anak muda apa kamu takut dengan tampangku?" berkata pria seram memegang Pundak Rein.
" Maaf tuan, bukan maksud ku! aku hanya terkejut, maaf" berkata Rein meminta maaf.
Tertawa!
" Hahaha! apa aku begitu menakutkan? hahaha! " berkata pria seram tertawa keras.
" Terima kasih Tuan, atas minuman anda. "berkata Rein yang kemudian berdiri dan mencoba untuk pergi. " maaf permisi. "
Melihat Rein dengan wajah tampan, Pria seram kemudian menghentikan Langkah Rein. " hei tunggu anak muda! seperti nya aku belum pernah melihat mu, apa kamu datang dari timur?. " berkata pria seram menyapa.
Menghentikan langkah!.
" timur? bukan aku " menghentikan Perkataan, Rein mencoba untuk berhati-hati. " iya aku berasal dari timur, aku hanya sedang ada urusan di sini . "
" apa kamu tersesat? dan seperti aku lihat kamu datang dari arah tempat bordir? apa kamu sudah bersenang senang?" berkata Pria seram menepuk tempat duduk. " kemarilah, anak muda aku belum tahu siapa namamu?. "
Melihat sisi baik pria seram, Rein mencoba memperhatikan dan berkata dalam hati" hem, wajahnya buruk tapi hatinya baik, " Berjalan ke arah tempat duduk, Rein kemudian menjabat tangan pria seram. " Maaf Tuan, namaku Rein dan anda?. "
" Panggil saja aku Lerry! " berkata pria seram memperkenalkan diri. "
" Senang bisa bertemu dengan orang sebaik anda Tuan Larry " berkata Rein sopan santun.
" Hahaha! begitu?" berkata Larry menye rengit.
" Seperti dia salah sangka, tapi ya sudah lah" berkata Larry dalam hati.
" Maaf Tuan, bisa aku bertanya sesuatu?" berkata Rein yang masih ragu untuk bertanya dan sembari melihat lihat sekitar.
" Ya, tanyakan saja" berkata Larry kembali meneguk air minum. " apa yang ingin kamu tanyakan?. "
Bab 403
Melihat Larry, Saat Rein yang merasa lebih baik berkata " apa nama daerah ini? aku baru saja sampai untuk sebuah tujuan, apa anda berkenan menjawab nya?".
Melihat Rein, Larry tertawa.
" Sebenarnya kamu dari mana? kerajaan sebesar Ini kamu tak tahu?" berkata Larry sedikit menaruh curiga pada Rein. " Ini adalah kerajaan Sabell! dan Orang yang memimpin negeri ini bernama Sabell, dia lah Raja yang memimpin kerajaan ini! dan aku sangat menyukai nya Hahaha!. ".
" Kerajaan Sabell! jadi benar! sekarang aku berada di wilayah dimana ayah ku berada " berkata Rein dalam hati. Sambil melihat kembali wajah Larry. " apa anda bisa menunjukkan Jalan ke arah kerajaan Sabell? aku Ingin menemuinya. "
" Heh? siapa kamu? jangan bermimpi untuk bisa menemuinya tanpa Kepentingan! Dia tak akan mau menyambut orang biasa! bahkan aku tak bisa menemuinya sesuka hati!. " berkata Larry melihat Mata Rein.
" tidak ! aku hanya ingin tahu dimana letak kerajaan Sabell berada, " berkata Rein yang kemudian melihat dua orang yang sedang mengikat dan membawa seorang wanita berjalan ke arahnya .
Berjalan..
" erh! erh! " rintihan gadis yang disekap dengan kain dimulut nya.
Melemparkan tubuh gadis di depan Larry!
Buuk! " Tuan Larry! kami berhasil menangkap nya! kelewatan gadis ini! apa yang harus kami lakukan?". berkata Seseorang yang berjalan menemui Larry.
Berjalan dan memegang dagu gadis yang tersungkur di tanah, Larry tersenyum kejam. " Bawa dia kerumah ku! akan aku adakan pesta pernikahan sesegera mungkin! dia harus membayar semua hutang nya! ". berkata Larry yang kemudian tersenyum ke arah Rein." Chaoo, selamat tinggal. "
Terdiam dan melihat semua orang meninggal kan Rein, Sambil terus menatap ke arah Larry yang sedang membawa gadis yang menangis. " Maaf tapi ini bukan urusan ku. " berkata Rein kemudian berdiri " Tunggu, dia belum memberi tahu kemana jalan ke Sabell kingdom. "
Melihat kembali dari kejauhan.
" Yaaah! seperti nya aku harus mencari tahu informasi terlebih dahulu " berkata Rein berjalan mengindari perkotaan. " lebih baik aku menjauhi tempat ini segera, Tempat ini terlalu menggoda. "
Melangkah dan melangkah!
Rein sekarang tiba di sebuah tempat dengan danau yang luas, Duduk diam di rumput rendah. Rein kembali mengingat wajah gadis yang di sekap. Melamun dan teringat tanda kedipan dari mata gadis yang disekap. " Arg! apapun itu bukan urusan ku dan Lagi pula urusan ku saat ini adalah menemukan ayah. " berkata Rein yang kemudian tidur.
Bermimpi di siang Hari...
Wajah Rein terlihat pucat, Wajahnya berkerut menandakan sedang bermimpi buruk. " ayah!! " teriak Rein terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah engah. Tersadar dan menarik nafas..
" mimpi! " berkata Rein duduk bersila. " Aku sendiri an sekarang, bagaimana dengan Rose? Apa kali ini aku bisa melakukan nya sendirian?. "
Bab 404
Malam hari setelah Rein tiba di negeri Sabell kingdom. Menangkap beberapa ikan di danau dan membakar dengan ranting yang dikumpulkan. Membuat api dengan menggesekkan pedang dan batu. Rein berpikir sejenak. " Tanpa petunjuk dan hanya mengandalkan apa yang dikatakan master Razz, sungguh memakan waktu! apa tak ada petunjuk lain agar aku bisa segera menemukan ayah! Jika seperti ini, mungkin perlu waktu agar aku bisa bertemu dan membawa ayah kembali. "
Melahap daging ikan bakar!.
Wajah Rein Seperti berkomat kamit memakan ikannya. " Huuuaah!! akhirnya aku benar-benar sendiri!! aku galau!. " guman Rein melihat bintang bintang di malam hari dekat danau.
Memperhatikan sekitar dan Melihat cahaya remang remang dari kejauhan. Menyipitkan matanya mencoba melihat dengan konsentrasi penuh, Mata Rein sedikit berkedut! " Sedang apa mereka?. " guman Rein lirih melihat Dua anak, lelaki dan perempuan yang membawa obor minyak tanah. " Apa yang dilakukan anak kecil di malam hari seperti ini?. "
Berdiri dan melompat terbang ke arah cahaya obor minyak, dan mencoba menemui dua anak kecil yang sedang berteriak memanggil seorang.
Srek! srek!
Suara semak belukar dengan langkah kaki anak kecil yang melangkah perlahan. " kakak, lebih baik kita cari kakak besok pagi, aku takut " berkata gadis kecil memegang kain belakang baju kakaknya.
" Baiklah! Nea, kita kembali mungkin kakak sudah tertangkap oleh Tuan Larry dan lebih baik kita temui Tuan Larry besok! apapun yang terjadi! ". berkata Kakak lelaki Nea yang kemudian membalikkan badannya.
Bamm! terkejut!
Jatuh dan menjatuhkan obor minyak ditangan!
" Si si siapa kamu?" berkata kakak lelaki yang jatuh tersungkur dikejutkan Rein. " Nea! menyingkir!! ".
Ketakutan dan gemetar!
Bagaimana tidak, dalam kegelapan yang hanya disinari sebuah obor yang masih menyala di tanah, Nea gemeteran melihat sosok Rein dalam wajah gelapnya. " Tolong!! " teriak Nea ketakutan!.
" tunggu! Kakak bukan orang jahat " berkata Rein mengambil obor minyak di tanah.
Terang benderang!
Cahaya obor minyak memperlihatkan Wajah Rein, Dan pada saat bersamaan Kakak lelaki Nea kemudian berdiri dan segera menghampiri Nea. " Katakan! kamu siapa? apa kamu mau menculik kami?. "
Diam dan memperhatikan.!
" Kalian, apa yang sedang kalian lakukan dimalam hari seperti ini? dimana ayah dan ibu kalian?" berkata Rein duduk bersila.
Mencoba melindungi Nea, kakak lelaki Nea mengambil batu kerikil. " pergi dari sini! atau aku lempar batu ini dan membuat mu terluka! " teriak kakak lelaki Nea, menakuti Rein.
Diam dan tertawa!
" Lakukan saja hahaha! " berkata Rein tersenyum melihat kakak beradik yang ketakutan.
Craaass!! lempar batu!
" Rasakan ini! " teriak Kakak lelaki Nea melempar batu ke arah Rein.
Swos swos swos!
menangkap lima batu kerikil dengan jarinya, Rein melihat keduanya dengan tersenyum. " Bagaimana? apa masih ingin lanjut?. " berkata Rein kembali berdiri dan menyerahkan obor minyak ke kakak lelaki Nea. " Ambillah, dan jawab pertanyaan ku! "
Bab 405
Menerima obor minyak, kakak lelaki Nea mundur beberapa langkah. " Gluk, apa yang kamu inginkan?" berkata kakak lelaki Nea gugup.
" katakan saja, apa yang sedang kalian lakukan dan lebih baik kalian segera pulang " berkata Rein baik hati.
Menundukkan kepala, kakak lelaki Nea kemudian berkata sambil menangis. " Kakakku, Kakak ku dari pagi hilang entah kemana! ". berkata Kakak lelaki Nea menangis. " Dia pergi dan menghilang setelah Tuan Larry mencoba mengancam keluarga kami, dan dia berhasil kabur namun, sampai sekarang dia belum kembali. "
" Kakak perempuan?" berkata Rein kembali mengingat " Larry?, bukan kah orang itu baik hati?."
" Tuan Larry adalah seorang Renternir Jahat! dia bukan orang Baik! " teriak Nea menangis. " Kakak!!. "
Melihat kedua nya, Rein kemudian memegang kepala mereka " Sudah lebih baik kalian kembali dan akan aku antar pulang " berkata Rein kemudian mencoba untuk mengajak kedua nya.
" Maaf, seperti nya aku salah sangka, seperti nya kamu orang baik dan seperti kamu buka orang sini?" berkata Kakak lelaki Nea melihat penampilan Rein yang berbeda dengan pakaian mereka. " apa anda datang dari timur?. "
" Timur? maksudmu apa?" berkata Rein tak mengerti. " Oh iya aku belum memperkenalkan diri, aku Rein dan kalian siapa?. "
Sambil berjalan Rein kemudian menggendong Nea, " Aku beri tumpangan, jadi naiklah" berkata Rein Yang kemudian menggendong Nea, mengulurkan tangan ke arah Kakak lelaki Nea. " bagaimana kalau kita terbang?. "
" Dia Nea adik ku dan namaku Pari" berkata Pari menangkap tangan Rein. " Dan apa yang kamu katakan, terbang?. "
" Ya, kita akan terbang kerumah mu dan akan aku antar kalian " berkata Rein tersenyum. " Baiklah, Nea! Pari apa kalian siap?. "
" Gluk! " menelan ludah dan tak mengerti dengan apa yang dikatakan Rein, Saat ini Nea dan Pari terkejut.
Mengambang di udara, " Benarkah? apa benar kita terbang?" berkata Pari melihat kakinya sudah tak lagi menapak tanah.
Obor minyak mati karena terpaan angin di udara, " Bagaimana? apa kalian heran? hahaha" berkata Rein yang kemudian melihat Pari sedikit ketakutan. Melihat Pari melempar obor minyak jatuh ke tanah dan merasakan genggaman tangan erat seperti orang ketakutan. Memeluk Rein dengan keras, Pari memejamkan matanya. " Jadi dimana rumah kalian?. "
Membuka mata!
" Di gunung sebelah sana, itu rumah kami" berkata Pari menunjuk.
Melihat Cahaya kecil di dekat gunung hutan, Rein kemudian bersiap. " baiklah genggam yang erat ya! kita akan sampai dalam hitungan 10 detik! ". berkata Rein tersenyum dan memegang Tubuh Pari dan Nea yang saat ini tertidur di punggung Rein.
Swos swos swos!
9 detik!
5 detik!
1 detik!
Huuup! melompat dan turun ke tanah, Rein berhenti dan menurunkan Pari. " Sampai! " berkata Rein melihat Nea yang masih tertidur.
Terkejut! membuka mata!
" benarkah?" berkata Pari menggosok kedua matanya dengan tangan. " Kak, Rein sebenarnya siapa?. "
bersambung...
Comments
ππππππ