Skip to main content

Another 11-15

 CAUTION! 


HANYA  UNTUK KONSUMSI KALANGAN DENGAN KENANGAN YANG SULIT DI TERIMA DENGAN PRIBADI MASING-MASING. 


BEBERAPA UNSUR PERCINTAAN SUDAH MELALUI TES SWEB DAN ANTIGEN. 


ANOTHER WORLD

EPISODE 11-15

REIN DAN ROSE


VOLUME 1



EPISODE 11


bruk!


terbangun dari kasurnya. " lebih baik aku,menemui paman mozza" guman Rein yang kemudian mengambil jaket berbulunya.


" huft! " menarik nafas, " apa ayah masih sibuk dalam urusan nya?. "


dak! dak! dak!


menuruni anak tangga, Rein berjalan ke luar dan pergi ke tempat dimana mozza saat ini sedang berlatih Golf di halaman belakang.


melambaikan tangannya, Rein mencoba mencari perhatian tiga orang yang sekarang sedang bersantai. " hoi semua! " teriak Rein yang kemudian terbang ke arah tiga orang  yang sedang bermain golf.


hup!


" apa kamu mau ikutan Rein?" berkata paman haifang tersenyum. " bermain lah bersama Gween dan seperti untuk liburan mu kali ini, untuk sementara latihan kita tunda. "


" heh?maksud paman apa?" berkata Rein melihat raut wajah haifang. " hanya tinggal satu hari lagi selesai ujian Olahraga dan minggu depan kalian sudah janji untuk berlatih bersama, bukan?. "


Swos!


memukul bola golf.


" lihat haifang! pukulan ku! " teriak mozza tertawa.


Melihat ke arah mozza, Gween berteriak. " wow! pukulan yang bagus, ungcle! . "


" haha! " mozza tertawa dan terlihat mozza meletakkan tongkat golf nya. " Jadi, benar kabar angin tetang kematian Genos yang beberapa anggota sekte temukan?. "


"ya, dan seperti ada seseorang yang telah mengalahkan mereka sebelum mereka mencoba kabur dan membawa Anak Torao. " berkata haifang yang tahu kabar kematian dari Gent dan jasmine yang sekarang masih berpatroli di wilayah Gunung Fuji.


" maksud paman, Genos yang menculik anak paman Torao? " berkata Rein yang belum pernah bertemu dengan nya.


" Siapa dia paman?" berkata Rein melihat ke arah haifang. Rein memang sering melihat Ayah menggunakan beberapa kali pintu berlian untuk datang ke suatu tempat, namun Rein berpikir Ayah sedang menjalankan misi untuk mengamankan beberapa dimensi milik ayah dan sektenya.


"karena beberapa alasan, mungkin kamu akan bertemu dengan nya dan seperti ayahmu membawanya ke another world" berkata haifang yang memang tahu ketika Gerald membicarakan seseorang yang saat ini sedang di latihnya mengendalikan bakatnya.


Zez!


prasangka!.


mencoba untuk berpikir dengan seseorang yang di temui nya, saat berkunjung ke rumah Erika rin, " apa dia orang nya?tapi apa hubungannya dengan kak Erika?. " berkata Rein dalam hati. " hem, aku coba untuk menyelidiki siapa dia sebenarnya "


" ada apa Rein?" tanya mozza yang melihat gelagat Rein yang aneh.


Terbangun dari lamunanya Rein, tersenyum dan menaruh tangan di belakang kepala, " haha, tidak apa apa paman" berkata Rein yang kemudian melihat matahari yang saat ini telah terbenam. " Jadi, seperti liburan ku, aku akan berlatih sendiri dan bagaimana pun master besar saat ini sedang melatih Paman rock. "


" Ya, apa boleh buat Rein dan jika bukan ayahmu sendiri yang ingin kami berdua untuk ikut dalam misi penting mungkin akan aku ajarkan teknik Soul ultimate ku" berkata mozza berbohong. 


" wew, aku tahu bahkan paman sudah berjanji lebih dari seratus kali " berkata Rein menyerengit. " baiklah! lebih baik aku antar temanku untuk pulang. "


" oh, apa dia pacarmu Rein?" berkata mozza menggonda. 


Bam! 


" bukan, dia hanya ingin berkunjung ke rumah ku, lagi pula dia sudah tahu identitas ku yang sebenarnya. " berkata Rein yang kemudian melambaikan tangan dan berjalan ke rumah. " baiklah! aku pergi. "


Saling pandang satu sama lain, mozza dan haifang tertawa. " haha! dia tumbuh terlalu cepat bukan bergitu haifang " berkata mozza tertawa lepas. 


" Ya, apa yang kamu katakan benar " berkata haifang yang kemudian pergi bersama Gween. " baiklah untuk hari ini kita akan fokus pada misi kita, mozza! "


" Ya! " menatap ke arah haifang dan Gween yang saat ini berjalan pulang. " seperti memang akan ada badai besar, ini terlalu mendadak. "




EPISODE 12

Disisi lain. 


Melihat ke sebuah album foto berbingkai" hem, kak Rose apa dia ayahmu?. " berkata haruna yang saat ini mengambil sebuah foto kecil yang tergeletak di meja belajar Rose. " hem, dia sangat mirip dengan teman ibu ku. "


" benarkah? apa ayahku mengenal ibumu?" berkata Rose yang saat ini mengambil jaket hangat. " ini untukmu, sebagai calon kakak yang baik aku harus menyayangi mu, Haruna. "


Meletakkan foto, Kemudian Haruna dengan cepat menerima jaket pemberian Rose. " benarkah? tapi jaket ini seperti terlalu bagus untuk ku. " berkata Haruna yang memang selalu tampil sederhana. " apakah tidak apa apa kamu memberi jaket beruang ini untuk ku?. "


" Ya, Terima saja dan jika kamu percaya itu jaket asli dari beruang kutub yang ayah berikan untuk ku, sebagai hadiah ulang tahun ku. " berkata Rose tertawa. " karena aku adalah kakak yang baik, itu kuberikan untuk mu. "


Terkejut! 


" hew! beruang asli? Bagaimana mungkin ini benar benar?" belum selesai berbicara Haruna dan Rose mendengar kamar mereka di ketuk seseorang. 


Tok! Tok! 


" Hei, apa kalian sudah selesai?"teriak Rein memanggil. " Haruna, akan aku antar pulang. "


Mendengar Rein berteriak, Haruna dengan cepat membuka pintu kamar Rose. " iya, Rein. " berkata Haruna membuka pintu kamar. 


krek! 


Melihat ke arah kamar, Rein Terbelalak melihat Rose yang berdiri hanya mengenakan dalamannya. " apa yang kalian lakukan?berdua?. " berkata Rein yang kemudian membalikkan badannya. " Hei Rose , apa apaan kamu dan apa yang kamu lakukan dengan haruna?. "


tak! tak! 


berjalan ke arah pintu kamar, memegang pundak Rein. " ini hanya permainan wanita dewasa Rein, apa kamu mau ikut dan melihat tubuh Haruna?. " berkata Rose dengan wajah menantang. 


" eh, tidak tidak jangan salah paham Rein, kami tak melakukan apapun " berkata haruna mengibaskan tangannya. 


" hutf! " menghela nafas.! 

" ya, aku mengerti, aku tahu kamu tak melakukan hal aneh dengan Rose. " berkata Rein yang kemudian menarik lengan haruna. " baiklah, akan aku antar kamu pulang. "


" oh, padahal aku ingin mengajaknya menginap untuk semalam Rein . " berkata Rose dengan wajah tak bersalah. " tunggu, Rein aku ikut!"


Slak! 


menghentikan Rose dengan tangan dan mata tertutup " tidak, aku tak mau kamu tahu rumah Haruna! " berkata Rein kemudian kembali berjalan dengan Haruna ke pintu rumah. " apa apa Rose, apakah dia tidak malu dengan sikapnya?. "


Menaruh tangan di mulut nya, Haruna melihat wajah Rein gelisah. " hihi, apa kalian begitu akrab? aku tak pernah melihat saudara seperti kalian. dan apa kalian kembar?. " berkata Haruna yang kemudian berhenti dan melihat seseorang dari bayangan kegelapan malam. 


" Rein?" berkata Haruna menempel di dekat Tubuh Rein . 


" Tidak apa, dia ayahku. " berkata Rein yang melihat Ayah nya kembali dan berjalan ke arah mereka. 


Tap! Tap! Tap! 


Berjalan ke arah Rein dan Haruna yang saat ini berada di luar pagar dinding dan setapak jalan. 


" yo! Rein! " berkata Gerald sembari membawa pedang downbreker yang patah dan terbelah menjadi dua bagian. Dan dengan beberapa darah yang mengalir di pipinya. " oh, seperti Ayah melewatkan sesuatu. "


Melihat Gerald yang saat ini berjalan dengan banyak luka dan beberapa baju yang sobek, dan melihat pedang Ayah nya yang patah menjadi dua bagian. " apa yang telah terjadi ayah?" bertanya Rein yang melihat Gerald penuh luka. 


" oh, ini " berkata Gerald yang kemudian melihat Tubuh dan bajunya sendiri. " ini hanya bekas pertarungan ayah dengan seseorang yang terlalu kuat. "


" eh, tapi bagaimana mungkin? bahkan ayah " berkata Rein yang tak sempat menyelesaikan perkataan dan melihat ayahnya berjalan ke arah Haruna. " eh?. "


menepuk Kepala Haruna, Gerald berkata dengan tersenyum . " apa ibumu baik baik saja?. " 


Melihat ke arah wajah Gerald, terlihat Haruna sedikit penasaran dengan apa yang dia lihat di kamar Rose, foto lelaki yang sama persis dengan foto dimana ayah dan ibunya berfoto bersama Haruna ketika masih bayi. "ya, ibu Baik baik saja dan apakah pamah mengenal ibuku?. " berkata Haruna yang terus melihat Gerald, dan melihat banyak darah yang keluar dari pelipisnya . " apakah paman berkelahi?. "


" oh, ini " berkata Gerald yang kemudian memegang darah yang mengalir di pelipisnya. " ini hanya luka kecil dan akan sembuh besok pagi. "




EPISODE 13

Mengingat kembali apa yang dikatakan Haifang tentang misi besar mereka. " apa ayah bertarung dengan seseorang yang memiliki darah Nyx?. " berkata Rein yang jelas tahu seseorang anak yang saat ini sedang dilatih oleh ayahnya. 


" ya, seperti dia juga telah kembali, memang sedikit menyusahkan mungkin butuh lebih dari 5 tahun lagi agar ayah bisa menyegel kembali Darah Nyx yang dimiliki nya. " berkata Gerald yang kemudian mengambil sesuatu di balik sakunya. 


" apakah kamu Haruna, kamu memang cantik seperti ibu mu sewaktu masih muda, hahah"berkata Gerald memberikan sebuah penjepit rambut dengan motif bunga lily. " untuk mu, katakan salam dari ku pada ibumu. "


" terimakasih, " berkata Haruna yang mengambil jepit rambut dari tangan Gerald. " akan aku katakan pada ibu. "


" ya, apakah kalian mau ayah antar pulang?" berkata Gerald tersenyum . 


" Tidak, lebih baik ayah masuk ke rumah dan menemui ibu. " berkata Rein yang kemudian menggandeng tangan Haruna. " Dan aku sempat bertemu dengan seorang yang memiliki aura seperti paman Torao, siapa dia ayah?. "


" oh, jadi kamu sudah bertemu dengan nya?Rein" berkata Gerald terdiam. " hanya erika saat ini yang bisa menetralisir auranya. Dia Hody anak paman Torao dan seperti dia akan terus bersama erika rin untuk sementara waktu. "


" Hody, jadi benar dia yang ayah latih selama ini! seseorang dengan bakat dan Darah Nyx! " teriak Rein yang tahu kenapa ayahnya bisa terluka. " Jadi Ternyata benar! dia orang nya. "


" Ya, mungkin akan ayah cerita kan setelah kamu mengantar haruna dan untuk pedang ini akan ayah coba perbaiki dengan master besar kita. " berkata Gerald masuk kedalam rumah. 


Menggertak giginya. " Jadi dia! akan aku hajar! walaupun kamu anak paman Torao! " berkata Rein amarah. 


Melihat wajah Rein yang terlihat seperti menahan amarah, Haruna sedikit kwatir. " Rein, apa kamu baik baik saja?. "



Tersadar! 


" eh, iya maaf" berkata Rein tersenyum kembali. " ayo naiklah ke punggung ku dan kita akan cepat sampai. "


" um! baik" berkata Haruna dengan cepat melompat ke punggung Rein . 


Bug! 


Terjatuh! 


" apa kamu tidak bisa pelan pelan Haruna. " desah Rein kesal. 


" baik, akan aku lakukan lain kali. " berkata Haruna tersenyum . 


" bersiaplah! kita akan melompat sejauh mungkin! " teriak Rein melompat, ke pohon dan bebatuan. " karena bakat terbang ku belum sempurna, jadi hanya ini yang bisa aku lakukan. "


hup! 


hup! 


Melihat ke arah kota yang sedang ramai lalulintas. 


" kemana arah rumah mu, Haruna?" berkata Rein yang berhenti di dekat sungai di pegunungan. 


" hem, ke arah barat sisi bukit itu, di daerah nagasima. " berkata Haruna yang kemudian menunjuk arah. 


" di situ ya! baiklah! " teriak Rein mempererat pegangannya. " pegangan yang kuat! "


" Um! " berkata Haruna mencekekik leher Rein. 




EPISODE 14

Terbang melompat di udara, Rein mencoba untuk menyeibangkan berat tubuh Haruna. " ringan! ringan! ringan! " guman Rein sedikit kelelahan. 


Hup! hup! 


hup! 


Melompat beberapa kali ke bebatuan besar. " baiklah tinggal sedikit lagi. " berkata Rein yang tak sadar menginjak batu kecil yang tiba-tiba bergeser . 


" ups! " teriak Rein yang saat ini tak bisa menyeibangkan tubuh nya. " Haruna "


Bug! 


Jatuh berguling-guling di rerumputan dekat dengan sungai yang saat ini mengarah ke rumah Haruna . 


Bag! bag! bag! 


bergulir jatuh ke sungai. Mendekap tubuh haruna Rein mencoba untuk tidak sampai membuat tubuh haruna terluka . 


" Kya! " teriak haruna terkejut. 


" tenang kan dirimu. " berkata Rein yang mencoba untuk meraih pegangan rumput panjang. 


Byur! 


berhenti bergulir.


Dua tubuh terjatuh dan basah kuyup. 


" apa kamu tidak apa apa haruna?" berkata Rein yang menahan tubuh haruna di atas tubuh nya. " untunglah sungai ini tidak dalam... "



suasana canggung.! 


sunyi tanpa ada jawaban. 


" eh, apa yang terjadi?" guman Rein melihat wajah Haruna seperti menahan sesuatu. 


" Rein" berkata Haruna lemas. 


" Rein?"


" apa kamu tidak apa apa Haruna " berkata Rein mencoba untuk memastikan dan tersadar dengan arah tangannya yang saat ini memegang beberapa bagian yang sensitif di tubuh Haruna. 


" apa kamu akan selamanya memegang dadaku?" berkata Haruna tersenyum. 


Tersadar! 


Bug! 


melepaskan tubuh Haruna dan terbangun. 


" maafkan aku" teriak Rein bersalah. 


terdiam beberapa saat. 


" jadi, apakah kita sudah resmi memulai hubungan ini Rein?. " berkata Haruna menengadah kan wajah ke arah wajah Rein. 


mundur beberapa langkah ke belakang dengan aliran sungai yang mengalir Perlahan. " apa yang kamu katakan, aku tak sengaja melakukan nya. maafkan aku. " berkata Rein dengan mata berkedut. 


Mendekat.! 


" apa aku sudah menjadi milik mu, dan ini yang harus kita lakukan sekarang. " berkata Haruna mendekati Rein. 


Terke siyap.! 


" apa apa yang akan kamu lakukan. " berkata Rein lirih. 


Kising! 


Di bawah bulan yang agak redup, dua orang sedang berciuman. 


" Bhuaah! "


beberapa menit kemudian. 


Sambil menahan dingin nya angin yang berhembus", ayo cepat kita kembali, dan seperti disini tempat jepit rambut mu terjatuh. " berkata Rein melihat jepit rambut dan jaket Haruna terjatuh. " ini lebih baik kamu pakai jaket ini dan akan aku bantu kamu memakai jepit rambut ini. "


memakai jaket pemberian Rose, Haruna dengan wajah memerah dan memejamkan matanya. melihat Rein membantu memakai kan jepit rambut . 


" oke, sudah selesai!  kita kembali. " berkata Rein tersenyum. " kita jalan saja dan seperti itu rumah mu, terlihat dari papan nama di depan rumah. "


menunjuk ke sebuah rumah, " baiklah, akan aku antar sampai Depan gerbang dan aku akan kembali. " berkata Rein tersenyum menahan dingin. 


" seperti, kamu kedinginan, lebih baik kamu ikut masuk dan akan aku perkenalkan pada ibu dan ayahku. "


" tidak, itu tidak perlu" berkata Rein menolak dengan tangan di depan. 


Hap!


meraih tangan Rein, Haruna dengan cepat menarik Rein masuk ke rumah. 


Ting Tong! 


Bel rumah berbunyi . 


" Ibu aku pulang " berkata Haruna tersenyum kecil melihat Rein sedikit menggigil kedinginan. 


Krek! 


membuka pintu rumah, Seseorang wanita dengan kimono merah motif bunga sakura berkata " oh, kalian sudah kembali, Haruna dan ini?. "


" aku Rein, bibi maaf aku akan pergi. " berkata Rein kemudian melangkah ke depan. 


Hap!


meraih tangan Rein . 


" tunggu, Rein lebih baik kamu ganti pakaianmu dan basuh badanmu. " berkata Haruna memandang ibunya. " bolehkan bu?. "


Melihat ke arah Rein, ibu Haruna yang jelas tahu siapa Rein. " baiklah, lebih baik kamu ganti pakaian dan seperti nya ada beberapa pakaian ganti untuk lelaki. "




EPISODE 15

Mencoba untuk menolak. 


" tapi tapi" berkata Rein gugup. Bagaimana pun Rein tak pernah berkunjung ke tempat orang lain. " maaf, aku masuk. "


Berjalan ke arah kamar mandi dan membawa beberapa pakaian dari ibu Haruna. 


Krek! 


menutup pintu. 


Cress! shower! 


" apakah tadi aku terlalu berlebihan?" guman Rein mengingat kejadian di sungai. " lebih baik aku tetap fokus dan segera kembali untuk persiapan ulangan terakhir. "


Di ruang tamu. 


" bu, siapa lelaki yang ada bersama kalian?" berkata Haruna membawa album foto dan menunjuk ke arah lelaki di foto. 


melihat foto lelaki yang di tunjuk Haruna. " oh, jadi kamu sudah bertemu dengan nya?Haruna?. "


" ya, dan dia adalah ayah Rein , ada hubungan apa ibu dengan ayah Rein?. "tanya Haruna penasaran. " dia bahkan memberi ku ini. "


" baiklah, mungkin ibu jawab dengan jujur. " berkata Naomi yang saat ini mengenang dan berjanji dengan Gerald untuk menjodohkan mereka. "kami adalah sahabat, dan setelah umur kalian telah mencapai waktu tertentu kami akan menikahkan kalian. "


Terkejut! 


" Ja.. ja.. jadi, kalian sahabat? dan apa kalian berniat untuk menjodohkan kami?. " berkata Haruna bergetar bibirnya. 


" ya, lebih baik kalian mengetahui lebih awal ikatan yang telah kami sepakati dan setelah Rein kembali ibu juga akan mengatakan nya. " berkata Naomi tersenyum. 


Bang! 


" tunggu ibu, lebih baik ibu tidak memberi tahunya sekarang dan ibu hubungi ayah Rein untuk tidak mengatakan apapun tentang ini. " berkata Haruna tersenyum dan memerah. 


" eh? apa yang terjadi?" berkata Naomi heran dengan sikap Haruna yang tiba-tiba. " baiklah ibu akan diam. "



tap! tap! tap! 


suara langkah kaki berjalan ke ruang tamu. 


" tante, Terima kasih. "berkata Rein yang kemudian melihat Haruna tiba tiba berjalan ke arah nya. 


Mendorong tubuh Rein, " Rein terimakasih sudah mengantarku pulang dan lebih baik kamu juga pulang segera. " berkata Haruna dengan wajah berkaca kaca. 


" eh? apa yang terjadi?" berkata Rein melihat tingkah laku Haruna yang aneh dan tiba-tiba. 


sret sret.! 


mendorong ke luar rumah. 


" lebih baik kamu cepat kembali dan persiapkan dirimu untuk ulangan besok. " teriak Haruna sedikit berbeda dari biasanya. 


" ya, aku juga akan kembali dan Terima kasih untuk bajunya akan aku kembali kan besok. " berkata Rein yang kemudian pergi menjauh dari rumah keluarga Haruna. 



hup! hup! hup! 


melompat beberapa kali. sambil terus berpikir. " apa yang aku lakukan? dan apa yang terjadi dengan nya?. " guman Rein sambil terus melihat sekeliling. " lupakan saja. "


hup! hup! hup! 


melompat melewati beberapa atap rumah,Rein dengan cepat kembali . 


Bang! 


Aura besar! 


" aura ini? Nyx?" berkata Rein merasakan aura Nyx yang tiba-tiba muncul. " siapa?"



Bassh! lenyap.! 



" aneh! aura ini tiba-tiba lenyap, apakah ini aura anak paman Torao? " guman Rein kembali terbang ke arah pulang. 



Di dalam kamar Haruna. 


" hihihi, apa ini takdir ku?" guman Haruna terkekeh dengan memeluk guling. " hihihi."


Sambil terus memikirkan apa yang dikatakan ibunya, Haruna yang memiliki rencana yang sudah di susunya dengan mata terpejam berkata. " akan ada kejutan untuk mu Rein  , hihihi. "



Dream!! 


Bersambung. 


Tidak untuk di konsumen orang yang memiliki masalah hidup dan kenangan di dunia nyata.


NEXT EPISODE 16-21


Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo