Skip to main content

REIN TFW EPISODE 507

 REIN THE FUTURE WORLD

EPISODE 507 ( FINAL) 

" ehem" 

" Maaf bukan maksudku untuk mengganggu acara reunian kalian bisakah, aku berbicara dengan Rose? " ucap Chery pie yang sudah dilepaskan ikatan dan kemudian menemui Rein dan Rose yang saat ini sedang saling duduk menatap lautan. Mendengar Chery pie yang ingin berbicara dengan Rose, Kemudian Rein berdiri dan berjalan perlahan mendekati Chery pie. 

" Bicara lah, bukankah kalian teman " Ucap Rein yang kemudian melompat dan masuk ke kapal. 

Berjalan ke arah Rose dan kemudian terduduk di dekat Rose yang sedang melihat langit gelap dengan banyak bintang yang bersinar. " Rose, Kenapa saat pertarungan tadi, kau tidak membunuh ku? bukankah akan lebih mudah bagimu menyingkirkan ku saat itu? " Ucap Chery pie yang kemudian mengambil sebuah Cenderamata dari Dalam Bra milik nya. " ini adalah benda perhiasan milik Lariza ibuku, ambilah ini. "

Melihat Chery pie yang menyerahkan sebuah gelang berbentuk ular melingkar dengan mulut yang hampir mengenai ekornya, Rose kemudian berkata " Tidak, bukankah itu milik ibumu? aku tak pantas memiliki cenderamata itu, kamu saja yang menyimpan. " 

Menggeleng Kepala! 

" Tidak, rose . Aku ingin kamu yang menyimpan gelang ular ini, Kau tahu. Saat pertama kali kita bertemu? " Sambil memasukkan gelang ular ke Tangan Rose, " Maafkan aku, rose. Tapi sebenarnya aku sudah tahu apa yang terjadi, aku hanya bingung saat itu. "

" Lalu kenapa kamu berusaha untuk menyerang ku? dan pada akhirnya Kamu menusuk Ibu Reigan? " Ucap Rose yang kemudian melihat ke belakang dimana saat ini, Reigan telah datang dan berada di belakang mereka berdua. 

Menoleh ke belakang! 

" Reigan " ucap Rose dan Chery pie yang memang menyembunyikan rahasia dimana saat Itu, Chery pie tidak sengaja membunuh Heinz ibunya. 

" Chery pie! Jadi selama ini kamu lah yang telah membunuh ibuku? " ucap Reigan yang kemudian Berjalan ke arah Chery pie dan langsung meraih kerah bajunya. Mengangkat Tubuh Chery pie ke atas! " Katakan! apa salah ibuku! sampai kau! membunuh nya!. "

Berdiri dan mencoba untuk membuat Reigan tetap tenang, Rose kemudian menceritakan apa yang telah terjadi sebenarnya " Reigan! Dengar kan aku! Sebenarnya Chery pie ingin membunuh ku saat itu, tapi Bibi Heinz menolong ku dan Tanpa sengaja Pedang Chery pie menusuk Tubuh Bibi Heinz. " Rose Mencoba untuk menghentikan Reigan yang saat ini ingin menjatuhkan Chery pie dari atas kapal perang Abraham. " Hentikan Reigan!. "

" Ger!, ayah dan Kamu Rose, kenapa selama ini menyembunyikan semua itu padaku? Kau tahu! " Melepaskan Genggaman tangan dan kemudian menurunkan Tubuh Chery pie, Saat ini Reigan meneteskan air mata. " Kenapa kalian, tak memberi tahu ku, baik ayah dan kamu rose, kenapa!. "

Rose Memeluk Reigan dengan Erat"Tenang kan Dirimu, aku akan ada selalu bersama mu" ucap Rose yang kemudian membawa masuk Reigan kedalam kapal perang. " Chery pie, aku harus kembali. "

Melihat Reigan dan Rose yang sekarang meninggalkan Chery pie sendiri, Sambil menggenggam Sebuah Pisau kecil dan kemudian mencoba langsung untuk menikam diri sendiri, " Seperti nya, akulah yang salah dan karena itu lebih baik aku menyusul Ibu. " Ucap Chery pie yang menusuk dan kemudian menjatuhkan diri dari kapal perang Abraham. " Selamat tinggal.. "

Tetesan air mata jatuh ke atas bersama jatuhnya Chery pie yang sekarang terluka dan memejamkan mata, Menangis " Selamat tinggal Rose, aku meminta maaf padamu" Tersenyum.. 

Wess!! 

Seseorang berlari dan melesart jatuh ke bawah, meraih sebuah tali yang terikat dan langsung menangkap tubuh Chery pie. " Chery pie!! " Teriak Rein yang mendengar semua dan terus memperhatikan, tapi Rein tidak tahu jika Chery pie akan bunuh diri. Menangkap tubuh Chery pie yang seperti telah pingsan, Rein kemudian menarik tali dan melompat ke dek kapal perang Abraham. " Hei, bangunlah!. "

Bergegas ke dalam kapal perang, Rein kemudian mencari Khalisa " Kalian, Cepat bantu Chery pie! Dia mencoba bunuh diri! Khalisa! tolong bantu aku" Teriak Rein yang kemudian menaruh Tubuh Chery pie di Tempat istirahat yang ada didalam kapal. " Khalisa! cepat!. "

" Baik Rein, rebahkan tubuh nya" ucap Khalisa yang kemudian Mengambil beberapa Kotak Medis yang ada di dalam kapal perang Abraham. " Kalian tunggu lah di luar, aku akan mencoba untuk menghentikan pendarahan nya".

***

Bergegas ke arah semua orang, Reigan dan Rose yang tak jadi berpadu kasih, setelah Neul memberi tahu mereka berdua. " Apa yang terjadi! Rein? " Tanya Rose yang melihat tangan Rein penuh darah. 

" Chery pie, dia hampir menjatuhkan diri nya sendiri dan menusuk tubuhnya dengan pisau ini" Berkata Rein yang memperlihatkan Pisau kecil. " Rose, aku ingin bicara dengan mu, tentang Chery pie. "

" Baik aku mengerti " ucap Rose yang kemudian mengikuti Rein ke sebuah tempat. 

Mencoba untuk menjelaskan sesuatu pada Rose, Semua orang melihat Rein yang menjelaskan dengan mimik wajah serius. " Jadi, Chery pie mencoba membunuh ku, tapi dia mengurung niat nya? ". ucap Rose yang kemudian melihat kembali Gelang ular. 

" Ya, Sebelum dia mencoba bunuh diri, Chery pie mengatakan yang sebenarnya tapi dia kemudian merasa menyesalinya, dan akhirnya mencoba untuk membunuh dirinya sendiri. " Jelas Rein yang kemudian menyerahkan pisau kecil yang bisa kita sebut itu belati. Takut nya kalian ga mudeng hehehe. 

Menerima belati yang diberikan Rein, Sambil melihat belati yang memiliki corak yang sama seperti pedang yang membunuh Heinz ibu Reigan. " Chery pie, Kamu pasti sangat terluka dan menanggung beban yang berat saat itu " Meneteskan air mata, Rose bersandar di bahu Rein. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo