REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 498
" Urg! " rintihan kesakitan, Paman pille terbangun..
" Neul, Neul"
" Pille, kau sudah Sadar?! " teriak Abraham melihat paman pille yang mencoba untuk membuka mata..
" Pille! "
Batuk darah!
" uhuks! "
Membuka mata perlahan dan melihat Abraham, " Tuan.. " berkata pille yang mencoba menarik tangannya.
kring! rantai besi khusus berbunyi..
" Percuma pille, ini adalah rantai khusus bahkan sudah aku coba untuk membukanya " berkata Abraham menarik nafas..
" Tuanku Abraham, Sepertinya riwayat kita akan berakhir sampai disini" berkata Pille yang tahu bahwa ada seseorang dibalik penangkapan mereka.
" Ya, aku tahu " berkata Abraham kemudian mengingat kembali keadaan dimana dia harus melepaskan jabatan tertinggi. " Orang itu ya.. "
" Ya, mungkin dia sudah mengetahui keberadaan mu" berkata Paman pille kembali mengingat Neul. " Semoga saja, Rein dan yang lainnya sudah kembali. "
" Ou, semoga saja. " berkata Abraham memejamkan matanya..
Mengingat kembali keadaan dimana Absalom dan anak buah nya menyerang mereka.
" Kalian! bagaimana kalian bisa tahu tempat ini? " berkata Abraham dan pille melihat uzo dan Khalisa yang telah ditangkap. " lepaskan mereka!. "
" ouh, melepaskan mereka? " berkata Absalom yang telah menghajar uzo. " Aku tak akan melakukan apapun pada mereka, asal kalian mengikuti apa yang kami mau dan inginkan, tentunya boss kami akan senang hati menerima kalian. "
" Boss?! " bertanya heran Pille dan Abraham kemudian mencoba untuk melesat ke arah Absalom.
Swos swos swos!
" Mau melawan ku? " ujar Absalom yang kemudian membuat sebuah pukulan keras ke arah pille dan Abraham.
Buuh!!
Terlempar dalam sekali pukulan, " uhuks! " batu darah, pille yang memang memiliki kemampuan yang tak terlalu baik hanya pasrah dengan apa yang terjadi. " tuan, maafkan aku. "
Mencoba untuk bangkit, Abraham kemudian melepaskan Qi terakhir nya. " Akan aku buat kalian menyesal! " teriak Abraham.
Swing!!
Sebuah panah mengenai tubuh Abraham, Dan langsung membuat nya kesemutan.
" Hahaha, Seperti nya kalian sedang melakukan sesuatu yang menguras banyak Qi, bagaimana jika kalian suka rela menyerahkan diri " berkata Absalom yang kemudian menyuruh anak buah nya membawa empat tubuh..
Di balik panggung, sosok neul ketakutan, " paman, kakak" ucap pelan keluar dari mulut neul yang telah bersembunyi sehabis buang air kecil. " apa yang mereka lakukan?. "
Menyembunyikan diri kembali..
Neul hanya duduk sampai Rein dan yang lainnya kembali sambil mendengar beberapa orang yang telah membawa Paman pille dan yang lainnya.
Berjalan di depan panggung, dua orang mencoba memeriksa.
" kau menemukan seseorang? atau sesuatu " berkata anak buah Absalom memeriksa.
" Tidak, ada seperti nya memang sudah tak ada lagi " berkata anak buah Absalom yang lain. " Yuk, kita pergi. "
Di sisi Rein.
Mendengar kan cerita Ndul, Rein tersenyum.
" Jadi begitu ya, bagus Neul kamu telah memberikan informasi yang cukup untuk kami" berkata Rein yang mengusap kepala Neul.
" Kak, " berkata Neul menghentikan tangisan " Tolong selamatkan Kak uzo dan kak Khalisa. "
Menghampiri Neul, saat ini Rose tersenyum " Tenang saja di sini ada Reigan dan aku, kami pasti akan dengan cepat menemukan semua orang dan membawa mereka kembali. "
Melompat dari sebuah kapal perang!
" Oke, seperti kapal ayahku sudah diperbaiki oleh ayah dan lainnya, kita bisa kesana dengan ini" berkata Reigan yang kemudian membuka pintu kapal perang Abraham.
Cengik!
" Tapi siapa yang akan menjalankan kapal perang ini? aku tak bisa dan tak tahu tentang penggunaan kapal perang " ungkap Rein jujur dari hati yang terdalam " aku hanya bisa mempermainkan hati wanita, hihihi. "
Menepuk dada Rein!
" Dazar kau ini! " berkata Rose yang kemudian melompat ke kapal perang dan masuk ke dalam, " aku akan menjalankan kapal perang ini. "
" apa!! " teriak Rein yang tak tahu jika rose memiliki kemampuan yang tak pernah diketahui Rein.
" Apa kamu yakin, rose? " berkata Reigan ragu.
" Heh! kalian lihat saja! Rein bawa neul dan cepat masuk! " teriak Rose yang kemudian duduk di kemudi kapal perang. " Oke! kita bersiap. "
Tek! tek! tek!
Sekitar 50 tombol kemudi kapal perang dinyalakan, Tangan Rose seperti mahir dan telah terbiasa dengan kemudi kapal perang.
Pip!
Menekan tombol khusus!
" Oke, kita berangkat! " teriak Rose menekan tombol!
Buug!
Suara benturan keras kapal mengenai atap ruangan kapal. Getar dan berguncang beberapa kali, " Rose, apa kamu yakin? " berkata Rein merasakan ada bahaya yang siap datang tiba tiba.
" Kak, aku takut " berkata neul memeluk tubuh Rein.
Comments