Skip to main content

REIN TFW EPISODE 475

 REIN THE FUTURE WORLD

EPISODE 475(SPESIAL) 


Memeriksa kartu ramalan yang telah diambil Rein, sambil membuka kartu ramalan pertama " Gluk! " menelan ludah, sang peramal pria tekejut. 

Memperhatikan ekspresi peramal pria, baik lylia dan Rein penasaran dengan apa yang dilihat sangat peramal. Menunggu beberapa saat, sang peramal pria memperlihatkan gambar dan berkata. " Time of Death! " memperlihatkan gambar Jarum jam dan tengkorak dengan mata hitam berlubang. Sang peramal menjelaskan. " Seperti nya anda sedang dikejar sesuatu yang merupakan batas waktu seseorang yang sangat dekat dengan anda, dan waktu untuk anda sedang berjalan untuk menyelamatkan dia dari kematian. "

Bam! tekejut! 

" Maksud anda? ada seseorang yang membutuhkan pertolongan ku! tapi dimana dia? " berkata Rein yang belum tahu jelas apa yang dimaksud peramal pria. 

Menutup kartu pertama dan membuka kartu kedua, sang peramal pria tersentak melihat kartu yang memperlihatkan gambar dua dunia yang akan menyatu dan hancur. " Apa lagi ini? sudah dua kali aku melihat kartu ini Berturut-turut!. " berkata peramal pria Membaca kartu kedua dan memahami isinya. 

Memperhatikan raut wajah peramal pria, " apa yang dikatakan kartu kedua ku? " berkata Rein memperhatikan gambar kartu kedua. 

" Sepertinya anda memang bukan berasal dari dunia ini " berkata peramal pria melihat ke arah Rein. 

" Sepertinya memang benar apa yang anda katakan, Tetapi ingatanku agak sedikit kabur, lalu apa yang ada dikartu ketiga ku? " berkata Rein melihat kembali sang peramal pria membuka kartu ketiga. 

Melihat gambar kartu ketiga, sang peramal melihat Gambar perempuan jatuh dari langit di dunia yang berbeda. " Sepertinya, memang ada seseorang yang menunggu mu" berkata peramal pria menjelaskan

" Mungkin dia kekasih mu atau saudara mu? ".

Sekilas terpancar ingatan Rein kembali memikirkan Seseorang. " Haruna? ". berkata pelan Rein mengingat apa yang dikatakan Rose tentang Haruna yang saat ini sedang berada di dunia lainnya, karena terpisah dengan Rose saat menjalankan misinya. 

" Jika itu benar, apakah anda tahu dimana dia sekarang? " berkata Rein yang kemudian berdiri. " aku harus cepat! jika tidak mungkin Haruna dalam masalah besar. "

" Rein, apakah kamu akan pergi sekarang? " berkata Lylia sedih. 

" Ya, aku harus cepat! " berkata Rein yang kemudian memukul meja peramal yang saat ini sedang kembali membereskan peralatan. " Katakan,apa anda tahu dimana dia sekarang? ". Mengambil Sekantong berlian yang selalu dibawanya, Rein kemudian menghempaskan kantung berlian ke. arah sang peramal pria. 

" Hahaha! sepertinya dugaan ku benar, kau memang bukan dari sini dan apakah kamu memilki Kubus ini? " berkata Pria peramal mengambil sebuah kubus yang persis sama seperti milik Rein. 

Melihat Kubus yang masih berada di tangan peramal pria, Rein berkata " Ya, itu sama seperti milikku, tapi bagaimana anda bisa mendapatkan kubus portal ku? ".

" Aku tak sengaja menemukan ini sewaktu aku berteman dengan seseorang pria yang juga sama seperti sedang mencari keberadaan seseorang " berkata Peramal pria kemudian menaruh kembali kubus portal ke dalam kopernya. 

" Tunggu, bisakah anda memberikan kubus portal itu padaku, dan seperti nya Kubus portal ku sudah kadarluarsa. " berkata Rein memperlihatkan kubus portal yang sudah retak dibeberapa bagian. " Sepertinya aku sudah tak bisa memakainya kembali. "

" Owh tidak bisa, karena ini sangat berharga bagiku dan lagi pula jika kamu menginginkan nya harus ada pertukaran yang setara dengan nilai kubus portal ini. " mencoba untuk berjalan pulang, peramal melambaikan tangan. 

Saat ini lylia yang sedang kacau pikiran nya memikirkan bahwa Rein mungkin akan segera pergi kemudian mencoba untuk membantu Rein. " tunggu tuan, aku memilki banyak tabungan dan itu akan menjadi milikmu sepenuh jika anda berkenan memberikan benda itu pada Rein. " berkata Lylia mengejar Peramal pria. 

Behenti berjalan dan melihat ke arah lylia. " Nona, benda ini bukan sekedar benda yang bisa dibeli dengan uang atau pun harta yang anda miliki, tapi ini adalah benda seseorang yang harus aku segera kembalikan kepemilikan aslinya, dan menunggu dia kembali datang kesini walaupun itu akan menghabiskan sisa waktuku. " Sambil membuka topinya, sang Peramal seperti menunggu keputusan Rein tentang nilai pertukaran yang akan dilakukan. 

" Baiklah, aku mengerti " berkata Rein yang kemudian membaca mantra dan memanggil dua pedang miliknya, dan sebuah jubah pelindung yang dimiliki nya. " aku akan menukar kubus portal dengan tiga benda sihir ini. "

" Dan yang perlu anda tahu, seperti nya seseorang yang datang ke dunia ini adalah saudara ku yang lain, yaitu aurum. " berkata Rein menjelaskan dan memberikan dua pedang nya dan juga jubah pelindung miliknya. " Ini pedang ex miracle dan Blue tigers sword milikku, ambillah dan mungkin aku tak tahu apa anda akan bisa menggunakan nya dan ini jubah pelindung ku yang mungkin bisa membuat anda terlindungi karena ada roh naga surga disana. "

Memperhatikan keseriusan Rein, sang peramal kemudian mengambil kubus portal dan memberikannya kepada Rein. " Baiklah, deal! kita sepakat " berkata peramal mengambil pedang Rein dan jubah pelindung nya. " dan satu hal lagi, aku bukan menemukan nya melainkan aku diberikan kubus portal itu oleh seseorang yang bernama aurum seperti yang kamu katakan, Dan seperti nya dia tahu bahwa kubus portal mu sudah rusak dan mengetahui bahwa kamu akan terlempar ke dunia ini. "

Tekejut dengan penjelasan sang peramal, Rein melihat dalam sekejap sang peramal pria telah menghilang seperti menjadi kabut asap putih. " Hei kau curang! " berkata Rein tidak tahu siapa peramal yang ditemuinya. " Aurum! apa kamu menyuruhku mencari Haruna setelah kau melakukan sesuatu padanya? Kuaampret! kau aurum! " 

Kesal dan kembali mengingat! 

" cih! jika aku tak pernah melihat mu mencoba untuk mendekati Haruna dan melakukan sesuatu padanya! aku tak akan sebenci ini!. " kesal Rein kemudian memukul pohon yang ada didepannya. 

Baaang! pohon roboh dan hancur seketika! 

Pip!

pip! 

Telepon berbunyi! 

Melihat dan menekan tombol telepon, Lylia melihat Ibunya memanggilnya. " Ya, ibu. "

Dalam sambung telepon! 

" Lylia! kamu dimana! apa kamu bersama Chyntia? " berkata Ibu mereka dengan nada bicara yang mencemaskan keberadaan mereka. 

" Tidak, bu saat ini aku bersama Rein " berkata Lylia mendengarkan ibu mereka menangis. " apa ada masalah dengan Kak Chyntia? ".

Tak menjawab dengan cepat, " ibu menemukan sebuah pesan dari seseorang yang mengatakan bahwa saat ini Chyntia sedang berada bersama orang yang muncul nya. Dan mereka menyuruh ibu untuk datang ke tempat yang sudah ditentukan dengan membawa dokumen perusahaan. "

" Mungkin kah ibu punya saingan dalam perusahaan yang ibu jalankan? atau memang ada seseorang yang mengincar keluarga kita " berkata Ibu lylia yang Kemudian menyudahi pembicaraan karena ada telepon masuk dari orang yang tidak diketahui. " Cepat pulang, seperti nya dia mencoba untuk menghubungi ibu. " berkata Ibu lylia menutup telepon. 

Gaclek! sambungan terputus! 

Melihat raut wajah lylia, saat ini Rein yang sudah menumpahkan kekesalan dan menarik nafas perlahan. " Ada apa Lylia? "

Menangis! 

" Rein, seperti nya telah terjadi sesuatu pada Kak Cynthia. kita harus cepat kembali dan menemui ibu " berkata Lylia yang kemudian berlari. 

" Tunggu Lylia " berkata Rein yang kemudian membaca mantra dan meraih tubuh Lylia. " Kita akan cepat sampai kumohon tenangkan diri mu. "

Terbang dengan kecepatan sambil mencoba untuk mengerti situasi, " Baiklah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi tapi aku pasti akan membantu". berkata Rein yang kemudian terbang ke rumah Lylia. 

" Rein " berkata Lylia menempelkan wajahnya dan menangis kembali. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo