Skip to main content

REIN TFW EPISODE 474

 REIN THE FUTURE WORLD

EPISODE 474 ( SPESIAL) 


Tertawa bersama Lylia! 

Seperti lupa dengan semua hal, Rein mencoba untuk melepaskan diri dari beberapa pikiran yang selalu mengganjal di hati. Melihat dan pergi ke arah seseorang yang sedang memainkan kartu ramalan, keduanya sepakat untuk mencobanya. " Rein, bagaimana jika kita coba meramal nasib disana? seperti nya ramai. " berkata Lylia menggandeng tangan Rein. 

" Aku tak percaya hal seperti itu" berkata Rein yang dipaksa dan ditarik tangan nya oleh Lylia. 

" Ayolah, sekali saja" berkata Lylia memaksa. 

Melenguh dan menarik nafas! 

" Baiklah, kita coba tapi antriannya sangat panjang " berkata Rein melihat beberapa orang yang sedang mengantri. Sambil melihat hilir mudik orang orang yang berjalan, Rein melihat ke awan di langit. " Seperti nya aku melupakan sesuatu?. "

Menunggu satu orang terakhir yang sedang diramal oleh pria yang mengenakan topi berwarna hitam dengan garis kuning dan hiasan burung merpati, dengan beberapa hiasan bulu merak. Membuka kartu ramalan, Seorang peramal memainkan peran. " Hari ini anda seperti akan beruntung, dan memenangkan jakpot dari Lotre yang anda beli tadi pagi. " membacakan satu persatu kartu dari tiga kartu yang diambil di set kartu ramalan. 

Melihat kartu pertama dibuka dan dibacakan oleh sang peramal pria, Seseorang tersenyum dan tertawa " Benar kah, haha, aku bahkan hanya iseng mencoba untuk diramal, tapi seperti nya anda memang tahu beberapa hal, baiklah lanjut kan. " berkata Seseorang melihat kartu kedua dibuka. 

Taaak! kartu kedua terbuka! 

Mngambil dan mencoba membacakan isi kartu, sang peramal pria kemudian tersenyum. " Selamat, bahkan istri anda akan kembali pada anda dan memberikan kabar baik pada anda yaitu seorang anak yang dikandungnya. " berkata Peramal memberikan sebuah kalung yang terbuat dari kain perca yang memiliki isi didalamnya. 

" Hahaha, bahkan kamu tahu tentang istri ku yang meninggal kan ku, dan jika apa yang kamu katakan benar itu artinya dia kembali setelah tahu dia mengandung anakku? " berkata seseorang yang kemudian mengambil kalung yang diberikan peramal pria. " Ini untuk apa? ".

Membuka kartu ketiga! 

" Itu hanya suvernir dariku, ambillah " berkata Peramal pria membuka kartu ketiga yang melihat dan membaca kembali kartu ditangan. 

" Lalu, apa isi kartu ketiga? pak peramal? " berkata seseorang menunggu jawaban. 

Meletakkan kartu ketiga dan memperlihatkan kepada seseorang yang diramal. " Hemm, ini aneh tapi jika tidak salah kamu seperti mendapatkan hadiah besar kali ini" berkata Peramal pria tersenyum. 

" Apa itu? seperti nya Hari ini adalah hari keberuntungan ku" berkata Seseorang yang diramal tersenyum puas. " Katakan, jangan buat aku penasaran lagi. "

" Mobil BMW motorrad seri terbaru dari perusahaan asuransi kesehatan milikmu " berkata Peramal pria yang kemudian menerima imbalan dan bayaran seikhlasnya. 

Pergi dengan tertawa! 

" Hahaha! aku sekarang menjadi orang paling beruntung! " teriak seseorang yang kemudian menghilang disisi jalan. 

Melihat apa yang dilakukan Peramal pria, Saat ini baik Lylia dan Rein terkejut dengan keakuratan sang peramal pria. " Waah! Seperti nya peramal pria ini hebat! " berkata Lylia yang kemudian datang dan duduk di depan meja sang peramal pria. " Um, Tuan bisakah anda meramalkan kehidupan ku? ".

Memulai mengocok kartu! 

" Tentu saja, Nona Lylia " berkata Peramal pria tahu. 

" Weh! bahkan anda tahu namaku? " berkata Lylia terkejut. 

Menyodorkan kartu ramalan ke arah Lylia, saat ini sang peramal pria menyuruh Lylia untuk mengambil tiga kartu dan meletakkan secara terbalik. " Baiklah Nona Lylia, kita mulai dari kartu pertama. " berkata Peramal pria mengambil dan mulai membaca kartu ramalan. 

Disamping Lylia,sambil mencoba mengamati Rein melihat raut wajah peramal yang tersenyum melihat kartu ramalan. " Hem, ekpresi wajahnya berbeda dari sebelumnya? " guman Rein dalam hati yang paling dalam. 

Taaak! membuka kartu dan memperlihatkan dengan dua jarinya ke arah Lylia. " Dalam waktu dekat, seperti anda akan menemukan kekasih anda Nona " berkata Peramal menunjukkan kartu ramalan yang bergambar dua merpati yang sedang menggigit untaian rumput yang membentuk cincin. 

" Kekasih? " berkata Lylia yang berpikir mungkin Rein adalah jodoh nya. " Lalu, siapa dia? ".

Membuka kartu kedua! 

Membaca perlahan isi kartu ramalan, sang peramal pria terkejut! " Benarkah ini? aku tak pernah melihat kartu ramalan ku mendadak aneh seperti ini? ". berkata Sang peramal pria mencoba untuk membaca kembali kartu ramalan. 

" katakan saja, aku akan menerima kenyataan " berkata Lylia tak sabar. 

" Another world! " berkata Sang peramal menunjukkan dua dunia hitam dan putih ke arah Lylia. " Tapi dalam waktu dekat seperti anda akan kehilangan dia ".

" Maksud anda apa? " terkejut dengan apa yang dikatakan peramal pria, saat ini Lylia meraih tangan Rein dan menggenggam erat tangan Rein yang berada di pundak nya. " Aku tak mengerti dengan apa yang anda katakan. "

Membaca kembali kartu kedua, " hem, entahlah baru kali ini aku menemukan kartu seperti ini " berkata Sang peramal berpikir. " Mungkin kah, pria yang bersamamu saat ini bukan dari dunia ini? ".

Melihat ke arah peramal pria, " Maksud anda Lelaki dibelakang ku! Rein? " berkata Lylia Melihat Rein. 

Menatap Rein, sang peramal kemudian bertanya. " apa kamu memiliki hubungan dengan keluarga Nona ini? " berkata Peramal berbicara dengan Rein. 

Menggaruk pelipis nya, Rein berkeringat dingin. " entah lah, aku hanya mengalami beberapa hal, dan bertemu dengan mereka tanpa sengaja. " tersenyum ragu, Rein kemudian diam kembali. 

" Baiklah, aku hanya bisa membaca kartu kedua yang mengatakan kenyataan. " berkata Peramal pria kemudian meraih dan membuka kartu ketiga. 

Taaak! kartu ketiga dibuka! 

" apa yang dikatakan kartu ketiga ku! pak peramal? " tanya Lylia penasaran. 

Mengelus dagu yang memiliki janggut di kepang, Sang peramal mencoba mengamati gambar yang ditunjukkan. " Hem, hanya ada masalah yang akan terjadi Dikemudian hari, tapi ini mungkin hanya masalah kecil " berkata Peramal pria memperlihatkan gambar Pedang dan tameng. 

" apa maksud anda? anda mengatakan ini masalah kecil? aku bahkan melihat Pedang dan tameng yang sejajar seperti memberikan perlindungan " berkata Lylia yang tak tahu maksud dari perkataan Peramal pria. 

Menutup kartu, peramal pria kemudian berdiri " Em, seperti jam kerja ku sudah selesai, aku akan pulang " berkata Peramal pria kemudian membereskan tempat kerjanya dan mengambil Sesuatu dari koper yang dibawa nya. " Ambillah ini, mungkin akan berguna untuk mu dimasa depan. " menyerah kan sebuah kotak kecil yang meliputi gambar segita , kotak dan lingkaran. 

" Tunggu, aku ingin anda meramalkan sesuatu untuk nya" berkata lylia menyuruh Rein untuk duduk. Sambil mengambil kotak kecil yang diberikan oleh peramal pria. 

Duduk dan menurut! 

" Aku tak percaya ramalan, lebih baik tidak usah " berkata Rein mencoba untuk berdiri namun dicegah lylia. 

" Tidak! aku akan membayar lebih jika anda meluangkan waktu untuk melihat masa depan nya" berkata Lylia memberikan satu juta rupiah ke peramal pria. 

" heh? baiklah " berkata peramal pria kemudian duduk dan memainkan kartu ramalan. Mengocok kartu dan menyuruh Rein mengambil tiga kartu seperti yang dilakukan semua orang. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo