Skip to main content

REIN TFW EPISODE 472

REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 472(SPESIAL) 


Di ruang tengah, Tiga wanita ibu dan dua anak gadisnya sedang berbincang setelah melakukan acara makan malam. Sambil membahas beberapa hal, mereka bertiga bersendau gurau. " Baiklah mom, aku ingin melihat keadaan Rein dan lagi pula kami ingin tahu lebih dalam dirinya. " Sambil membenarkan pakaiannya, Lylia beranjak pergi tapi.. 
" Mau kemana? " berkata Cynthia yang menarik tangan Lylia. " wah! seperti nya adikku memiliki perasaan terhadap Rein? bukan begitu, Lylia. " tersenyum menggoda Cynthia kembali melepaskan tangan Lylia. 
" Kakak!, kau menggoda ku! " Sambil merengek seperti bayi, Lylia merangkul ibunya. " Bu, Kak Cynthia!!. "
Sambil Mengelus kepala Lylia, ibu mereka berdua hanya tersenyum dan berujar" Cynthia, mungkin benar apa yang kamu katakan, akhirnya Adikmu bisa tumbuh lebih dewasa lagi sekarang. ".
Mendekati perna ibunya, Lylia terkejut" Ibu! dan kakak sama saja! Kalian bersekongkol " Meraih tangan ibunya, lylia kembali duduk di pangkuan ibunya. 
" Ya, sudah biar aku saja yang menengok nya" berkata Cynthia yang sempat ingin berdiri, Namun melihat Rein yang berjalan ke arah mereka. " Ya, seperti nya aku tak jadi menengok nya. "
Sambil melihat lihat, isi ruang tengah Rein kemudian menyapa mereka bertiga. " Maaf, tapi aku ingin pergi dan Terima kasih sudah merawatku dan memberikan makanan untuk. " berkata Rein yang berdiri didepan semua orang. 
" Menginap lah disini sementara, sampai kamu benar benar pulih, kami sangat berterimakasih atas pertolongan mu" berkata Ibu Cynthia dan Lylia yang kemudian berdiri dan memperkenalkan diri. " Aku ibu kedua Gadis yang kamu selamatkan, Namaku Claryssa dan kedua putriku .. ".
" Aku Cynthia " berkata Cynthia memperkenalkan diri, " Dan ini adikku Yang manis, Lylia. "
Melihat ke arah Lylia yang sedang duduk sambil menundukkan kepala karena malu, dilihat Rein saat ini. Tampak pipi Lylia memerah ketika Rein tersenyum padanya. 
" um,aku Rein " berkata Rein menundukkan kepala memberi Hormat pada Clarysa. " Tapi, aku sudah baikkan sekarang dan ingin melanjutkan perjalanan ku. "
Berjalan ke arah Rein, Nyonya Claryssa memukul beberapa kali pundak Rein dan tersenyum. " Seperti nya kamu bukan orang sini, akan lebih baik jika kamu pergi besok, menginap lah kami akan menerima mu seperti keluarga kami sendiri. " Melepaskan tangannya dari pundak Rein, dan berjalan ke arah tempat duduk Nyonya Claryssa kemudian berkata. " Lylia, temani Rein dan ajak dia ke taman belakang rumah. Mungkin sejenak menenangkan diri. "
Mendengar perkataan ibunya, Lylia tersentak. " Tapi, bu. "
" Sudahlah, Lylia dengar kan perkataan ibu" berkata sambil berjalan ke arah Rein dan membisikkan sesuatu ditelinga Rein, Cynthia tersenyum. " Lylialah yang paling mengkuatirkan mu saat kamu pingsan di taman rumah sakit, jadi untuk kali ini biarkan kami membalas kebaikanmu. "
" Um, tapi" berkata Rein yang tak lagi mendengar perkataan siapapun. Melihat kearah Lylia yang belum beranjak dari duduk nya. 
" Lylia , apa kamu dengar perkataan ibu? " membentak pelan sambil membenarkan rok yang dikenakan Nyonya Claryssa mencubit keras paha Lylia. 
" auh! baik baik" berkata Lylia yang kemudian berdiri dan berjalan ke arah Rein. " Ayo Rein, kita ke taman belakang rumah disana ada kolam dan akan aku bawa cemilan. "
Mengikuti lylia, Rein hanya diam dan patuh sebagai rasa hormat pada pemilik rumah. " Baik, untuk malam ini aku akan menginap. " berkata Rein mengikuti Lylia dan berpamitan pada Nyonya Claryssa. " Saya pergi. "
" Baiklah, pergilah bersama Lylia " berkata Nyonya Claryssa yang menekan tombol off remot TV. " Huaam, lebih baik aku tidur lebih awal. "
Berjalan ke arah kamarnya, Nyonya Claryssa melihat album foto yang menempel di dinding, memandang perlahan dan menyentuh nya. " Sekarang mereka sudah besar, mungkin suatu saat mereka berdua juga akan pergi dari rumah ini bersama pasangan mereka. " Membuka pintu kamar, Nyonya Claryssa mengambil sebuah alat untuk bersenang senang. " Jika bukan karena suatu hal, mungkin aku tak akan menceraikan mu! Leonard!. "
Merebahkan tubuh di kasur, Nyonya Claryssa memejamkan matanya, sambil mencoba untuk melupakan segala sesuatu. " Semoga Cynthia dan Lylia bisa cepat bertemu dengan jodoh mereka. "
***
Di sisi lain, Di taman belakang rumah dekat kolam renang keluarga. Rein dan Lylia terduduk rapi seperti anak yang baru berkenalan. Diam seribu bahasa dan tidak tahu apa yang akan dibicarakan. Memandang air kolam yang penuh dengan bayangan sinar lampu hias, mereka berdua tetap terdiam. Bahkan suara serangga penghisap darah tak membuat keduanya berkutik dan memulai pembicaraan. 
Nging! Nging! 
Suara nyamuk mengitari tubuh keduanya, Mencoba untuk mendekati Paha Lylia yang hanya memakai celana pendek ketat berwarna Hitam kelam. Mata Rein perlahan mengikuti pergerakan nyamuk yang siap menerjang landasan yang rapuh. " Mau coba coba? " berkata Rein lirih menggerakkan tangan. 
Jesss! tusukan jarum angin! 
Melihat nyamuk jatuh di depan matanya, Lylia terkejut. " Bagaimana kamu melakukan nya? " Berkata Lylia mengambil nyamuk yang jatuh tepat di pahanya. Memperhatikan dengan cermat,. " aneh, bahkan nyamuk ini tidak Gepeng dan hancur?. "
" Itu hanya teknik sederhana dalam dunia Ranah pemahaman, bahkan aku bisa melakukan lebih besar dari itu " Berkata Rein yang kemudian berdiri dan berjalan ke arah Kolam renang. 
melihat Rein yang mendekati kolam renang, Lylia berkata " apa yang mau kamu lakukan? tunggu!. " Berdiri dan mencoba untuk menghentikan Rein, " Tu.. Tunggu!? ".
" Bagaimana? " berkata Rein yang sekarang berdiri ditengah Kolam renang, tanpa terjatuh dan tenggelam. " Maaf, seperti nya ini hal aneh jika orang biasa melihat apa yang aku lakukan. " melompat ke arah Lylia, Rein tersenyum. 
" Benar kah? apa yang baru saja aku lihat? " sambil mengosongkan matanya dengan tangan tanda tak percaya dengan apa yang terjadi, Lylia memeriksa tubuh Rein. " bahkan, tak ada tetesan air di tubuhmu. "
Mengangkat tangan, Rein seperti ingin menunjukkan beberapa hal pada Lylia. " Baik lah, agar kamu tak penasaran dengan apa yang telah terjadi saat kalian hampir tertabrak Truk akan aku perlihatkan beberapa hal. " Mengayunkan tangan dan membaca mantra, Rein berkonsentrasi penuh. 
Teknik pedang cahaya! 
Ex miracle Swords! 
Memanggil pedang warisan, Rein kemudian menggenggam Grip pedang Ex miracle Swords. " Ini hanya satu dari sekian pedang cahaya milikku, dan masih ada beberapa Pedang yang aku simpan. " berkata Rein yang kemudian mengembalikan pedang cahaya ex miracle Swords kembali menghilang. 
Terkejut! 
" Sebenarnya siapa kamu? " berkata Lylia penasaran dengan apa yang telah terjadi, tapi tidak di pungkiri Lylia bahwa Rein bukanlah manusia biasa. Bahkan, saat terjadi kecelakaan yang hampir mengenai mereka berdua dan beberapa kejadian di rumah sakit yang membuat mereka bertanya tanya. 
"Entahlah, aku hanya merasa sedang dalam mimpi indah dan mencoba untuk mencari jalan keluar dari dunia ini. " berkata Rein yang kemudian duduk dan memandang langit. Melihat Kembali kubus portal yang berpijar aneh. 
" Em, apa itu? " berkata Lylia penasaran melihat Rein memutar mutar kubus portal. 
" Ini kubus portal milikku, aku menggunakan nya untuk berpindah dunia " berkata Rein menjelaskan dan melihat retakan kecil di kubus portal miliknya. " ini. aneh, apa kubus portal ku rusak lagi? ".
" ada apa? apa ada masalah dengan kubus portal itu? " berkata Lylia yang kemudian mencoba untuk menyentuh kubus portal dari tangan Rein. 
Crak! retakan cahaya kecil! 
" Maaf! Rein " berkata Lylia melihat kubus portal bercahaya dari retakan di bagian sisi tengah. 
" Um, apa ini? " berkata Rein melihat Retakan kubus portal semakin membesar dan seperti mengeluarkan sebuah asap putih yang perlahan mengitari tempat dimana Rein dan Lylia berada. " Tetap bersamaku! " Menggandeng tangan Lylia, Rein mencoba untuk menghentikan Kubus portal yang tiba-tiba mengeluarkan asap putih. 
Slooofs! aliran kabut asap putih dari kubus portal perlahan membuat sebuah pemandangan. " Apa ini asap halusinasi? atau apa?. " berkata Rein yang memperhatikan sekitar tempat mereka berdua berdiri. Berputar beberapa kali mencoba melihat sesuatu yang timbul seperti ingatan. 
" Rein Rein Rein " Sebuah suara datang memanggil Rein. " Rein! Tolong aku! ". Teriak Seseorang memanggil Rein dalam kabut asap putih dari kubus portal. 
" Siapa! " berkata Rein berputar beberapa kali, mencoba melihat lingkungan yang sudah tertutup kabut asap putih. 
" Rein! Tolong selamatkan aku! " teriak seseorang memanggil dan meminta tolong pada Rein. Mencoba untuk mengenali suara, Mata Rein terpejam. " Siapa?. "
" Rein! Rose tolong aku! " teriak kembali seseorang memanggil Rein dan Rose, dan perlahan suara memudar. 
" Suara ini! Suara ini! ".berkata Rein mengingat, " Benar! Ini suara Haruna! " berkata Rein mengingat kembali apa yang pernah dikatakan Rose di Qi world. 
Bleeem! kabut asap putih perlahan memudar, dan perlahan masuk kembali ke dalam kubus portal dan membuat celah retakan kubus portal menghilang. " Aku harus kesana! tapi dimana harus aku cari keberadaan Haruna?. " berkata Rein yang kemudian menggenggam kembali kubus portal. 
" Apa tadi itu Rein? " berkata Lylia yang melihat semua yang telah terjadi." Siapa Haruna? . "
Diam seribu bahasa, Rein menghembuskan nafas. " Dia adalah kekasih ku, tapi. " menghentikan perkataan nya Rein tersenyum. " Lebih baik, kamu tak perlu mengerti tentang ini. "
" Baiklah, aku mengerti " berkata Lylia yang kemudian merentang tangannya " Hoaam! seperti aku sudah mengantuk. "
" Um, iya Tidurlah dan aku masih ingin sendiri disini " berkata Rein yang masih terduduk dan melihat Lylia yang meretakkan beberapa kali tubuh nya. " Terima kasih sudah mau menemani ku, walaupun perkenalkan kita hanya sesaat dan mungkin besok aku akan pergi. "
" Ya, aku juga berterima kasih kepada mu Rein " berkata Lylia yang kemudian pergi meninggalkan Rein sendirian. " Aku akan tidur, tapi jika kamu membutuhkannya sesuatu katakan saja."
" Em, baik aku mengerti " berkata Rein yang melihat Lylia telah beranjak pergi ke dalam rumah. 
Krek! pintu tertutup! 
Berjalan ke dalam kamarnya, Lylia yang baru pertama melihat kejadian ajaib didepan nya masih bertanya tanya. " Sepertinya, dia bukan manusia tapi kenapa jantung ku berdebar kencang saat berada disisinya? ". guman Lylia menutup pintu kamar dan merebahkan tubuh dikasur, Mematikan lampu kamar. 
Tek! cahaya remang remang dari lampu tidur menyala, Mencoba memejamkan matanya Lylia memikirkan apa yang terjadi, " Haruna? jadi dia sudah punya kekasih. " sambil menggenggam tangannya yang mengepal dan menggigit jarinya, Lylia merasakan ada sesuatu yang tiba tiba mengganjal dihati. " Tapi, Baru kali ini aku bisa berbicara dengan lelaki seperti Rein, ini sangat jarang terjadi bahkan untuk berbicara dengan lelaki di perusahaan ibu. "
Memejamkan matanya, Lylia tertidur... 


Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo