Skip to main content

REIN TFW EPISODE 471

 REIN THE FUTURE WORLD

EPISODE 471(SPESIAL) 


" apa aku perlu memanggil uzo, untuk membantu kita? ." Sambil melihat sebuah kapal perang besar yang dimiliki Abraham,paman Pille merasa bersemangat "Tuan ku, Bahkan jika hanya dengan kita berdua, apakah kita akan sanggup untuk memperbaiki kapal perang ini? ".

Berpikir sejenak! 

" Benar juga apa yang kamu katakan pille, tapi untuk sementara kita lakukan berdua, dan biarkan uzo untuk beristirahat " sambil naik ke atas kapal perang miliknya, Abraham menekan Qi miliknya ke dalam kapal perang. " Pille, kau juga! ".

" Baik tuan! " berkata Paman pille yang kemudian naik ke atas kapal perang dan mentransfer sejumlah Qi ke dalam kapal perang. 

Di sisi lain, Uzo yang sedang melihat lihat dalam rumah tuan Abraham, mencoba beberapa benda yang belum pernah dilihat nya. " apa ini? " berkata Uzo menyentuh sebuah jubah hitam yang menggelantung di dekat lemari pakaian milik Abraham. "Em, tapi ini milik paman Abraham aku tak boleh tidak bersikap sopan. " Terus memandang jubah hitam milik Abraham, Uzo sekejap melihat jubah hitam seperti tembus pandang. 

"benar kah? apa yang tadi aku lihat" berkata uzo mengeluh matanya dan mengosongkan beberapa kali tangan ke matanya. " Em, hanya sebentar saja ". berkata Uzo penasaran dan segera memakai jubah hitam. 

Tak merasakan apapun, Uzo mencoba untuk memamerkan jubah hitam yang dipakai nya ke Neul yang saat ini masih bersama Khalisa di kolam didalam ruangan istana tuan Abraham. " Ya, seperti nya mereka masih belum selesai, baiklah akan aku tunggu mereka sambil tidur sebentar. " berkata Uzo merebahkan tubuh di sofa mewah dekat ruangan kolam renang di dalam ruangan. 

" Baaah! aku mengantuk! " Memejamkan mata, Uzo tertidur. Bermimpi indah.. 

Byur! suara air mengalir deras dari dua tubuh gadis yang telah selesai berenang. " Neul, Lebih baik kita kembali " berkata Khalisa yang masih memakai kain tipis berwarna merah muda. 

Boing boing! memantul! 

" Kakak! lakukan lagi " berkata Neul melihat buah milik Khalisa yang memantul. " Maksudmu seperti ini? 

" berkata Khalisa menggoyang kan badan seperti sedang bersenam. 

" Waah! Aku juga ingin buah sebesar punya kak Khalisa " sambil berjalan di dalam air, Neul menyusul Khalisa yang telah selesai berenang. " Sepertinya, semua orang sedang pergi dan aku tak melihat kak uzo berada di sekitar sini. "

Menguat dari celah pintu ruangan, neul memperhatikan bagian luar ruangan. " Bagaimana jika tidur di dekat sofa disana? " menunjuk sofa besar, Neul yang telah lemak pakaiannya, menarik tangan Khalisa. " Ayo kak!. "

" Tunggu Neul, aku pakai celana ku sebentar " Berkata Khalisa memakai celana yang dibawanya. 

Berjalan ke arah ruang tengah, Neul kemudian duduk dan merebaknya tubuhnya. " Hooam! aku mengantuk! " berkata Neul tak sengaja menyentuh vas bunga didekat nya. 

Prank! suara vas bunga pecah! 

" Apa itu! " teriak uzo terkejut mendengar suara vas bunga pecah. " Neul!. "

Melihat neul yang tertidur, Uzo melihat pecahan vas bunga di dekat Neul tertidur. " Anak ini! apa yang dilakukannya! jika tuan Abraham tahu, dia pasti akan marah. " mendekati Neul, dan mencoba untuk membersihkan Pecahan vas bunga. Saat ini uzo melihat Khalisa yang keluar dari ruang kolam diistana Abraham. 

" Oh! seperti nya Neul menyenggol vas bunga, baiklah mungkin dia cape sampai tak sadar dengan apa yang dilakukan " berkata Khalisa berjalan dan menghampiri pecahan vas bunga. Tanpa tahu ada uzo yang mencoba untuk meraih pecahan vas bunga. 

Kretek! suara tangan diinjak! 

"Ouh! sakit tahu! " teriak uzo keras, Dan menarik tangannya yang diinjak oleh Khalisa. " apa dia tak tahu jika aku sedang memungut pecahan vas bunga? 

"

berdiri melamun, " seperti nya tadi aku menginjak sesuatu? tapi apa? " berkata Khalisa yang tak melihat uzo di belakang tubuh nya yang sedang berjongkok sambil meniup tangannya yang diinjak Khalisa. " Mungkin hanya perasaan ku saja. "

Membereskan pecahan vas bunga dan kemudian berjalan ke arah tempat sampah di dekat pintu masuk kolam renang. " Dimana semua orang? apa mereka sedang pergi? ". berkata Khalisa yang kemudian duduk di sofa Sambil mengelus kepala neul. " Hoaam, seperti uzo dan kedua paman sedang merencanakan sesuatu, lebih baik aku bersantai untuk sementara sampai Rein kembali dari pelatihan nya. "

Berteriak beberapa kali, uzo mencoba untuk memanggil Khalisa. " apa dia tak melihat ku? dan juga mendengar suara ku? " berkata uzo memainkan tangan di depan mata Khalisa. " Hei, Khalisa! aku disini! lihat apa yang kamu lakukan dengan jari tangan ku? ".

Sambil membaca Novel edisi khusus berjudul Nirwana dan Dunia, Khalisa seperti mendengar suara. " Ternyata di sini banyak nyamuk! tapi aku tak melihat seekor pun,mungkin hanya suara angin. " Berkata Khalisa membuka halaman buku novel. " Ahaha seru! kisah ini sungguh seru! ".

Kesal karena tidak didengar, akhirnya uzo memutuskan untuk pergi ke kamar kecil untuk menunaikan hajat kecilnya. " Lebih baik aku ke kamar kecil saja. " berjalan ke kamar kecil, uzo menutup pintu tanpa menguncinya. 

Seeeer! suara air mengalir! 

" auh leganya" berkata Uzo melihat cermin didinding. Melihat pintu dibuka perlahan. "Tunggu! jangan masuk! " teriak uzo keras melihat Khalisa masuk kedalam kamar kecil untuk melakukan sesuatu. " hei, Khalisa! apa kamu dengar? ".

Tak mendengar apapun, Khalisa membuka toilet Disamping uzo berdiri, Membuka celana nya. " Seperti ada seseorang yang lupa mematikan keran air, " memutar keran air didepannya Khalisa tak menyadari uzo masih berada didalam kamar kecil bersamanya. 

" Gluk! " berkata uzo mendengar suara air mengalir deras!. " Jadi ini suara perempuan buang air kecil??. "

Menyiram toilet! 

" Khalisa kembali memakai celana nya, segarnya " berkata Khalisa menutup kembali pintu kamar kecil. 

Blaak! pintu tertutup. 

" Gluk! Gluk! ampuni aku Rein, ampuni aku Rein " berkata Uzo dengan mata terbelalak. Memeriksa jubah hitam yang dipakai nya akhirnya uzo Sadar bahwa jubah hitam yang dipakainya merupakan benda sihir milik Abraham . " Apakah ini Jubah penghilang? ".

Mencoba untuk tidak mempercayai jubah hitam yang dipakainya, uzo memiliki niat jahil. " Rein, ampuni aku! " berkata Uzo yang kemudian berjalan ke arah Khalisa yang sedang duduk di dekat Neul. " baiklah! ini tidak sampai aku harus membuat nya takut! hihihi. "

Meniup telinga Khalisa, uzo menahan tawa! 

" maafkan aku Khalisa, hihihihi " sambil meniup telinga saat ini uzo menaruh beberapa serangga yang ditangkap saat dalam perjalanan. 

" angin nakal! " berkata Khalisa menghempaskan tangannya! 

" Hihihihi, seperti dia tidak sadar, baiklah hanya ini yang ingin aku lakukan " berkata Uzo melemparkan beberapa kumbang tanduk koleksi nya ke arah Khalisa. 

Tak merasakan apapun, Khalisa masih diam sembari membaca beberapa halaman buku Novel. " Akhirnya, aku menyelesaikan beberapa bagian! mungkin aku akan pinjam buku ini nanti. " Sambil meletakkan kembali buku bacaan, Khalisa merasakan ada sesuatu yang berjalan di bagian lehernya. " apa ini? "

Melihat dengan mata terbelalak,Pupil mata Khalisa membesar. " se se serangga!! " teriak Khalisa melemparkan kumbang tanduk ke arah depan . 

Melihat Khalisa yang bersikap biasa, uzo kemudian menaruh beberapa serangga di pakaian Neul yang saat ini sedang tidur terlelap. " Maafkan kakak Neul, tapi Sesekali Kakak ingin menjahili mu. " Tersenyumlah sambil menahan tawa, Uzo kemudian mundur dan duduk memperhatikan Reaksi Neul. 

" Urg! Urg! " merasakan sensasi geli, Neul menepuk beberapa kali anggota tubuh nya. " kak,. " Mengigau, Neul terbangun dan menangkap serangga yang membuat nya merasakan Geli. " Ini? ".

" Kyaaa! " teriak Neul membuka mata dan melihat kumbang tanduk di tangannya. " apa ini? "

" ada apa neul!? " berkata Khalisa melihat Neul terbangun . 

" Kumbang tanduk? " berkata Neul yang kemudian melemparkan kumbang tanduk ke arah tembok. " serangga nakal! " 

Tak melihat apapun dari kedua orang didepan nya, akhirnya uzo terdiam dan duduk kembali di sofa. " Hah! membosankan! " berkata Uzo lirih melindungi Neul dan Khalisa yang kemudian beranjak pergi. " Tapi ini benar benar jubah hitam sihir . "

" Tapi lebih baik aku kembali kan jubah hitam ini ketempat nya, aku tak ingin membuat paman Abraham marah pada ku, karena memakai benda milik nya . " Berjalan kembali ke arah lemari pakaian dan menggantung kan kembali jubah hitam sihir, uzo keluar dari rumah paman Abraham. " Hoaam! lama sekali paman Abraham dan paman Pille,. "

Setelah meletakkan kembali jubah hitam sihir, uzo memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar tempat tinggal Abraham. " Lebih baik seperti ini. "

***

Disisi lain, Kembali ke Rein yang keberadaan nya masih dalam keadaan pingsan. Berjalan ke kamar tamu keluarga, Cynthia mengetuk pintu! 

" Lylia apa Rein sudah Dangun? " Berkata Cynthi membuka pintu kamar tamu dimana Rein belum tersadar. 

" Kak, Cynthia" melihat Cynthia datang, Saat ini Lylia yang menjaga Rein kemudian menunjuk. " Dia belum juga terbangun, apa sebaiknya kita telepon dokter?. "

"aku rasa tidak perlu, mungkin saja dia hanya mengantuk" berkata Cynthia Yang membawa beberapa hidangan lezat ke arah Rein berada. Meletakkan beberapa piring makanan, Cynthia dan Lylia melihat Rein perlahan tersadar! 

Mendengus keras ke arah sumber bau, Rein mencium bau wangi makanan yang ada di meja. " Aku lapar! "berkata Rein yang kemudian terbangun. 

" Kamu sudah sadar? " berkata Lylia membantu Rein untuk bersandar. 

" Dimana aku? " berkata Rein melihat kamar didepan nya, dan juga melihat seseorang gadis yang melihatnya sambil mengambil makanan di meja di dekatnya. 

" Makanlah ini, Rein " berkata Lylia mengambil makanan dan mendekat kan diri ke arah Rein. 

" urh" memegang perutnya, Rein meneteskan air liur. 

" seperti nya, aku tahu kenapa kamu pingsan " sambil mencoba untuk menyuapi Rein, Lylia terkejut melihat tangan Rein yang langsung menyambar piring makanan dan langsung melahap nya. " Pelan pelan, Rein " . Menyerah kan air minum, lylia tersenyum. 

" Maaf! aku benar-benar lapar! sampai aku tak lagi bisa menahan tubuh ku" Berkata Rein menelan makanan yang di habiskan. 

" Baiklah, jika kamu perlu sesuatu panggil lah aku" berkata lylia yang kemudian keluar kamar. 

" Tunggu, aku belum tahu namamu" berkata Rein sambil mengambil daging ayam didekatnya. 

" Lylia, dan kakak perempuan ku Cynthia " berkata Lylia menutup pintu kamar tamu, dimana Rein saat ini masih melahap beberapa makanan yang disediakan untuknya. 

Blaak! pintu tertutup. 

Beberapa menit setelah Rein kenyang, " Akhirnya, aku bisa memulihkan tenaga ku " memegang perutnya Rein tersentak dalam ingatanya. " Sepertinya, aku sedang tidak lagi di ruang Rahasia milik paman Abraham, lalu dimana aku sebenarnya?. Memeriksa kubus portal di sakunya. " Oh, iya aku sempat merasakan kubus portal ku bekerja dengan sendirinya, seperti ada yang memanggilku untuk datang kesini. "

Menaruh kembali, kubus portal Rein melihat lihat isi kamar tamu. 

Bersambung.. 

Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo