REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 470 ( SPESIAL)
Tak mempedulikan arah suara yang mencoba untuk memanggilnya, Rein tetap berjalan lurus tanpa menoleh sekali pun. Lagi, pula Rein tak mengenal orang orang didalam dunia yang sedang dia kunjungi. Sambil bersiul seperti orang yang tak berdosa Rein mendengar kembali suara yang mencoba untuk memanggil nya kembali.
" hey! " Suara memanggil! sambil melambaikan tangannya.
" Apa! " berkata Rein melihat seseorang berjalan melewati nya dan kemudian menemui seseorang yang berada di belakang tubuhnya. " Sayang, kau datang menjemput ku, bagaimana keadaan mu? "
berkata wanita yang melewati Rein dan merangkul seseorang di belakang nya.
" Sudah kuduga " berkata Rein kesal dengan wajah yang tampak suram seperti camar yang belum mandi. " Mereka berdua kenapa sih! ". Berjalan kembali, Rein yang kesal melihat dua pasangan yang sedang sayang sayangan, memutuskan untuk duduk di taman dekat rumah sakit. " Hah! aku lelah. "
Puk! memukul pundak Rein.
" Tuan, apa anda tak mendengar panggilan ku? " berkata Gadis bersaudara yang masih muda menepuk pundak Rein. " Jalanmu cepat sekali. "
" Siapa? " terlihat Rein menoleh dengan wajah menghadap ke wajah gadis bersaudara yang masih muda. Saling menatap, " apa ada urusan dengan ku? ".
" Maaf, " berkata Gadis bersaudara yang masih muda melepaskan tangannya. " Tuan, apakah benar anda baik baik saja ?. "
" aku, kamu bisa melihat nya" berkata Rein kembali melihat ke depan, dan Melihat dua gadis bersaudara duduk disamping nya. " Hey, ada apa dengan kalian?. "
" Kami berdua hanya ingin berterima kasih, karena anda sudah menyelamatkan kami dari kecelakaan truk " berkata Gadis bersaudara yang lebih tua. " Jika boleh tahu, siapa nama anda?. "
" Oh, itu tak masalah buatku dan lagi pula aku tak mengalami luka yang serius. " Berkata Rein yang kemudian menyebutkan namanya. " aku Rein. "
Senut! senut!
" Kepalaku! " berkata Rein yang tiba-tiba merasakan pusing dibagian kepalanya. " Arh! ".
" Tuan? " berkata gadis bersaudara yang lebih muda melihat Rein jatuh tersungkur sambil memegang kepala. " Tuan? ".
" Sepertinya kepalanya membentur sesuatu atau mungkin dia punya sedikit migran" berkata gadis bersaudara yang lebih tua, mencoba memeriksa keadaan Rein. " Lebih baik,kita bawa dia pulang dan lagi pula kita perlu menjamunya sebagai rasa Terima kasih, bukan. "
" Usulan mu bagus, tapi bagaimana cara kita membawa nya? " berkata Gadis bersaudara yang lebih muda, mencoba mengangkat Rein. " Berat! Kak! ".
" Kalau begitu, aku akan panggil Docars, tunggu lah sebentar. " berkata Gadis bersaudara yang lebih tua menelepon Docars online.
***
Di dalam perjalanan pulang, dua gadis bersaudara duduk ditengah kursi Mobil Docars online. " Terima kasih pak supir, Sudah membantu kami membawa dia kedalam. " berkata Gadis bersaudara yang lebih muda.
" Tak masalah, nona" sambil melihat peta sesuai aplikasi, supir Docars online menambah kecepatan. Dan tetap diam sebagai peraturan privasi penumpangnya.
" Kak, apa tak masalah jika ibu tahu kita membawa lelaki kerumah? " berkata gadis bersaudara yang lebih muda kwatir .
Sambil membenarkan wajah Rein yang miring, Gadis bersaudara yang lebih tua tersenyum melihat wajah Rein. " Aku akan bicara dengan ibu, dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan dia memang tampan, mungkin aku bisa mengajaknya berkencan. " berkata gadis bersaudara yang lebih tua.
" Kakak!! apa yang kamu katakan! dia jauh lebih muda dari mu! " berkata Gadis bersaudara yang lebih muda, melihat Rein. " mungkin dia seumuran dengan ku, sekitar 26 tahun. "
" Benarkah, tapi seperti begitu " berkata gadis bersaudara yang lebih tua mengelus wajah Rein.
" Kakak! " teriak lirih Gadis bersaudara yang lebih muda, melihat ulah kakaknya.
Cieet!! mobil Docars online berhenti tepat didepan rumah kedua gadis bersaudara. " Nona kita sampai, sesuai aplikasi " berkata supir Docars online, melihat smartphone nya. " Oke terimakasih. "
" Pa, bisa bantu kami lagi? untuk membawanya sampai depan pintu? " berkata Gadis bersaudara yang lebih tua keluar dari mobil Docars online.
" Baik Nona" berkata pak supir Docars online mengiyakan.
Mendudukkan Rein di kursi depan Rumah, dua gadis bersaudara kemudian memberi ucapan pada pak supir Docars online. " Terima kasih, pak supir. "
" Sama sama Nona, saya pamit dan jangan lupa beri rating dan bintang nya ya". berkata supir Docars online berjalan dan melaju kan mobil nya.
Swaaass!!
Mengetuk pintu!
tok! tok!
" Bu, kami pulang "
Sambil menunggu ibunya membuka pintu, kedua nya mencoba untuk mengangkat Rein. " Bantu aku Kak! " berkata adik perempuan.
Pintu terbuka!
" Cynthia,kemana saja kalian! dan dimana Lylia? " berkata Ibu kedua gadis bersaudara,membuka pintu dan melihat Cynthia yang sedang menunjuk Lylia bersama Rein. " Ibu aku bisa jelas kan, nanti. "
" Lylia? Siapa dia! " berkata Ibu mereka keluar dari rumah dan mendekati Rein.
" Namanya Rein, bu" berkata Lylia mencoba untuk membawa Rein. " Kak!. "
" Baik baik! " berkata Cynthia kemudian membantu Lylia membawa Rein. " Ibu, akan aku cerita kan nanti. setelah merawat nya. "
" Baiklah, bawa dia masuk dan ibu tahu kalian tidak melakukan apapun padanya tanpa sebab yang jelas. " berkata Ibu mereka bijak.
Membawa tubuh Rein masuk kedalam rumah dan menempatkan Rein dikamar tamu, Ketiga wanita kemudian keluar kamar " Baik ibu meminta penjelasan kalian berdua, sementara itu Rawat dia sampai sadar dan Cynthia temui ibu, di ruang tamu. "
" Baik Bu" berkata Cynthia yang kemudian menyuruh Lylia untuk merawat Rein, sementara dirinya menemui Ibu mereka untuk menjelaskan apa yang sebelumnya telah terjadi.
Di ruang tamu, ibu dan anak sedang berdialog dan membicarakan Rein yang saat ini masih pingsan. " Apa benar yang kamu katakan! tapi ibu tak melihat ada luka serius di tubuh nya?. " berkata Ibu mereka tak percaya dengan apa yang dilihat.
" Ini buktinya, kami telah membawa dia kerumah sakit dan kami juga cukup terkejut dengan apa yang terjadi sampai kami bertemu dia di taman dekat rumah sakit dan melihatnya pingsan. " berkata Cynthia menjelaskan perihal mereka bertemu dengan Rein.
" hem, aneh" berkata Ibu mereka menaruh tangan didagunya sambil berpikir. " Baiklah, ibu percaya dengan kalian berdua, ibu akan buat makan malam dan yang kalian tahu saat ini ibu sudah melajang beberapa tahu setelah perceraian dengan ayah kalian, ibu tidak ingin kalian salah pilih dan menentukan pasangan hidup. "
" Baik baik, ibu selalu membicarakan hal itu terus menerus " berkata Cynthia yang kemudian membantu ibunya menyiapkan makan malam.
" Biarkan Lylia yang merawat nya, lagi pula baru kali ini ibu melihat Lylia bisa baik dengan lelaki, hihihi " menutup mulut dengan tangannya sambil tersenyum dan tertawa kecil.
" Hahaha, benar apa yang ibu katakan " berkata Cynthia menimpali. " Jadi, bagaimana ibu menjalankan perusahaan ibu sendiri?. "
Sambil berbicara panjang lebar keduanya masuk kedalam arah pembicaraan keluarga. Dan di sisi lain yang harus diceritakan keadaan nya.
Kembali ke tempat dimana, Abraham dan paman pille berada. " Sepertinya kita tak bisa melihat apa yang sedang terjadi di dunia yang dikunjungi Rein, seperti nya ada kesalahan didalam ruang rahasia ku" berkata Abraham yang penasaran melihat lencana permata biru nya memperlihatkan pemandangan yang kabur dan berkabut.
" Ya, lalu bagaimana jika Rein tak kembali? " berkata Uzo yang melihat lencana permata milik Abraham ditarik kembali ke tangan nya.
" untuk sementara, kita tunggu sampai dia kembali dan lagi pula cahaya permata ular ku masih menandakan keberadaan Rein, jika terjadi sesuatu akun akan cepat membuka paksa ruang rahasia ku" sambil menyimpan kembali, lencana permata miliknya Abraham kemudian menyuruh semua orang untuk beristirahat. " anggap saja ini rumah kalian, aku Ingin memberi beberapa hal, pille bantu aku. "
" Baik tuan Abraham " berkata pille mengikuti Abraham ke sebuah tempat. " apakah anda yakin dengan ruang rahasia anda? ".
" Entahlah, tapi saat itu aku sedikit melihat sebuah kubus yang bersinar dari dalam tubuh Rein " berkata Abraham yang melihat dari pemandangan lencana permata miliknya.
" Kubus? " berkata paman pille tak mengerti.
" Ya, aku pernah melihat seseorang menggunakan nya, dan dia sekarang berada di sektor tengah namanya Rose" berkata Abraham mengingat.
" apa yang anda bicara kan adalah saudara Rein? " berkata paman pille membenarkan.
Terkejut dengan apa yang dikatakan paman pille, sambil mengingat beberapa hal, Abraham berkata pelan.
" Saudara?, benarkah? "
Menjawab pertanyaan " Ya, dia pernah datang ke desa bawah tanah dan kemudian pergi setelah pertengkaran mereka " sambil mengingat Pakaian yang dikenakan Rose, saat ini paman pille berkata kembali. " seperti nya Dia merupakan pasukan khusus sektor tengah. "
" Hem, baiklah mungkin akan aku selidiki lebih dalam tentang mereka berdua " berkata Abraham membuka bagasi besar. " baiklah, pille bantu aku memperbarui dan memperbaiki ini! ".
Comments