REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 468
Disisi lain, Abraham sedang berbicara dengan paman pille, Sambil menuangkan teh ke cangkir Abraham paman pille yang begitu menghormati seseorang yang pernah berpengaruh besar terhadap dunia Qi dimana Rein dan lain nya berada. " Terima kasih Pille, Aku sempat terkejut mendengar apa yang kamu katakan, bahwa Nak Rein bisa memproduksi banyak Qi ringan dan Qi emas, tapi keberadaan Rein mungkin akan mengundang banyak perhatian dari para pimpinan sektor tengah, apa mereka sudah tahu tentang nya? " sambil meniup beberapa kali cangkir teh, Abraham melihat uzo datang ke arah mereka.
Menghampiri paman pille dan Abraham, dan memberikan hormat, uzo berkata " Paman, apakah Rein akan baik Baik saja disana? ".
" Hahaha, entah lah" berkata Abraham yang sadari tadi mencemaskan Rein. " kau lihat lah ini". Memperlihatkan sebuah lencana permata lainnya, " aku telah memberikan Rein lencana permata ular piton ku, dan Ini adalah lencana permata ular piton pasangan nya. "
Sambil menyalahkan cerutu khas kudus, Abraham melihat batu permata berkedip merah dan kemudian menjadi biru kembali. " seperti nya dia bisa melalui nya, sinyal disini jelek bagaimana jika kita pindah. "
" oh, paman lihat! permata ular piton biru itu kembali merah! " berkata Uzo memperhatikan.
" Heh! aneh! dia belum berkedip sama sekali, apakah kali ini Rein bisa melalui nya? " berjalan ke arah sebuah layar, " bagaimana jika kita menonton nya? ".
Tak mengerti dengan apa yang dikatakan Abraham, baik paman pille dan uzo hanya mengikuti apa yang dilakukan Abraham. " Rein saat ini sedang menghadapi hatinya sendiri, mungkin kita bisa mengintip nya. " berkata Abraham meletakkan lencana permata ular piton miliknya, dan membaca mantra khusus.
Bersinar terang!
Permata dari lencana bersinar perlahan seperti membuat pemandangan, dimana Rein sekarang berada. " Apa! lihat Kalajengking yang besar! " teriak uzo melihat Rein dipukul jauh dengan ekor kalajengking yang memiliki pedang di ekornya.
" Sepertinya, Rein banyak merasakan kepedihan! atau mungkin hatinya sedang dalam krisis puber " berkata Abraham yang memperhatikan Rein seperti kewalahan.
***
Di dalam ruangan yang berbeda, dua Gadis yang sedang bermain di sebuah kolam didalam rumah. " Kak, suatu saat apakah aku bisa memilki benda sebesar punya mu? " berkata Neul memegang benda milik nya.
" ini ya? entah lah sejak pertama kali tumbuh, semenjak Rein menyentuh nya ini semakin benda ini semakin membesar " berkata Khalisa mengingat kejadian.
" Oh, jadi jika seseorang menyentuh benda milik ku, ini juga akan membesar? " berkata Neul membayangkan.
" Mungkin saja, tapi aku tak begitu tahu cara kerjanya hanya saja, itu berlangsung secara otomatis " Sambil merendam tubuh nya, Khalisa berpikir. " Kamu harus menemukan tangan yang cocok untuk bisa membuat benda milik mu itu bekerja dengan baik, terlebih saat kamu berdua dengannya. "
Berpikir hal lainnya, Neul memikirkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang sedang ada dalam pikiran Khalisa. " aku mengerti, Sekarang! " berkata Neul yang kemudian menenggelamkan tubuh nya.
Bluk! bluk! gelembung air.
" Kyaaa! " teriak Khalisa tekejut melihat tangan Neul menyentuh benda miliknya, " apa yang kamu lakukan neul! Geli! " .
" Ahahaha! Jadi begini cara kerja nya! " berkata Neul yang terus menekan benda milik Khalisa.
" Ahahaha! " tertawa kencang, suara Khalisa terdengar ke semua orang.
Telinga Uzo berkedut!
" Hem, aku mendengar suara yang hebat! " berkata Uzo tersenyum.
Memperhatikan Uzo, saat ini Abraham bertanya " ada apa nak uzo? seperti nya kamu yakin dengan kemampuan Rein " melihat senyum uzo, sambil menyesap tehnya Abraham kembali melihat Rein.
" Duduklah Uzo " berkata Paman pille menyuruh.
" Baik paman pille "berkata Uzo duduk diam dan memperhatikan Rein yang saat ini mendominasi keadaan. " Bagus Rein!. "
Kembali ke sisi Rein berada.
"Hei! aku haus! " teriak Rein menyeka darah dari mulut nya. " Ini memang nyata?!. " Melihat darah ditangan, Rein kembali mengayunkan pedang nya ke arah eror kalajengking. " Bersiaplah! "
actived!
Blue tiger sword!
mengaum lah!
Menahan serangan Pedang blue tiger, sang kalajengking menggunakan dua capitnya untuk menahan. Mencoba untuk menghindari tebasan pedang blue tiger sword. Ekor kalajengking berayun!
Sclass! sebuah pedang melayang ke arah Rein!
" apa! ternyata ekor nya memang bisa mengeluarkan pedang! " sambil melompat menghindar, Rein melihat pedang kalajengking menembus tubuh ular piton yang dikalahkan, Rein melihat pedang kalajengking seperti membakar tubuh ular piton. " Yang benar saja! jika sampai aku terkena tusuknya apa yang akan terjadi pada tubuhku? ".
Melihat samar, dari ekor kalajengking tumbuh pedang yang sama. " Seperti aku harus memotong ekor kalajengking jelek itu! " berkata Rein menambahkan Qi miliknya ke dalam pedang blue tiger sword. " Baiklah! bersiaplah! ".
Comments