Rein adventure
Five Queensland volume 07
EPISODE 559-560
" Hiyena dan pria yang sekarat "
BAB 559 ❤
Malam hari..
Di ruang tertutup Ratu Hiura. Tanpa sepengetahuan Ratu Hiura, pimpinan pasukan yang membawa tubuh orang yang sekarat kemudian mencoba untuk mengintip dari celah pintu. " Hah! lama sekali, apa dia tak punya nafsu! dasar Gadis Biru! " ucap dalam hati Pimpinan pasukan merah.
Menahan diri, terlihat Hiyena merasakan bimbang, untuk mencoba menyadarkan seseorang yang terlihat mirip seperti Rein, tapi dengan wajah yang sedikit berbeda. Tedapat luka Goresan di bagian dagunya, memiliki Rambut panjang dan badan kekar. Mencoba untuk mengambil belati yang tertancap di bagian dadanya. " ur.. Haruna kau kah itu? " ucap seseorang yang masih menutup matanya.
Melihat orang yang sedang sekarat berbicara, Hiyena saat ini mencoba untuk membangunkan dirinya. " hei, bangunlah " ucap Hiyena kembali melihat tubuh orang yang sedang sekarat terdiam kembali. " aku bukan Haruna, hei apa kamu mendengarkan ku? "
Tak melihat pergerakan apapun, Hiyena melihat tubuh telanjang Orang yang sekarat. Melihat dan memperhatikan penisnya yang lentur dan lemas. " um, jika yang dikatakan Pimpinan pasukan merah benar, jika aku mencoba nya apa dia akan bangun? " Ragu dengan ucapannya saat ini Tangan Hiyena perlahan mencoba untuk memegang penis orang yang sekarat. Ragu dan bimbang, tangannya gemetaran. " ah.. aku tak bisa melakukan nya! "
Jatuh ke lantai, sambil memegang pinggir tempat tidur dimana Orang yang sekarat tidak sadarkan diri. " dia berulang kali menyebutkan nama Haruna, seperti Rein, apa dia kenal dengan Rein? wajahnya agar mirip tapi sedikit berbeda " Sambil melihat ke arah perut Pria yang sekarat, Mata Hiyena berkedut. " hanya pegang saja bisa kali ya? "
Memberanikan diri, Tangan Hiyena saat ini mencoba untuk menyentuh Penis Pria yang sekarat. Menyentuh kan jarinya perlahan ke ujung kepala Penis pria yang sekarat. Hiyena merasakan denyut nadi dari batang penisnya. " hehe, aneh"
Mencoba untuk berdiri, Hiyena yang saat ini masih terikat borgol Rantai mencoba untuk memegang dada pria yang sekarat. Hiyena merasakan detak jantung Dan auara yang besar berasal dari pria yang sekarat. Terlihat dari telapak tangan Hiyena seperti mengalir sengatan listrik. Menyadari hal tersebut, Hiyena berpikir. " Tadi.. aku merasakan nya, ini sihirku? "
Mencoba kembali, Tangan Hiyena perlahan merayap ke perut pria yang sekarat, " Apa tadi cuma perasaan ku? " sambil bergetar, tangan Hiyena mencoba untuk menyentuh Penis pria yang sekarat.
" Hanya ini satu satu cara, jika benar apa yang dikatakan Pimpinan pasukan merah, apa dia akan tersadar? " Memegang Penis dengan kedua tangan nya, Hiyena merasakan sesuatu. " Jadi inikah rasanya? ini begitu lentur, dan besar " ucap Hiyena kembali mengalir sengatan listrik.
Berdiri tegak, sontak Penis pria yang sekarat menjulang tegak ke atas. " uwaa!! " teriak Hiyena mundur kebelakang dan melepaskan pegangan tangan nya. " ini.. Habat! "
Mendekat kembali ke arah bawah perut pria yang sekarat, Hiyena melihat penisnya masih berdiri tegak. Saat ini Hiyena sendiri di borgol rantai dengan keadaan telanjang. " apa benar, jika aku memasukkan ini, sesuatu akan menyebut keluar? " Perlahan demi perlahan Hiyena naik ke atas tempat tidur pria yang sekarat. Saat ini Dia duduk di paha Pria yang sekarat. Melihat dengan tatapan takut. Hiyena memberanikan diri untuk mencoba. " apakah sakit? " Ujar Hiyena mencoba.
" Ga jadi deh " ucap Hiyena kemudian turun dari tempat tidur pria yang sekarat. " sampai keringat gini, was was"
Di pintu masuk, pimpinan pasukan merah membuka pintu!
" ah.. kau ini! " Berjalan ke arah Hiyena yang terkejut ketika pimpinan pasukan masuk tiba tiba. Hiyena mundur kebelakang.
BAB 560 ❤
Mengambil botol minyak kemiri di lemari penyimpanan, pimpinan pasukan merah kemudian Membaluri tubuh pria yang sekarat dengan minyak kemiri. Pelahap Tangannya mengalir kan minyak kemiri ke Penis pria yang sekarat. Mengurut perlahan, dan mencoba untuk memperbesarnya.
" eh.. tunggu apa yang kamu lakukan? " tanya Hiyena yang saat ini melihat Pimpinan pasukan merah sudah berada di paha Aurum. Menyobek pakainya dan celana pasukan. pimpinan pasukan merah perlahan memegang Penis pria yang sekarat dan Langsung menancapkan Lubang vaginanya.
Jlebret!!
" iah.. Hah hah! " rintihan pelan terdengar, " Hanya ini kamu tak bisa?? " Menggoyang pinggulnya, pimpinan pasukan merah perlahan memegang perut pria yang sekarat. Sambil terus merasakan ujung kepala Penis pria yang menyentuh Rahimnya. " ah.. iah.. "
Dimata Hiyena saat ini seperti sedang menonton pertandingan gulat. " hebat. " ucap Hiyena tersesat. Melihat Pimpinan pasukan yang mempercepat laju pinggul nya, Hiyena melihat Keringat menetes di tiap bagian tubuh Pimpinan pasukan merah.
Lebih dari tiga Jam, sampai akhir nya Pimpinan pasukan merah kelelahan. " aku bahkan sudah sampai klimaks, tapi dia juga tak merespon apapun, bahkan untuk mengeluarkan sari patinya" Berdiri dan kemudian perlahan mengeluarkan Penis pria yang sekarat dari lubang vaginanya, pimpinan pasukan tak melihat cairan yang keluar. " Dia terlalu tangguh untuk menahan nya! "
Berjalan dalam keadaan telanjang, pimpinan pasukan merah kemudian melihat ke arah Hiyena. " Kau bisa mencoba nya walaupun tak akan ada hasilnya " ucap Pimpinan pasukan merah kemudian menutup pintu ruangan khusus yang telah diberikan mantra sihir.
Melihat apa yang baru saja terjadi, saat ini Hiyena berpikir untuk mencoba nya. " Hem, ini masih berdiri " ucap Hiyena yang sudah mendekat kembali ke arah pria yang sekarat dan melihat wajah pria yang sekarat seperti sedang menahan sesuatu.
" Hah.. aku capek " ucap Hiyena yang perlahan memainkan Penis pria yang sekarat dengan tangannya. Melingkar kan jarinya di kepala Penis, Hiyena kemudian mencoba untuk mendekatkan wajahnya.
Srup
Jilatan pertama yang dilakukan Hiyena pada kepala Penis pria yang sekarat. "umm, Rasanya aneh.. tapi "
Srup
Jilatan yang kedua.
srup
srup srup srup!!
Tak menghentikan lindahnya, Hiyena seperti terbawa suasana. " ini.. benar benar nikmat, apa kamu merasakan lidahku? "gumam Hiyena yang saat ini membuka mulutnya. Pelahap mulut Hiyena memasukkan Penis pria yang sekarat.
Blank!!
Seperti terlintas aura Sihir Hiyena, yang merasakan mulutnya penuh dengan Penis pria yang sekarat. " terlalu besar untuk mulutku, apa aku pakai ini saja" sambil mencoba untuk naik ke paha pria yang sekarat, Hiyena kemudian memberanikan diri menyentuh kan kepala Penis pria yang sekarat ke dalam mulut vaginanya . " apa sakit? "
Menggesek gesek beberapa kali, kepala Penis ke mulut vaginanya. Hiyena merasakan darah di leher nya seketika naik. " ah.. aku jadi tegang" ucap Hiyena merasakan darah ditubuhnya seakan mengalir lebih cepat.
Melihat ke arah wajah Pria didepannya, Hiyena melihat wajah Rein. " Rein.. Kau juga melakukan ini dengan Ibuku, aku harus bagaimana sekarang? " Memegang Penis pria yang sekarat, perlahan Hiyena merasakan dentuman di mulut vaginanya. " apa tidak apa apa, tapi aku merasakan godaan ini"
Menggerakkan pinggulnya, Hiyena perlahan memasukkan Penis pria yang sekarat kedalam vaginanya.
Jleb!!
" iaaaaaah!! " teriak Hiyena memenuhi semua ruangan.
Dibalik pintu masuk ruangan " bagus" ucap pimpinan pasukan merah yang sedari tadi melihat Hiyena.
Bersambung...
Comments