Rein adventure
Five Queensland volume 07
EPISODE 541-542
" Cinta lobak merah "
Bab 541 ❤
Deru suara aliran angin sihir seperti sedang mengendalikan semua kabur beracun dari bunga Rifelis. Sekitar 100 pasukan sihir wanita dengan pakaian biru menutup mulut mereka. "pengendalian sihir beracun, siapa sangka aku berhasil menguasai nya" seru Ratu inea menyuruh 100 pasukan sihir wanita membawa 100 bunga Refelis ke sebuah pulau kecil yang memiliki gubuk reyot. " Rein, sayang mau lari kemana? "
Mencoba untuk mendeteksi keberadaan Rein yang saat terpengaruh sihir batu permata biru. Ratu inea yang saat ini mengendalikan kabut beracun, mengayunkan tangannya, membuat kabut memasuki celah rumah Reyot. Perlahan kabut menjalar ke sisi dalam rumah. masuk ke cela cela pintu rahasia bawah tanah tempat Rein yang sedang bertahan dari godaan Ratu inea. " aku harus melakukan sesuatu! "
" um! kabut beracun!, ibu berada di sekitar pulau .apa yang harus aku lakukan! kabut ini sungguh menyesakkan dada. "
" Rein bertahan lah! "
Hiyena yang saat ini menutup hidung, mencoba untuk membantu Rein tetap sadar. Namun, hanya dalam beberapa menit mata Rein kembali bersinar. Efek Permata hijau yang ditanam di tubuhnya memberikan perintah pada Rein. " urh! apa ini sebenarnya " Ucap Rein yang kemudian terdiam.
Jleb!
" hah hah hah... " dengan nafas tersengkal Hiyena menusuk tubuh Rein dibelakang punggung. " hah hah hah. "
" maafkan aku Rein, terpaksa aku menikammu dengan belati" ucap Hiyena yang kemudian memapah Rein sambil menutup mulutnya dengan kain agar kabut beracun tidak terhirup lagi olehnya. " apa ada jalan keluar lain dari sini? "
Mencoba untuk mencari lorong, Hiyena tak sengaja memukul dinding tembok bangunan bawah tanah. Sebuah lubang terbetuk dan terlihat lorong tersembunyi lainnya. Dalam keadaan gelap tanpa cahaya sedikit pun. " lorong apa ini, apakah lorong ini menuju ke suatu tempat? " Tanya Hiyena sembari melihat kegelapan lorong Rahasia lainnya yang ditemukan.
" buhuk! "
" buhuk! "
Terbatuk karena debu yang berjatuhan, Hiyena masuk ke dalam lorong bersama Rein yang saat ini di papahnya. Rein sendiri hampir saja terpengaruh sihir batu permata biru jika saat itu Hiyena tidak membuat luka ditubuh Rein. " Ha.. ru.. na.. " rintihan Pelan keluar Dari mulut Rein yang saat ini sedikit tersadar. " Ha.. ru. na.. "
Mendengar suara keluar dari mulut Rein, hiyena merasakan keinginan Rein yang terpendam. Sambil terus berjalan ke dalam lorong gelap, Hiyena tanpa bisa melihat apapun karena tangannya yang sedang memapah Rein tida bisa membawa apapun. Hanya merayap tangan kanannya yang menempel di dinding lorong. " apa masih jauh ujung lorong ini? " Ucap hiyena yang kemudian melihat Rein membuka mata yang berwarna biru. Walaupun hanya bisa melihat kegelapan dalam batas matanya. hiyena melihat segera cahaya keluar dari mata Rein.
" urh.. sakit " ucap Rein tersadar. Rein tersadar karena jarak jangkauan sihir Ratu Inea tidak lebih dari 100 meter dan tidak kurang dari 50 meter. " dimana kita sekarang? "
" kita ada di lorong Rahasia " ucap Hiyena yang kemudian membantu Rein menyandarkan tubuh di dinding lorong gelap. " maaf aku menusuk mu"
SOUL ULTIMATE FIRE BALL
Membuat api roh yang didapat dari menelan Bola roh saat penyelamatan pamannya di Tempat tak terarah. Saat ini mudah bagi Rein untuk membuat cahaya dengan obor jiwanya. sebuah bola Roh menerangi lorong gelap yang seketika terlihat pemandangan dinding yang jauh bahkan tak seperti memiliki ujung. Rein melihat dengan mata sedikit terbuka, dinding yang terbuat dari batu bata merah seperti menuju ke sebuah tempat. " lorong apa ini? " ucap Rein mencoba untuk bangkit dan mengaktifkan pembentukan diri.
SOUL ULTIMATE DARAH REKAT
Bab 542 ❤
Membuat bola arwah kecil, terlihat Rein dikelilingi sekitar 10 bola arwah . Membuat terbang Obor jiwa, Rein kemudian menyuruh Hiyena untuk mundur beberapa langkah. Rein memusatkan Qi murninya. Perlahan dan perlahan Rein merasakan luka di tubuh nya mulia merapat, walaupun tidak langsung menutup tapi itu bisa menghentikan peredaran darah yang mengalir di punggung Rein. " Hah.. benar benar menguras Qi murniku. " ucap Rein lirih.
Dengan matanya, Hiyena terpukau dengan apa yang dilakukan Rein saat ini. Mencoba untuk memeriksa bekas luka di punggung Rein. Hiyena tersadar bahwa Rein memang bukan manusia biasa. Entah apa yang dipikirkan Hiyena jika Rein adalah pria yang berasal dari Kerajaan Blizzard.
Bangkit dan memegang obor jiwa, Rein kemudian meraih tangan Hiyena dan kembali berjalan tanpa mengenakan pakaian. Melihat dengan jelas, lorong yang memiliki panjang yang tidak bisa diketahui. Rein dan Hiyena tetap tak bisa kembali dan terpaksa untuk menelusuri lorong Rahasia. Berjalan beberapa hari, Rein dan Hiyena merasakan kelelahan karena tidak ada asupan makanan. " hah.. panjang banget! " ucap Rein yang melihat Hiyena terjatuh pingsan.
Bruk!
Bagi Rein untuk bertahan hidup dalam beberapa hari bisa dilakukan, tapi untuk Hiyena apakah dia tidak bisa bertahan lebih lama. Karena memang jarak Lorong rahasia belum diketahui dan mengarah kemana. Bahkan belum Tampak Ujung Lorong rahasia. " seperti nya Hiyena tak bisa bertahan, apa yang harus aku lakukan sekarang. aku tak membawa apapun untuk saat ini. bahkan untuk kencing pun akan susah dilakukan. " ucap Rein seperti memiliki ide.
" benar, mungkin bisa " ucap Rein yang kemudian membuka celananya dan perlahan mengurut penisnya. " ah.. Untuk bisa bertahan hanya ini yang bisa aku lakukan sekarang, telanl ah " menaruh Penisnya di mulut Hiyena, Rein mengalir banyak cairan protein. " hah.. hah. hah.. " Terduduk lemah, Rein menunggu hasil.
" untung lah aku masih bisa mempertahankan obor jiwa ku, "sambil melepas lelah, Rein melihat Tubuh Hiyena bergetar.
" Gluk" menelan cairan Rein, Hiyena menelan semua cairan Rein yang ada di mulutnya. " apa ini Rein. " ucap Hiyena yang perlahan tersadar, menjilati cairan yang sekarang ditelan.
Melihat Hiyena tersadar, Rein tersenyum. " itu hanya Oky jelly drink yang aku simpan untuk cadangan makanan, kamu tak perlu memikirkan apapun, kamu masih bisa bertahan bukan? " ucap Rein yang kemudian membantu Hiyena berdiri. " lebih baik cepat, lorong rahasia ini belum tampak ujungnya. "
" iya, tapi aku penasaran apa itu Jelly drink? " tanya Hiyena tak mengerti.
" Sudah, itu hanya cadangan makanan yang aku simpan. Aku masih bisa bertahan beberapa hari lagi tanpa makanan. Jadi lebih baik, kita telusuri lorong rahasia ini dan cepat temukan makanan. " Melihat seperti ada cahaya lain di ujung lorong rahasia. Rein dengan ekpresi tersenyum kemudian mempercepat jalannya.
" Rein , mungkinkah Itu ujungnya? " ucap Hiyena yang kemudian mempercepat langkahnya bersama Rein.
Mendengar suara seseorang, Rein yang hampir sampai ujung lorong kemudian menghentikan langkah nya. " Stt.. Hiyena diam! " teriak Rein lirih menyuruh Hiyena menghentikan langkah nya.
Melihat ujung lorong rahasia perlahan, Rein melihat ujung lorong yang menembus sebuah sumur air di sebuah pulau lainnya.
" Nona Hiura, pemandian anda sudah siap, silakan lepaskan pakaian Anda" ucap Seorang pelayan wanita yang kemudian pergi dan menutup sebuah ruangan dengan Sumur Air.
Saling menatap, Rein dan Hiyena kemudian melihat kearah atas Dimana mulut sumur berada. Melihat kebagian sisi sumur yang berbentuk kotak ,Rein dan Hiyena melihat Terdapat pipa pipa air yang sedang menyedot sumber air. Mendengar suara gemuruh dari atas ruangan Yang merupakan Baling-baling yang digunakan untuk menyedot air.
Comments