Rein adventure
Five Queensland volume 07
Episode 534-535
" Kesadaran diri "
Bab 534❤
Hari Ke tiga di pulau biru, Saat ini Rein terbangun dari tidur nya dan melihat dirinya di cermin yang terpasang di kamarnya. Memperhatikan wajahnya yang memiliki mata Biru, sambil mencoba untuk memeriksa Bagian tubuhnya sendiri. " Kenapa mataku jadi berwarna biru? dan dimana ini! "tanya Rein yang kemudian Melihat pakaian yang Digeletakan Di Meja dekat Cermin. Meraih pakaian berwarna hitam dengan beberapa kancing besar, seperti pakaian seorang pangeran. Mengamati tiap bagian kamar, Rein mendengar pintu kamar diketuk.
Tok! petok!
" Tuan Rein, Silakan ikut kami untuk berendam " ucap pelayan wanita yang menjalankan tugasnya di pagi hari. Mendengar suara perempuan, Rein membuka pintu dengan cepat. Bagaimana pun, Rein yang tak tahu apapun sampai diri nya sudah berada di kamar mengingat kembali Saat Tubuh nya terlalu banyak menghirup kabut racun bunga Rifelis. Sambil mencoba untuk mencari tahu, Rein melihat dua pelayan yang kemudian menyuruh Rein untuk mengikuti mereka. " Silakan tuan, Rein. Saat ini Ratu Inea sudah menunggu. "
" Ratu Inea? " ucap Rein yang melihat banyak permata biru bermotif menghias lorong istana dimana Rein berjalan mengikuti Para pelayan wanita. Rein sendiri hanya mengikuti arahan, karena dia juga ingin tahu siapa Ratu pulau biru yang bernama Inea yang merupakan ibu Hiyena. Melihat Dua pelayan membuka pintu sebuah kolam khusus pemandian air Hangat, Rein diam berdiri terpaku, melihat Seseorang yang jelas tak memakai apapun sedang berdiri dengan beberapa pelayan yang sedang membersihkan sisa Rempah-rempah herbal dari tubuh nya.
Rein melihat perempuan yang memiliki tubuh dengan lekukan indah berkulit putih dengan rambut berwarna biru yang terurai. Melihat tubuh bagian belakang yang terdapat buritan menonjol, Rein mencoba melihat Lihat kolam khusus pemandian air hangat. Memperhatikan semua pelayan yang kemudian keluar setelah selesai mengerjakan tugas mereka. Terdengar pintu ditutup.
Ktek! jedong!
Tak mengerti apa yang harus dilakukan, Saat ini Rein yang masih berdiri tegak seperti patung mencoba untuk berbicara. " apakah anda, Ratu Pulau biru? ibu Hiyena?. " tanya Rein yang kemudian melihat wajah Ratu Inea tersenyum menyamping.
" Ya, itu aku" ucap Ratu Inea yang kemudian memperlihatkan tubuh nya, dan berjalan ke arah Kolam khusus pemandian air hangat. " apa kamu bersenang-senang dengan Hiyena, putri keduaku? "
Sambil masuk kedalam kolam, Ratu Inea kemudian mengayunkan jarinya mencoba untuk mengajak Rein masuk kedalam kolam khusus. " Kemarilah, temani aku, mungkin kamu ingin menanyakan beberapa hal kenapa kamu sekarang ada disini. "
Rein yang saat ini memang tersadar, dan tidak dalam pengaruh Sihir Ratu Inea kemudian melepaskan pakaian terusan, sambil berjalan ke arah kolam khusus dimana Ratu Inea sedang duduk, sambil menghisap rokok kecil panjang. Mengambil minuman jahe di dekat kolam khusus, Ratu Inea tersenyum melihat Rein yang berani untuk masuk ke dalam kolam. Jelas terlihat Rein tak memakai apapun, saat ini. Merendam tubuh, Rein kemudian berkata. " Apa kamu yang telah menolong ku, dari kabut racun bunga Rifelis? Lalu dimana Hiyena? "
Meletakkan cangkir jahe, Ratu Inea kemudian kembali tersenyum. Mengangkat kakinya yang mulus melihat kuku jari kakinya. " Ya, aku yang telah mengeluarkan Racun bunga Rifelis dalam tubuh mu, dan untuk saat ini Hiyena masih dalam tahap hukuman dan merenung kan kesalahan nya. "ucap Ratu Inea, memutar mutar dua melonnya.
Bab 535 ❤
" Gluk! " menelan ludahnya, Rein terperanjat.
Melihat ekpresi Rein yang seperti mencoba untuk menahan sesuatu, Kemudian Ratu Inea mendekati tubuh Rein sambil berenang kecil di dalam Air hangat. Melihat apa yang terjadi, sontak Rein terdiam dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Merasakan sebuah sentuhan di bagian tubuh yang sedang mencoba untuk tetap tegar. " Oh... apa kamu tergoda dengan tubuh ku? Rein.. " ucap Lirih keluar dari mulut Ratu Inea yang merekah menggunakan Lipstik Berwarna biru muda.
Rein saat ini melihat sebuah tato kecil di bagian belakang pundak Ratu Inea, sebuah symbol huruf N berwarna biru. Tak ingin membuat keributan Rein hanya diam ketika tangan Ratu Inea memainkan bagian tubuh Rein yang sedang membaja. Sambil melihat Ratu Inea yang perlahan mendekati dirinya, dan bersandar di dada Rein. " Apa arti Symbol tato Huruf N di pundak belakang mu, Ratu Inea? " tanya Rein merasakan tangan Ratu Inea yang kemudian melepaskan genggaman nya.
Rein sendiri memang tergoda dengan kecantikan Ratu Inea, yang memiliki paras cantik dengan anting permata biru. Dua kabin besar yang memiliki tekanan halus kemudian menempel di dada Rein. Sambil mencoba untuk duduk di perut dan Paha Rein, Saat ini Ratu Inea menjawab. " Oh, ini Symbol Sihir ku, bahkan semua Ratu di kepulauan memiliki Symbol Sihir yang berbeda. "
Rein yang merasakan tubuh hangat Ratu Inea, kemudian memegang pinggangnya. Menyentuh bagian buritan menonjol Ratu Inea. " apakah Hiyena juga memiliki nya? " ucap Rein ingin tahu. " Dan untuk Putri anda, aku sempat bertarung dengan nya kemarin malam, dan Sebelum aku sempat mengejar nya Aku menghirup kabut racun bunga Rifelis. "
" jadi, kamu bertemu dengan Hiyori! " ucap Ratu Inea terkejut mendengar Anak pertama nya masih hidup, Sambil meraih leher Rein, Ratu Inea tidak dapat menahan godaan . " Kita akan bicara kan ini nanti, setelah ini. "
Blem...
Rein yang mengikuti alur, dan dengan sadar diri kemudian menerima ciuman Ratu Inea. " Ssst! " menyuruh Rein untuk diam, Ratu Inea kemudian mengangkat tubuh bagian belakang, dan menyuruh Rein untuk duduk di pinggir Kolam. " Hanya ada kita berdua, lakukan saja Rein. Bukankah tubuh ku begitu menggoda mu, sampai benda ini membaja begitu keras. " Memegang Lobak Rein, Ratu Inea memasukkan perlahan sebuah benda hidup Milik Rein kedalam cobek bebeknya.
Jleb..
" Ratu... " ucap Rein yang kemudian didorong tidur dipinggir kolam khusus. Kabut putih dari uap air hangat menyebar, " ini... "
" Tidak apa, Hanya kita berdua dan kamu bisa merasakan tubuh ku" ucap Ratu Inea memainkan pinggulnya, pelayan menggesek gesek Cobek bebeknya. Merasakan Lobak Rein yang memukul mukul bagian dalam Rahimnya. " Iyaaah! "
Rein sendiri tak bisa menahan hasrat yang telah memuncak, dan bagaimana pun Tubuh Ratu Inea memang begitu menggoda . Sambil bermain kecil, Rein memperhatikan Tato N di pundak belakang Ratu Inea yang tiba-tiba bersinar. " Rein.. cium aku dan lumat lidah ku" desah Ratu Inea merasakan tubuh nya yang menggeliat.
Menerima ciuman Ratu Inea, Sambil membantu Mendorong Buritan menonjol Ratu Inea Rein sendiri merasakan darahnya mengalir. " Ah.. " desah Rein mendengar suara keras yang kedua mendobrak Pintu kolam khusus pemandian air hangat.
Brukk!
Hosh! Hosh! Hosh!
Dengan Nafas Tersengkal, Sosok Hiyena datang dan melihat Rein yang sedang berpadu kasih dengan ibunya, Ratu Inea. " Ibu.... apa yang kamu lakukan! dengan Rein! " teriak keras Hiyena yang telah keluar dari kekang sihir ibunya.
Melihat ke arah Pintu masuk, Rein menengadahkan kepalanya melihat Hiyena dengan tatapan terbalik. " Hiyena... "
" Hiyena " ucap Ratu Inea, kemudian Menerima semburan cairan hangat Rein.. " iyaaah!!. "
Bersambung..
Episode 536-538
Comments