Rein adventure
Five Queensland volume 07
Episode 531-533
" Permainan dalam "
Bab 531 ❤
Melihat ke arah Rein yang sekarat, Ratu Inea yang memiliki paras cantik dengan Rambut biru dan mata biru kemudian menyuruh beberapa pelayan untuk cepat membawa tubuh Rein ke istana. Hiyena sendiri Berlari mengejar Ratu Inea yang merupakan ibunya, yang saat ini membawa Rein tanpa mengatakan apapun. Membuat sebuah belenggu sihir, menghentikan langkah kaki Hiyena. " kau tetap masih dalam tahap pelatihan dan hukuman tetaplah disini! " ucap Ratu Inea yang kemudian yang sudah menghilang dari pandangan mata Inea.
" mom! " teriak Hiyena yang mencoba untuk mengayunkan tongkat sihirnya. " mom, Apa yang ingin kamu lakukan dengan Rein!!. " Mencoba untuk menetralisir sihir ibunya, Hiyena mencoba keras beberapa mantra. Berusaha dan terus berusaha..
" hosh! hosh aku harus menyelamatkan Rein, Bagaimana pun caranya, dia terlalu banyak menghirup kabut racun bunga Rifelis "
" Tapi, apa ibu akan membiarkan Rein?! " tanya Hiyena yang tetap tak bisa keluar dari belenggu sihir ibunya. " arg!! Sihir ibu terlalu kuat!. "
Mencoba beberapa kali, Hiyena tetap tak bisa lepas. Duduk karena kelelahan, Hiyena merebahkan tubuh nya dan melihat dinding yang membatasi lingkungan dimana Dia berlatih, bahkan seekor burung yang mencoba untuk mendekati area belenggu sihir langsung jauh pingsan karena menabrak dinding yang kasat mata. Melihat dengan mata birunya, Hiyena mencoba untuk berkonsentrasi. " Apa belenggu sihir ini sampai atas? " ucap lirih Hiyena dalam hati. Tersenyum, " mungkin kah?. "
Saat ini di istana Ratu Inea, tubuh Rein terbaring di sebuah tempat. Sebuah tempat di dalam istana, tempat yang penuh dengan pancuran air yang mengalir. Dengan berhiaskan permata biru yang memantulkan cahaya disetiap sudut nya. Terlihat tubuh Rein yang tertidur tanpa pakaian di sebuah tempat berbentuk persegi panjang. Berjalan ke arah Dimana Tubuh Rein terbaring, saat ini Ratu Inea menyuruh semua pelayan nya untuk mempersiapkan pengobatan khusus yang hanya bisa dilakukan oleh Ratu Inea. " Bawakan jarum sihir ku, semoga keberuntungan memihak pada pria ini" ucap nya kemudian menerima sebuah jarum emas dengan bulatan kecil yang bisa dimasukkan jari. Memutar beberapa kali jarum sihir, Ratu Inea langsung menusuk Dada Rein.
Bluss!
Membaca mantra beberapa kali, Ratu Inea seperti mengeluarkan racun bunga Rifelis yang sudah menggumpal di dalam jantung Rein. Menyuruh beberapa pelayan untuk mempersiapkan air rendaman, Ratu Inea kemudian menarik darah yang mengalir ke luar. " untunglah, tepat waktu " ucap Ratu Inea yang kemudian menyuruh beberapa pelayan untuk merendam tubuh Rein di ramuan. " baiklah, tinggal menunggu reaksi nya, lebih baik aku bersiap. "
Berjalan ke arah Kamarnya, Ratu Inea yang ditemani beberapa pelayan, masuk kedalam ruangan tertutup. Berendam di kolam khusus perawatan tubuh, Ratu Inea tersenyum. " apa dia datang dari dimensi lain? " ucap Ratu Inea memegang kubus portal dan jepit rambut bunga lily. " Kubus ini memiliki kekuatan magis didalamnya, dan terlebih Jepit rambut lily ini yang seperti menyimpan sesuatu, apakah kedua benda sihir ini yang membawa nya datang kesini? ". Sambil bergumam dalam hati, Lalu Ratu Inea menyuruh pelayan nya untuk menyimpan kubus portal dan jepit Rambut yang dibawa Rein. " Pria ini, akan aku jadikan pelayan ku untuk membalas perbuatan Kerajaan Blizzard yang berani menculik anak pertama ku! "
Menyudahi mandinya, kemudian Ratu Inea berjalan ke arah kamar nya. Meliuk-liuk tubuh nya di depan cermin panjang, Sambil Melihat tubuh nya yang memiliki tubuh ideal dengan buritan menonjol dan Bentuk buah melonnya yang masih kencang di hiasi permen relaxa ditengahnya. ( belum pernah lihat permen relaxa warna kuning khi sisi-sisi).
Bab 532 ❤
Memakai pakaian nya, Ratu Inea kemudian dibantu pelayan nya mengepang rambut panjang nya. Bahkan untuk wanita yang sudah memiliki dua anak, dia masih terlihat muda. Bahkan nyaris terlihat seperti perempuan berkepala dua. Berhias diri, dan memakai anting permata biru saat ini Ratu Inea berjalan kembali ke arah dimana Rein yang masih di rendam ramuan. Melihat tubuh Rein yang terluka di bagian dadanya karena tusukan Jarum sihir. Ratu Inea tersenyum sambil membaca mantra khusus. " dengan batu permata sihir yang aku tanam dijantung mu, maka kamu sekarang sudah jadi budakku" ucap Ratu Inea mengayunkan tongkat sihirnya ke arah Rein yang sedang tertidur di dalam kolam Ramuan yang dijaga beberapa pelayan.
" Bawa dia setelah bulan muncul, aku memerlukan ritual khusus untuk membangunkannya" ucap Ratu Inea yang kemudian menemui Hiyena yang masih berada di ladang bunga Rifelis.
Datang bersama beberapa pelayan, Ratu Inea melihat Hiyena yang sedang berlatih. " Hiyena! " teriak Ratu Inea memanggil.
Mendengar suara ibunya, Hiyena kemudian datang ke arah Ratu Inea. " mom!! , bagaimana keadaan Rein? apakah dia hidup? " tanya Hiyena khwatir.
Tersenyum ke arah Hiyena, Ratu Inea berkata. " Jadi namanya Rein, dia akan baik baik saja setelah ibu membuang racun bunga Rifelis dalam tubuh nya. " Sambil memegang kubus portal, Ratu Inea kemudian menanyakan beberapa hal pada Hiyena.
" Kau tak perlu kwatir, dia baik baik saja" ucap Ratu Inea kemudian memberi beberapa pertanyaan .
" mom, bisa kamu lepaskan belenggu sihir mu, aku ingin melihat Rein " ucap Hiyena yang masih tidak bisa keluar dari kekang sihir di ladang bunga Rifelis.
" Apa kamu sudah menyadari kesalahanmu! mencoba untuk kabur seperti yang dilakukan kakakmu yang telah di culik oleh kekasih nya? " tanya Ratu Inea yang kemudian tersenyum ke arah Hiyena. " apa dia kekasih mu? ".
" ya, aku sadar.. Tapi bukankan aku sudah di nobatkan menjadi calon Ratu berikut nya dan untuk Rein, aku tak tahu dari mana dia datang, hanya saja dia tak melakukan apapun padaku dan aku bukan kekasih nya. " ucap Hiyena yang melihat Kubus portal dimainkan Ratu Inea. " Apa itu? "
Memperlihatkan kubus portal ke arah Hiyena, sambil memainkan jarinya, Ratu Inea menjawab. " ini bukan benda sihir dari dunia ini, dan seperti nya pria yang bersama mu datang dari Kerajaan Blizzard, apa kau tahu? "
" Blizzard kingdom! " ucap Hiyena lirih, Mengingat kakaknya yang juga pergi bersama pria dari Blizzard kingdom, saat ini Inea berpikir. " apa yang Rein lakukan disini? "
Melihat ke wajah Hiyena, Ratu Inea kemudian meninggal Hiyena. " berlatihlah dan kamu tak perlu mengkhawatirkan orang yang bernama Rein, ada beberapa pertanyaan yang aku ingin dengar jawaban dari nya. " berkata Ratu Inea yang telah pergi dan kembali ke istana.
Memandang kejauhan, Hiyena mencoba untuk berpikir. " apa ibu akan menggunakan Rein untuk mengancam Kerajaan Blizzard!, tapi apa benar Rein datang dari Sana? " Terdiam dan kemudian kembali ke rumah pohon, karena hari sudah mulai gelap. " hah.. ternyata kekang sihir ibu seperti kubah besar, apa yang harus aku lakukan? aku tak bisa keluar dari sini. " ucap Hiyena yang berlindung dari kabut racun bunga Rifelis. " jika aku keluar, maka Racun bunga Rifelis akan membunuhku. "
Memandang langit dari jendela kamar, Melihat banyangan. " apa itu! " ucap Hiyena terkejut.
Bab 533 ❤
Di istana Ratu Inea, Rein yang masih belum sadarkan diri kemudian dibawa beberapa pelayan ke arah kamar Ratu Inea. Membaringkan tubuh Rein yang sudah dikeringkan dengan kain oleh beberapa pelayan. Ratu Inea kemudian menyuruh semua pelayan meninggal kan kamarnya. " baiklah, kita mulai ritualnya " ucap Ratu Inea yang kemudian melepaskan pakaiannya dan menyentuh dada Rein sambil mengucapkan beberapa mantra.
Sambil menekan dada Rein, tangan Ratu Inea bercahaya Biru. Terlihat seperti memasukkan sihir yang membuat dada Rein bersinar. Detak jantung Rein berdetuk keras dengan darah yang mengalir cepat membuat otot otot Rein langsung tegang dan menampakkan warna biru diseluruh tubuh nya. Membuka mata dengan cepat, mata Rein bercahaya biru. " Selamat datang, Rein" ucap Ratu Inea yang melihat Rein terpengaruh sihir nya.
Melihat ke arah Ratu Inea, saat ini Rein yang terpengaruh sihir. Berkata. " Ratu ku".
" Baiklah, karena sekarang kamu adalah budakku, Bagaimana jika kamu layani aku malam ini" ucap Ratu Inea yang kemudian merayakan tangannya ke tubuh Rein. " Kamu akan menikmati tubuh ku, jadi bersenang senang lah".
Rein yang memang dalam pengaruh sihir, hanya mengangguk dan berkata lirih. " baik Ratu " ucap Rein yang kemudian memegang pinggang Ratu Inea dan langsung mencium bibir Ratu Inea. Dengan pandangan mata bercahaya biru, Rein terlihat pasrah dengan apa yang terjadi.
Merebahkan tubuh Ratu Inea di kasur, Rein perlahan mencium leher Ratu Inea. " ah... seperti nya kamu tahu tempat yang bagus untuk menambah daya tarik " eluh Ratu Inea mendesah pelan. " ah... Rein. "
Merayapkan lidah nya, Rein perlahan menjilati buah melon Ratu Inea. Memainkan peran budaknya entah apa yang Rein rasakan dalam keadaan tidak sadar diri. Berayun ke arah perut Ratu Inea, Rein yang meremas buah melon segar kemudian menjalar kan lidah nya ke Donat rasa keju Ratu Inea. " ah.. Rein.. kau tahu, itu bukan milik mu.. ah.. tapi.. lakukan saja itu perintah ".
Sambil memegang paha halus Ratu Inea, tangan Rein membuka kaki Ratu Inea, melihat dengan mata Biru nya, Rein menyodorkan lidah nya. " Terimakasih Ratu, akan aku lahap donat mu" ucap Rein yang entah sadar apa tidak.
" uah.. Rein.. " rintihan Ratu Inea menerima juluran Lidah Rein. " bahkan suami ku yang telah mati tidak melakukan sebaik dirimu, kau hebat Rein "
Memasukan lebih dalam lidahnya, Rein menghisap cairan Ratu Inea yang perlahan mengalir. Memegang sosis besar di bawah perutnya, Rein dengan perlahan menancapkan sosis besar miliknya ke donat Ratu Inea.
Jleb!
" Uaaah!! " teriak Ratu Inea terdengar sampai luar kamar dimana beberapa pelayan berjaga di pintu masuk kamar Ratu Inea.
Prot!
menarik sosis!
prot!
memasukkan sosis!
prot! prot! prot!
Suara sosis masuk kedalam donat Ratu Inea beberapa kali, Rein dengan sabar mencoba untuk menyenangkan Hati Ratu Inea. Sambil menggoyang tubuh nya, Rein mencium bibir Ratu Inea. " ah.. uah.. ah... " desahan lirih Ratu Inea yang menerima lidah Rein yang masuk kedalam mulutnya, menari nari didalam, liur Rein dan liur Ratu Inea menyatu..
" Ratu ku, aku ingin keluar " ucap Rein yang kemudian menancap kan sosis nya masuk lebih dalam sampai menyentuh Rahim Ratu Inea. " aaa! " rintihan Rein mengeluarkan cairan protein sosis besar nya. Menyemburkan kedalam Rahim Ratu Inea.
" iyaaah! " teriak Ratu Inea klimaks..
Mengakhiri ritual malamnya, kemudian Ratu Inea menyuruh beberapa pelayan nya masuk, dan membawa tubuh Rein ke dalam kamarnya. " antarkan dia ke kamarnya, dia hanya terpengaruh sihir ku di saat malam, dan aku tidak ingin dia sadar di pagi hari " perintah Ratu Inea.
" Baik Ratu " ucap beberapa pelayan wanita membawa tubuh Rein yang tak sadar diri. " lihat, sosis nya masih berdiri, apa kita juga lakukan? "
Zet! aliran listrik!
" maaf Ratu! " ucap pelayan yang membawa tubuh Rein seperti terkena sengatan listrik.
Menidurkan tubuh Rein, dan membersihkan Cairan Rein yang masih menempel beberapa pelayan mencoba untuk mengurut Sosis Rein. " cepat kita Pakaikan baju untuk nya. " ucap beberapa pelayan yang sudah membersihkan tubuh Rein dan kemudian pergi meninggalkan kamar Rein.
Bersambung..
Episode 534-535
Comments