Skip to main content

Rein And Five Queen Episode 521-525

 


Rein adventure 

Five Queensland volume 07

EPISODE 521-525

Ratu Inea dan kerajaan Blizzard. 

EPISODE 521 ❤

Hujan deras perlahan menghujani Lingkungan salah satu pulau dari lima pulau yang ada, cuaca yang tiba-tiba seperti telah menyelamatkan Rein. Yang saat ini mencoba untuk mencari keberadaannya, sambil melihat hujan yang mengguyur bunga bunga Indah. Rein menatap wajah Gadis bermata Biru yang saat ini tidur pingsan bersandar di pohon besar. Berdiri dan menatap tajam ke arah bibir gadis tersebut, Rein melihat tetesan air di celah bibir gadis bermata Biru. Dengan warna bibir seperti rambut dan matanya,perlahan Rein mencoba untuk mendekat dan menyentuhkan jarinya untuk membersihkan air hujan yang menempel. 

Berjongkok dan merayakan tangannya, saat ini Rein melihat wajah gadis bermata Biru seperti berkedut menandakan Sepertinya dia akan tersadar. " urg" rintihnya. Mencoba membuka mata, saat ini gadis bermata Biru melihat Dengan mata sedikit terbuka ke arah Jari Rein yang akan menyentuh bibir nya. 

Tak ingin Rein menyentuh bagian tubuh dengan jarinya, saat ini Gadis bermata Biru mencoba untuk mengayunkan kakinya ke arah Alat vital Rein. " rasakan ini! " ucap nya pelan mencoba untuk mendaratkan pukulan kaki ke arah Rein. 

Tack! tangkapan tangan! 

Sambil tersenyum, Rein menangkap kaki gadis bermata Biru. " apa yang ingin kamu coba lakukan, nona? " ucap Rein yang sudah terbiasa dengan beberapa tindakan yang mungkin akan terjadi. " Hah... " hela Nafas Rein yang Kemudian berdiri kembali, dan meletakkan perlahan kaki Gadis bermata Biru yang saat ini sudah tersadar. 

Melihat Rein seperti tak melakukan perlawanan, gadis bermata Biru kemudian mencoba untuk bangkit. Sambil menahan sedikit rasa sakit yang masih menjalar ditubuh, Gadis bermata Biru melihat Rein yang sedang memperhatikan lingkungan sekitar. " Tuan, apa kamu penyihir dari Kerajaan Blizards?? " Tanya Gadis bermata Biru yang sekarang mencoba untuk kembali mengayunkan tongkat sihir nya. " Jika kedatangan mu, hanya untuk menghancurkan Pulau Biru, lebih baik kamu cepat kembali atau aku akan memanggil Ratu Inea, untuk menyerangmu bersama pasukan Kami! " ucap nya lanjut dan melihat Rein yang masih tetap membelakangi nya. 

Hujan perlahan hilang, menandakan cuaca sudah tidak lagi mendung. Perlahan sinar matahari kembali menyinari lahan bunga Refelis. Tampak beberapa serangga kecil mulai berterbangan kembali, dan di temani sinar matahari yang perlahan menyinari pohon besar dimana Rein dan Gadis bermata Biru berada. 

Sambil menyimpan kembali Jepit rambut bunga Lili, Saat ini Rein memutar tubuhnya ke hadapan Gadis bermata Biru sambil tersenyum. " apa tampangku seperti seorang penyihir? " ucap Rein melihat ke arah Gadis bermata Biru dengan terpaan angin lembut yang mengayunkan helaian Rambut dan Bajunya. Saling tatap dan pandang, keduanya terdiam beberapa saat. 

Menyadari tidak ada tindakan apapun, dari Rein saat ini Gadis bermata Biru menyimpan kembali Tongkat sihir nya. " Jika kamu bukan dari Kerajaan Blizzard, lalu siapa kamu dan apa yang kamu lakukan di Pulau Biru? " Tanya Gadis bermata Biru yang melihat Rein seperti tak memiliki niat apapun. " Katakan!!. "

Bab 222 ❤

Menggerakkan tangannya, saat ini Rein memperlihatkan kubus portal yang dibawanya, " aku datang dari Qi world, dan sedang mencari seseorang yang kemungkinan keberadaan nya ada di sini" ucap Rein yang kemudian memutar Kubus portal di tangannya. Dengan kemampuan Kubus portal barunya, Rein memperlihatkan beberapa Gambar dimensinya. " Perjalanan ku kali ini hanya untuk menemukan Haruna, yang kemungkinan dia berada disini, Sambil memperlihatkan Foto Gadis dengan Rambut Hitam dan bola mata hitam saat ini Rein mencoba untuk berjalan ke arah Gadis bermata Biru. 

" stop! jangan bergerak! " ucap Gadis bermata Biru waspada dan melihat Foto yang ditunjukan Rein. Memperhatikan dengan cermat, Gadis bermata Biru tak mengenal seseorang yang coba ditunjukkan Rein. " aku tak yakin, apa ada gadis bermata hitam disini? "

Mendengar apa yang dikatakan Gadis bermata Biru, saat ini Rein hanya menghela nafas. " begitu ya, maaf mungkin kehadiran ku membuat mu takut, tapi aku bukan lah penyihir seperti yang kamu katakan, aku hanya seorang Pejuang " ucap Rein yang kemudian melangkah kakinya. " Ada hal yang ingin aku tanyakan, apa itu Kerajaan Blizzard? , aku hanya ingin tahu dan mungkin itu akan membuatku lebih waspada. "

Melihat Rein yang telah menunjukkan Sebuah benda sihir yang disebut Kubus portal, Gadis bermata Biru kemudian menjawab. " Kerajaan Blizzard adalah Kerajaan Yang memiliki Raja Penyihir, Mereka hanya kerajaan yang mementingkan Nafsu belaka, Menculik Para Gadis penyihir dari Lima pulau, Namun sudah lebih dari 5 tahun sejak kepemimpinan 5 Ratu mereka sudah tak menampakkan batang hidungnya. "

" Aku kira kamu mungkin berasal dari sana dan mencoba untuk menculik ku! " ucap Gadis bermata Biru yang melihat Rein menyilangnkan tangannya. 

" Hoaaam.. untuk apa aku menyulikmu? walaupun kamu memang memiliki tubuh yang begitu menggoda dengan Dadamu yang terbuka " ucap Rein menunjukkan belahan baju Gadis bermata Biru yang terbuka. " apa kamu tidak sadar? "

Melihat ke bawah Dagunya, saat ini Gadis bermata Biru yang tak sadar segera menutup Resleting Pakaian penyihir nya. " Sejak kapan!! " teriak Gadis bermata Biru berteriak. 

" Sejak tadi, aku tadi juga mau membenarkannya, Namun kamu malah mencoba untuk menyerang ku" Ucap Rein yang sengaja membalikkan wajahnya. 

" kau!! " ucap Gadis bermata Biru menghela Nafas. " Hah........... "

" Namaku, Rein " ucap Rein memperkenalkan diri, " Jadi nama pulau ini adalah Pulau Biru, hemm"

" Baiklah, karena aku tak merasakan aura jahat dari mu, lebih baik kamu ikut aku untuk bertemu Ratu Inea mungkin dia tahu apa yang sedang kamu cari " ucap Gadis bermata Biru kemudian memperkenalkan diri. " aku Hiyena, lebih baik kita cepat atau para penyihir lain akan menemukan mu". Menggandeng tangan Rein saat ini Hiyena berlari ke suatu tempat di pulau Biru. 

***

Bab 523 ❤

Di sisi lain... 

Di pulau inti, dimana Saat ini Ratu Irena yang sedang mencoba untuk membuat Haruna menjadi pengganti nya. Sebuah pulau kecil yang dikelilingi lima pulau besar yang masing-masing di pimpin oleh seorang Ratu penyihir. Di pulau inti terdapat sebuah altar dengan lima Bola yang berbeda warna. Di tengah altar terdapat sebuah monumental yang terbuat dari Kristal padat dengan aura sihir yang kuat. Berjalan bersama Gadis bermata hijau menemui ke empat Ratu lainnya. " Ini Haruna yang akan aku nobatkan untuk menjadi pengganti ku, mohon untuk setiap Ratu memberi kesempatan " ucap Ratu Irena yang kemudian menyuruh Haruna untuk maju ke arah Bola sihir berwarna Hijau. 

Berdiri di tiap tiap Pondasi berbentuk bintang, kelima Ratu wanita termasuk Ratu Irena dan Ratu dari pulau Biru yang bernama Inea kemudian menyuruh Haruna untuk meletakkan tangan di bola sihir Hijau. "baik akan aku lakukan" ucap Haruna yang kemudian meletakkan tangan ke arah bola dan meletakkan Tongkat sihir intan yang masih berwarna putih ke sebuah tempat dekat monumental kristal berwarna. 

" Hei, Irena kenapa kamu tak menyuruh Gadis ini yang akan mewariskan bakatmu? bukankah ini terlalu berisiko? " ucap Ratu Inea yang melihat Haruna seperti bukan berasal dari Kepulauan sihir. 

" ada alasan khusus, tapi jika benar dengan apa yang aku lihat saat pertama kali menemukan nya, dia seperti sudah memiliki potensi besar dalam sihir di tubuh nya. " ucap Ratu Irena yang kemudian mengangguk ke semua Ratu. 

" baiklah kami percaya dengan mu" ucap semua Ratu yang kemudian membaca mantra sihir dan terlihat dari kelima pondasi berbentuk bintang mengalir garis sesuai dengan warna sihir mereka. Haruna yang saat ini berada di dekat bola sihir dan monumental kristal sedikit terkejut. 

Sebuah cahaya besar melesat ke atas dengan banyak warna yang berbeda, dan terlihat lesatan cahaya langsung turun ke tubuh Haruna yang saat ini memegang bola sihir berwarna hijau. " uwaa! "teriak Haruna merasakan gelombang sihir masuk ke dalam tubuhnya yang perlahan membuat nya seperti merubah wujud dengan Pakaian yang terlihat berbeda. Rambut nya semakin memanjang dan berubah warna seperti bola matanya, bahkan bibirnya terlihat seperti memakai lipstik berwarna hijau. Memperbesar Bagian Payudaranya dan terlihat Sebuah mahkota kristal mulai terbentuk. " Rasanya seperti Aliran sihir kuat masuk kedalam tubuh ku" ucap Haruna lirih dan melihat tongkat sihir nya kemudian melayang ke udara. Bersinar dan berputar beberapa kali, terlihat kristal intan sihir nya berubah warna menjadi hijau. "inikah tongkat sihir ku? "

Mencoba beberapa hal, Haruna kemudian mengayunkan tongkat sihirnya " baiklah akan aku coba " ucap Haruna yang memperlihatkan beberapa hal kepada semua Ratu penyihir. Dan setelah semua orang melihat, Kemudian mereka melepaskan semua Sihir mereka. 

" kamu berhasil Haruna " ucap Ratu Irena senang. 

" ya, Ratu ku" ucap Haruna memberi Hormat dengan tongkat sihir menyentuh dadanya. 

" em, " ujar lirih anggukan Ratu Irena tersenyum. 

Bab 524 ❤

Melepaskan Sihir nya, kelima Ratu kemudian berjalan ke arah Haruna. " jadi kamu wanita kedua yang sudah menerima Bakat sihir dan siap menggantikan posisi Ratu Irena saat semua calon telah siap" ucap Ratu inea yang kemudian berjalan kembali ke arah kapal disusul yang lainnya. 

Mengejar Ratu Inea, saat ini Ratu Irena dan Haruna menghentikan Langkah Ratu inea. " tunggu sebentar " ucap Ratu Irena. 

" apa lagi? bukankah Kamu sudah mendapatkan pewarismu? " ucap Inea sedikit culas. 

" maaf, aku tak bermaksud untuk menyinggung mu Ratu Inea, tapi ada hal yang ingin aku tanyakan padamu, tentang Hiyena yang menjadi pewarismu" ucap pelan Ratu Irena. 

Menghela nafas, saat ini Ratu Inea duduk bersama Ratu Irena dan Haruna di kapal miliknya. " hah.. aku juga sebenarnya kesal, walaupun Hiyena bisa mewariskan bakat sihir ku, tapi dia terlalu ceroboh menggunakan nya, aku takut dimasa depan dia akan mendapatkan masalah karena kecerobohan nya. " eluh Ratu ine yang kemudian menyuruh beberapa pelayannya menyajikan minum. 

" sekarang tinggal Ratu lainnya, apa mereka juga sudah mendapatkan kandidat pemimpin pulau? " ucap Ratu Irena menyesap tehnya. 

" ya, kita tunggu beberapa bulan sampai Hari dimana semua calon berkumpul " ucap Ratu inea yang kemudian melihat Ratu Irena dan Haruna berpamitan. 

" kita kembali, Haruna " ucap Ratu Irena yang kemudian terbang bersama Haruna ke kapal nya. 

" em.. " ucap Haruna melihat ke arah Ratu inea yang juga telah melajukan Kapal nya untuk kembali ke pulau. Menatap ke arah Ratu Irena saat ini Haruna turun ke kapal dan kemudian melihat Ratu Irena menyuruh Semua orang untuk kembali. 

" Kita kembali ke pulau Hijau, dan kita adakan pesta untuk Haruna " ucap Ratu Irena kemudian duduk sambil melihat pemandangan laut. " Haruna duduk lah"

Sambil memperbaiki pakaian, Saat ini Haruna melihat tajam ke arah Ratu Irena. Haruna Bentar Ratu, ini sedikit nyempil " ucap Haruna kemudian menggunakan sihir nya untuk menghilangkan pakaian penyihir nya. Sebuah pakaian dengan Warna Hijau dengan beberapa motif bunga di beberapa bagian. Terbuka di bagian dada dengan sebuah lambang bunga di bagian belakang yang di lingkari Bintang besar. Haruna dalam sekejap telah berganti pakaian. " Hah... leganya.. "

" apa kembenny terlalu ketat? " tanya Ratu Irena yang kemudian menyuruh Haruna untuk memberikan pakaian sihir nya. " mungkin akan aku coba perbaiki di bagian dadamu".

" Benarkah?! " ucap Haruna yang kemudian memainkan Tongkat sihirnya dan memberikan pakaian ke Ratu Irena. " Terimakasih, Ratu. "

" ya.. Jadi apa sekarang kamu sudah mengerti Haruna, tetang kewajiban mu saat Nanti di lantik bersama Ratu Yang lainnya? " Sambil menyuruh beberapa Pelayan untuk memijat pundak, Terlihat Ratu Irena tersenyum

" Saat itu, saat pertama kali aku menemukan mu.. "

"Kamu yang entah datang dari mana, kemudian tiba tiba masuk kedalam kamarku dengan tubuh telanjang dan terikat Rantai, Sebenarnya apa yang telah terjadi? "Tanya Ratu Irena tersenyum. 

Bab 525 ❤

Sambil mengingat yang telah terjadi, saat ini Haruna mencoba untuk mengingat apa yang telah terjadi, saat Dia dan Rose terpisah. 

" Entah lah, tapi saat itu aku terpisah dengan Rose disaat Kami bersiap masuk kedalam Dunia lain, seseorang dengan Mahkota tanduk perak mencoba untuk menyeret kami dan kemudian dia membelunggu ku dengan sebuah Rantai, sampai Rose kemudian dibuat terlempar dan kami berpisah "

" Saat itu, aku yang masih memiliki benda sihir berubah peri lili kemudian menyuruh peri lili untuk mengikuti Rose dan mencoba untuk memberitahu seseorang yang mungkin akan datang menyelamatkan ku, Tapi.. Sebuah ledakan berwarna warni kemudian menyelamatkan ku dan tanpa sadar aku terbawa masuk kedalam istana anda dengan tubuh telanjang dan terikat. "ucap Haruna menceritakan.. 

" Apakah itu, cahaya Monumen kristal? Saat penobatan Hiyena? " ucap Ratu Irena berpikir. " Lalu apakah Orang yang menyerang Kalian itu Adalah Kerajaan Blizzard! "

Kembali ke pulau Hijau, Ratu Irena kemudian mengajak Haruna pergi ke arah kolam renang di istana nya. " mau berenang? lagi pula kita harus menikmati ketentraman ini, walaupun kita tidak tahu apakah kedamaian ini akan berlangsung lama " Sambil membuka pakaian, Ratu Irena tersenyum ke arah Haruna. " Kita bersantai dahulu sebelum acara penobatan Ratu lainnya ".

" um, baik" ucap Haruna yang kemudian menyusul Ratu Irena untuk berenang. Sebuah Kolam renang khusus yang terbuat dari lantai dan keramik terakota, Tampak beberapa taman dengan Bunga Lili yang mekar mengelilingi kolam yang berada di belakang istana Ratu Irena. Sebuah Istana yang dibangun di atas perbukitan yang menghadap ke lautan. Dengan sejuk udara laut yang menerpa sebuah pemandangan indah terlihat. 

Menyentuh Haruna yang saat ini sedang melamun, Tangan Ratu Irena meremas payudara Haruna sambil berkata. " apa ini sudah dipakai seseorang? "

Kresss! suara renyah Dari Dada Haruna.. 

" ah.. Ratu ku, jangan lakukan itu " ucap Haruna keras, merasakan tangan Ratu Irena yang perlahan meraih bagian vital Haruna. " Eh.. Ratu.. "

Tersenyum dan tertawa keras, Ratu Irena menghentikan kelakuannya. " Haha, Haruna.. "

" em." ucap Haruna melihat wajah Ratu Irena serius. 

" Jika kamu sudah menjadi Ratu yang akan menggantikan ku, Kamu memiliki kewajiban untuk menjaga kedamaian Pulau hijau, dan Kemungkinan besar aku juga tak akan membiarkan mu untuk pergi dari sini Walaupun itu Harus melukaimu " ucap Ratu Irena serius. Sambil duduk di pinggir kolam memandang langit, Ratu Irena memperlihatkan lekuk tubuhnya yang masih seperti wanita muda walaupun umur nya sudah berkepala empat. Terlihat tubuh mulus dengan mata hijau dan rambut hijau dengan lipstik Hijau sama seperti Haruna. Mereka yang merupakan Penyihir pulau hijau memiliki bakat sihir yang berhubungan dengan Tanaman. " Walaupun aku telah kehilangan putri ku saat bayi dan suamiku saat perang melawan Kerajaan Blizzard, aku yang sudah putus asa kemudian bertemu dengan mu, jadi aku harap kamu tahu apa yang seharusnya dilakukan. "

" mungkin suatu saat, mereka akan datang kembali dan menyerbu Kepulauan Lima Ratu bintang penyihir. "ucap nya lanjut sambil memegang dadanya yang bulat kenyal. " apa aku masih bisa merasakan kehangatan tangan lelaki? ".

" eh? apa Ratu mau menikah lagi? " ucap Haruna penasaran. 

" kamu pikir begitu ya, hahaha! tidak aku tak sudah terlalu tua walaupun tubuh ku terlihat masih muda, hahaha " sambil tertawa lirih Mereka berdua masuk kedalam perbincangan membahas apapun yang mereka ingin kan. 

" Rein.. akankah kamu datang ? " ucap Haruna lirih dalam Hati melihat ke langit dan lautan luas.. 

bersambung.. 

NEXT EPISODE 526-530


Comments

Popular posts from this blog

EPISODE 2491-2699 GERALD CRAWFORD

 LELAKI YANG TAK TERLIHAT KAYA EPISODE 2491 - 2699 GERALD CRAWFORD BAB 2491. melihat banyak nya pasukan mayat , yang tak kunjung bisa di kalahkan walaupun sudah mengerahkan semua kemampuan baik gerald dan semua master kultivasi dan beberapa anak buah yang di bawa, menghadapi mereka semua seakan akan seperti menghadapi air, di pukul berapa kali pun bentuk nya akan selalu utuh apalagi pasukan dari mayat iblis tersebut, ketika di serang menggunakan teknik pedang cahaya makhluk berbetuk mayat ini akan kembali ke bentuk awalnya. Belum di ketahui kelemahan dan titik perapuhan dari semua prajurit mayat iblis yang telah menyerang gerald dan rombongan nya.  "Kalian semua Jangan alihkan pandangan kalian,tetap waspada dan jangan berpencar, lebih baik kita coba menyerang mereka dengan serangan ke satu arah!"berteriak nona Kimberly memerintahkan semua master kultivasi dan semua anak buah yang di bawa agar tetap dalam posisi bertahan.  Namun karena banyaknya prajurit mayat iblis yang t...

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar...

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu...