GREAT NAME OF AURUM
EPISODE 20
"Upaya"
Sambil melihat ke arah empat bandit hutan yang terbang setelah dirinya menendang mereka, terlihat Aurum menyipitkan mata dan melihat dari udara lima orang yang langsung tenggelam. "Mata zoom ku lumayan berguna" ucap Aurum yang langsung turun kembali ke tanah.
"Orang-orang tanpa bakat Qi, mana bisa bertahan" Ucap Aurum yang langsung membereskan kekacauan hanya dalam hitungan menit. Dan tanpa sadar kembali memperlihatkan kemampuannya.
"Itu, tadi apa kamu terbang??" ucap Selena dan Elisa terkejut melihat apa yang terjadi. Dimana mereka melihat Aurum seperti bukan manusia.
"Aduh, aku lupa kalau ada mereka. Apa aku juga harus membereskan mereka?" Lirih Aurum yang tentunya tidak sampai hati melakukan hal tersebut.
"Mereka sudah tak akan menggangu mu, Kalau begitu aku akan cari tempat lain untuk bermalam" ucap Aurum hendak pergi tapi Elisa langsung meraih tangannya.
"Tunggu Aurum, Bagaimana kamu melakukan hal tersebut?" tanya Elisa terkejut.
"Em, iya. Ini kedua kalinya aku melihat mu bisa melakukan hal tersebut" Ucap Selena heran.
"Hahaha, tapi tolong rahasiakan ya. Aku tak mau terlalu mencolok" lirih Aurum terkekeh.
***
Sampai beberapa menit kemudian, Elisa dan Selena menyuruh Aurum masuk kedalam rumah dan menjelaskan apa yang terjadi pada keluarga Selena.
"Haish, memang tidak ada dokter?" tanya Aurum.
"Ada sih, tapi orang tua Selena terkena penyakit aneh yang membuat mereka lumpuh. Oleh karena itu, Selena bekerja di rumah hiburan dengan imbalan besar jika Dia nanti laku" jelas Elisa memberitahu Aurum.
"Itu benar, aku sebenarnya terpaksa melakukan hal tersebut. Terlebih pemilik rumah hiburan sudah menjanjikan biaya pengobatan untuk orang tua ku. Jika nanti aku laku" tutur Selena yang sebenarnya tak ingin melakukan hal tersebut, tapi dirinya terpaksa bekerja di rumah hiburan tersebut.
"Ah, dunia ini memang butuh hal sepele seperti itu" Gumam Aurum menggeleng kepala.
"Baiklah, besok antar aku ke rumah mu. Aku pastikan mereka sembuh besok, tapi janji kamu tak lagi melakukan pekerjaan yang mubazir seperti itu." Ucap Aurum sembari menyesap susu.
***
Hingga keesokan harinya.
Aurum sudah berada di rumah orang tua selena. Dimana dia melihat seorang anak perempuan yang merupakan adik selena.
"Kakak sudah kembali, mana uangnya? Kita harus bawa papa dan mama ke dokter" ucap Adik perempuan selena yang merawat orang tuanya.
"Leise, Kakak tak bawa apapun. Tapi pacar kakak bisa menyembuhkan papa dan mama" Ucap selena sedang membuat alasan.
"Oh, dia orang kaya ya? Baguslah" ucap leise yang melihat Aurum seperti kesal.
"Uh, siapa yang pacarmu?" gerutu Aurum sembari melihat keadaan orang tua selena. Dimana dia membuat sebuah pandangan mata yang terus memeriksa bagian tubuh dua orang yang tergeletak tak berdaya.
"Hem, mereka berdua memang lumpuh. Baiklah, ini hal yang mudah, karena sebenarnya mereka kurang zat besi" Ucap Aurum yang berjalan pelan ke arah belakang, dimana dia mendengar suara kambing.
"Kalian tunggu saja, Aku mau perah susu kambing sebentar" ucap Aurum yang juga sedang mempersiapkan sesuatu. Dimana dia mengambil beberapa tanaman obat yang dia bawa.
Setelah mendapat dua gelas susu, saat ini Aurum menyuruh Selena untuk menggerus tanaman obat yang dia bawa " yang halus, sisakan akar dan batang Rumput Kale ini, Nanti aku tanam di belakang rumah " Ucap Aurum yang tentunya harus menyuruh mereka meminumkan beberapa hari obat pada orang tua mereka sampai sembuh.
"Memang bisa?" tanya selena heran sambil terus menggerus tanaman Kale yang dibawa Aurum.
Sembari membuat beberapa pukulan pada dua orang tua selena, tampak Aurum memperbaiki beberapa sendi tukang belakang mereka. "Hah, hidup miskin membuat mereka jarang mengkonsumsi zat besi. Lebih baik aku sedikit ajarkan pengetahuan obat pada selena." Tutur Aurum membantu keduanya berdiri.
"Bagaimana?"
"Tuan..Ah" ucap papa selena kembali duduk.
"Jangan paksa kan. Setelah kalian minum susu, dalam beberapa hari kalian akan cepat pulih, aku hanya membantu memperbaiki sendi kalian" Ucap Aurum yang melihat selena membawa dua gelas susu yang sudah dicampur tanaman Kale.
"Suruh mereka minum, dan temui aku dibelakang" Ucap Aurum yang kemudian pergi sembari melihat kebun yang hanya di tumbuhi rumput liar. Mengambil cangkul, terlihat Aurum mencoba untuk membajaknya.
"Leise, ambil air cepat"
"Um Kakak ipar" ucap Leise tersenyum sambil menimba air. Dan melihat Aurum yang sedang menanam tanaman kale.
Comments