GREAT NAME Of AURUM
EPISODE 19
"Tanpa Ampun"
"Tidak bisa, walaupun dia sudah menolong mu. Tetap saja, mungkin dia kelompok dua bandit Hutan. Walaupun dia tampan.." ucap Bibi Elisa yang tak mengizinkan Aurum menginap.
"Tapi, boleh saja selama kamu tak kembali ke rumah hiburan. Dengarkan aku, walaupun orang tua mu miskin, suatu saat kamu pasti bisa mencari pekerjaan lain. Selain pekerjaan kotor itu, jadi sudah berapa orang yang menggenjot mu?" Imbuh Elisa menatap tajam Aurum, "Bagaimana rasanya keponakan ku?"
"Maksudnya??" tanya Aurum polos.
"Cih, kau memang tampan tapi kelakuan mu sungguh memalukan. Jadilah anak muda yang baik, jangan ambil jalan pintas hanya untuk kesenangan semata" Kecam Elisa menggeleng kepala.
"Bibi!, Apa yang kamu katakan tidak benar, aku bahkan belum di sentuh siapapun." Ucap selena yang di tepuk kepalanya.
"Dasar Gadis bodoh. Mana mungkin belum ada yang menyentuh mu, Apa mereka semua buta, tak melihat betapa cantik dan anggunnya dirimu" Ucap Elisa tak Terima.
"Tapi memang seperti itu,.." ucap selena yang saat ini melihat Aurum menyuruh mereka masuk, dimana Aurum mendengar lebih dari lima kuda berlari ke arah mereka.
Ada sekitar kuda pacuan yang datang bersama seorang pemilik Rumah hiburan yang datang ke rumah Elisa. Dimana mereka mengetahui bahwa selena pergi ke tempat tersebut.
"Hey, selena. Cepat kembali, atau kamu akan mati disini!" Kecam seorang pria pemilik rumah hiburan yang datang untuk membawa kembali selena yang sudah di beli para bandit hutan. Dimana pemilik rumah hiburan melihat sosok Aurum yang sedang berdiri di depan pintu sembari tersenyum ke arah beberapa orang yang datang.
"Hey, pemuda serahkan wanita ku" lanjut pemilik Rumah hiburan yang datang untuk menjemput Selena. Dimana dia saat ini turun bersama empat bandit hutan.
"Dia sedang mandi, kalau kamu mau ambil dia besok saja" ucap Aurum menatap wajah beberapa bandit hutan.
"Cih, cepat tuan Gresa, kami sudah membeli Wanita mu, kalau sampai malam ini, kamu tidak memberikannya terpaksa aku akan bakar rumah hiburan mu" Kecam bandit hutan yang berjalan ke arah Aurum, sembari menatap tajam. "Minggir!"
Tapi, hanya dalam sekejap sebuah pukulan langsung melayang ke arah wajah seorang bandit hutan. Dimana hanya dengan sekali pukul, bandit hutan tersebut langsung mundur ke belakang. "Auh..!"
"Hoam, aku bilang besok ya besok. Kalau kalian maksa,aku tak segan menghapus keberadaan kalian semua" Kecam Aurum memperingatkan dan itu memang tidak main-main.
"Hey pemuda, memang siapa dirimu, mau menghalangi ku?" ucap Gresa yang langsung berteriak keras.
"Selena!, Kalau kamu tidak keluar. Maka orang tua mu, besok sudah tak lagi bisa bernafas!, Cepat keluar!" Ancam sosok Gresa terkekeh.
Selena yang sudah menjelaskan semuanya pada Elisa, saat ini langsung keluar rumah. Tapi Aurum langsung menghentikan selena. "Tetap di dalam!"
"Tapi, orang tua ku" ucap Selena yang mau tidak mau, harus mengikuti perintah Gresa.
"Kau tenang saja, Jika aku habisi mereka malam ini. Bukankah orang tua mu akan selamat?" tutur Aurum yang kemudian berjalan pelan ke arah Gresa.
"Tuan, sebenarnya aku sudah ngantuk, kalau kamu mau besok datang lagi. Tapi kalau terus maksa, aku tak segan menendang mu sampai ke tengah laut, pergi atau.." Ucap Aurum yang seketika merasakan dua buah pedang melayang ke arahnya.
"Bacot!!" ucap dua orang bandit menyerang Aurum.
"Cih, padahal kalau nurut aku juga tak mau ikut campur, tapi baiklah..kalau kalian memang maksa" Ucap Aurum langsung menendang tubuh Gresa dengan kakinya.
Dan dengan cepat membuat ayunan tangan pelan menangkis dua lesatan pedang golok yang hampir mengenai kepalanya.
Gedebuk!
Sambil melihat Gresa yang terbang tinggi setelah di tendang olehnya, Sejurus kemudian Aurum membuat kepalan tangan ke arah wajah dua bandit hutan. "Nah, kan.." gumam Aurum sambil mengambil pedang golok yang tergeletak di tanah.
Melihat hal itu, dua bandit hutan lainnya juga langsung mencoba untuk menyerang Aurum. Dimana mereka juga siap mengayunkan pedang mereka.
"Serang!" ucap dua bandit hutan lainnya.
Tidak butuh waktu lama, Ke empat bandit hutan tersebut langsung terkapar pingsan. "Hoam, aku ngantuk" ucap Aurum mengangkat satu persatu bandit hutan dan langsung menendang tubuh mereka.
"Kalian bakal selamat kalau bisa berenang di tengah lautan. Baiklah" Ucap Aurum tak sadar langsung menunjukkan kemampuannya. Dimana terlihat Dia melemparkan satu persatu tubuh bandit hutan ke udara dan langsung menendang tubuh mereka sampai jauh.
Comments