GREAT NAME OF AURUM
EPISODE 10
Tiga minggu kemudian.
Sebuah kapal dagang berlabuh, sebuah kota besar yang dikelilingi banyak Dermaga. Rombongan Nona Gizly dan semua orang turun. Menyerahkan sebuah kunci kapal dagang pada Sir John," Aku percayakan Kapal ini padamu, aku harap beberapa tahun mendatang aku bisa kembali berlayar. " berkata Nona Gizly kemudian melihat kembali kapal dagang miliknya. " Jaga Mereka semua untuk ku, aku akan berada di kota ini untuk beberapa tahun setelah menemui putriku. "
" Baik Nona Gizly " berkata Sir John memberi hormat, dan diikuti beberapa orang bawahan.
Melihat Aurum di samping, " Baiklah Aurum, kita pergi" berkata Nona Gizly berjalan bersama Aurum menemui seseorang.
" Turunkan semua barang dan antar ke depan balai dermaga, dan juga kotak besar naikan ke atas Gerobak kuda! " teriak Sir John memerintah.
" Baik! "
Menghirup Udara!
" Uh! sudah lama sekali? " merenggang kan tubuh, terlihat wajah Nona Gizly bahagia. Bahkan Raut wajahnya bersinar. " Kita naik Kendaraan ini, Aurum. "
Mengikuti apa yang dikatakan Nona Gizly, Aurum yang memang tak telalu banyak bicara, hanya mengikuti apa yang diarahkan Nona Gizly. Menganggukkan kepala. " um".
Dan sekitarnya tiga kereta Kuda berjalan menelusuri jalan lebar, Melihat dengan mata. " Tempat apa ini?. " guman Aurum lirih tapi terdengar oleh Nona Gizly.
" Oh, ini adalah pulau selatan dimana aku berasal dan disinilah putri ku tinggal. " Sambil membenarkan Dandanan, Nona Gizly melihat wajah Aurum yang seperti tak pernah berpergian. " Aurum, apa ayahmu tak pernah mengajakmu berpergian?. "
Deg!
Mendengar Nama ayah disebut, Perasaan Aurum seketika bergejolak. Tak menjawab dan hanya diam, Aurum kecil seperti menahan emosi. " Um maaf, Aurum. " berkata Nona Gizly lanjut.
" Mungkin dia hanya tinggal dengan ibu atau kerabat saja" Dalam hati Nona Gizly tak melanjutkan pertanyaan.
Kereta kuda terus berjalan perlahan, dua diantara nya membawa beberapa barang dan hasil dagang Nona Gizly. Diam dan terus melihat pemandangan, Aurum seperti mengingat sesuatu. " Daerah ini seperti dalam mimpi ku?. " dalam hati Aurum berkata.
Setelah perjalanan panjang, akhirnya kereta kuda sampai di sebuah rumah besar dan mewah jauh dari keramaian kota. Tampak dua pilar terpajang sebagai tanda pintu masuk Rumah besar. Disamping rumah besar banyak hiasan pepohonan kecil dengan banyak bunga yang masih kuncup.
Menghentikan kereta kuda!
" Baiklah kita sudah sampai " berkata Nona Gizly turun dari kereta kuda.Sambil memerintah beberapa orang yang ikut bersamanya untuk menjaga Barang bawaan. " Kalian bawa semua hasil dagang kita dan bawa masuk kotak itu, dan berhati-hati lah. "
" Baik nyonya " berkata beberapa pengawal Nona Gizly yang ikut.
Melihat pintu mewah!
" Sudah lama! " guman Nona Gizly melihat pintu masuk rumah besar terbuka.
Kreek! suara derit pintu terbuka.
Dua orang penjaga Rumah menyambut Kedatangan Nona Gizly, " Selamat datang kembali, Nyonya besar ". berkata Dua pelayan menyambut kedatangan Nona Gizly.
Tek! tek! tek!
Berjalan perlahan, seorang gadis imut dengan tubuh putih. Memakai pakaian dengan banyak Renda Bunga, Tampak anggun Warna pakaian Biru keunguan. Berhenti dan melihat seseorang. " Mom, Kau kembali ".
" Regina" berkata Nona Gizly menatap putrinya.
" Apa ayah bersama mu?" sembari berjalan perlahan, Regina melihat Aurum.
" bukankah Robertson ada di sini?" Melihat seseorang yang datang terlambat untuk penyambutan. " Pelayan Will,Dari mana saja kamu! ".
" Hosh hosh! " menarik nafas. " Maaf Nonya, saya datang terlambat untuk menyambut anda."
" Kau! katakan apa Robertson ada disini?" teriak keras Nona Gizly.
" Um, tuan besar " Bergetar dan mencoba untuk mencari jawaban. Pelayan will berkata. " Tuan besar sudah beberapa bulan pergi dan Hanya meninggal kan sebuah surat ini Nyonya. " Saat ini pelayan will memberikan surat pada Nona Gizly.
Membaca isi surat!
" Lagi lagi dia melakukan sesuatu sesuka hati" berkata Nona Gizly meremas surat dan kemudian berjalan ke dalam rumah. " Aurum, Regina masuk lah. "
Melihat Aurum, Regina menyapu tangannya. " Mom, siapa dia? dan untuk apa bocah ini dibawa kesini?. "
" Lebih baik kamu berkenalan dengan Aurum, mungkin dia akan jadi teman mu" berkata Nona Gizly yang sedikit merasakan pening dikepala, Melihat ke arah pelayan will. " Will malam ini siapkan pemadian untuk ku, aku ingin beristirahat dan siapkan juga kamar untuk Aurum. "
" Baik Nyonya " berkata Pelayan will pergi bersama Aurum.
bersambung..
Comments