Skip to main content

Great Name of Aurum 32-33

 GREAT NAME OF AURUM

EPISODE 32-33


"Di Desa"


Bab 32

Melanjutkan perjalanan, Aurum dan Kathryn sudah tiba di sebuah desa kecil yang sudah hancur dan terbengkalai. Mereka berdua melihat puing-puing bangunan yang sudah roboh dan terbakar hangus tak tersisa.


Aurum melihat tak ada seorang pun tinggal di tempat tersebut dan Kathryn sendiri melihat beberapa tumpukan mayat yang sudah menjadi tengkorak hancur berantakan.


"Ini pasti ulahnya, kompas ini hanya menunjukkan area dimana dia singgah" Ucap Aurum melihat anak panah merah berkedip beberapa kali.


"Kathryn, ayo" ajak Aurum kembali melesat tapi Kathryn langsung mencegahnya.


"Aurum tunggu, lihat ada bekas tebasan pedang besar di tembok" Ucap Kathryn menemukan sesuatu.


"Ini pedang tujuh Iblis ku.. Sial.. Laytar!" teriak Aurum yang yakin bahwa Laytar berada di tempat tersebut tapi tentunya Aurum juga tidak ingin gegabah.


"Dia sudah membagi tubuhnya, Seven Sword ini adalah Pedang Kuno mahluk purba. Mungkin salah Laytar tidak sepenuhnya membagi tubuh menjadi tujuh sesuai dengan jumlah pedang Iblis ku." jelas Aurum yang tentunya tahu bagaimana pedang tersebut haus darah dan berada di tangan yang salah.


Laytar sendiri sekarang sudah menanam bagian iblisnya yang lain, menjadi Tangan dan kakinya. Dimana Laytar sepenuhnya mengendalikan mereka. Sekarang keberadaannya sangat jauh dari Aurum, dan dia sedang merasa kesal karena tiga bagian tubuhnya yang lain memisahkan diri.


"Ibrit, Ku pastikan kamu akan menerima apa yang sudah kamu lakukan pada ku" Ucap Laytar sambil menebas beberapa manusia di desa lain dan siap untuk menyerang sebuah kerajaan di tempat tersebut.


Saat ini Laytar tidak dalam kondisi penuh, sebagai pimpinan tujuh Iblis. Dia merasa di khianati oleh tiga bagian Iblis lainnya. Saat ini dia sedang berusaha keras untuk mengembalikan bagian tubuhnya yang lain. Dan terus berusaha meningkatkan kemampuan miliknya.


Laytar sendiri memiliki pedang Aurum yang disebut pedang tujuh perubahan, dimana kemampuan pedang tersebut sesuai dengan keinginannya. "Kemampuan ku hilang sepertiga, Ibrit Kau harus menembus apa yang sudah kamu lakukan. Mengkhianati ku sama saja harus lenyap." Tawa Laytar merasakan kehadiran seseorang yang sangat dia kenal.


Aurum berhasil menemukan Laytar di sebuah gunung tempat dia mengasah kemampuan dan saat ini Mereka berdua saling berhadapan. "Hahaha, Kau selamat rupanya. Ku pikir Kau akan meledak semua" tutur Laytar menatap tajam Aurum.


"Laytar.. Aku akan ambil kembali pedang tujuh perubahan ku. Tapi sepertinya tiga Iblis di dalam tubuh mu sudah berkhianat" Ucap Aurum tersenyum dan memanggil seseorang bawahannya.


"Ketua, Aku sudah melihat wilayah lain dan dunia ini memang sudah hancur. Hanya saja kerajaan di dunia ini masih utuh" Ucap seseorang yang bertugas untuk mengintai dan mencari tahu.


"Begitu ya, hahaha. Bahkan ku pikir kamu mampu untuk menghancurkan dunia ini, Laytar" Tawa Aurum terkekeh melihat Laytar.


"Cih, Ini hanya permulaan. Tapi aku cukup senang melihat mu" Ucap Laytar masih kesal dengan Ibrit, karena dia Laytar tidak dapat memiliki tubuh sempurnanya.


"Lyiem, Apa kamu sudah memberitahu pihak kerajaan di dunia ini, tentang penyerangan?" tanya Aurum.


"Sudah Ketua, mereka akan membantu sebisa mungkin karena sudah mendengar banyak Desa yang dihancurkan." Ucap Lyiem yang ditugaskan untuk memberikan informasi dan mencari tahu wilayah tersebut.


Saat ini Laytar sebenarnya belum terlalu percaya diri bisa mengalahkan Aurum dan karena dirinya terjebak di dunia tersebut. "Dia semakin kuat, seharusnya aku bunuh dia, tapi Orang tua itu sungguh hebat (master Razz) aku tak mungkin bisa mengalahkan nya." lirih Laytar yang saat itu berhasil melarikan diri dari Master Razz dan Anggota SKR.



Bab 33

Hanya ingin mencoba, tampaknya Kathryn langsung mencoba untuk menebas tubuh Laytar dengan pedang miliknya, dimana pedang tersebut bisa dikendalikan dengan sebuah rantai di tangan.


Swoss!


"Nona..Apakah kau mau main-main?" tanya Laytar bergerak cepat sebelum pedang rantai Kathryn melayang ke arahnya, dan tampak terlihat Laytar sudah berada di atas sebuah batu besar.


"Dia ini" Ucap Kathryn kembali ingin mengulang tapi seketika Aurum menghentikannya. Kathryn hanya diam sesaat dan melihat ke arah Laytar yang tidak bergeming sedikit pun.


"Biar aku saja yang menyelesaikan ini, Kau lihat saja" Ucap Aurum yang kemudian melangkah maju ke depan sembari mengambil pedang miliknya.


"Bukankah ini patut di uji?"


"Sword breaker Ini akan membelah tubuh mu seperti Kepingan kue tart"


"Keren" lirih Kathryn mundur beberapa langkah ke belakang dan memberikan panggung ke pada Aurum.


Laytar sendiri saat ini sedang berdiskusi dengan tiga Iblis di dalam tubuh nya dan berbicara tentang Sword Breakers milik Aurum. Dimana mereka belum pernah mendengar pedang tersebut berada di manapun berada.


"Ku pikir Pedang Iblis ku lebih baik" Ucap Laytar terkekeh melihat pedang Aurum yang seperti pedang biasa dan tak memiliki corak apapun.


"Benarkah? hehe.. Sword breakers ini memang bukan buatan ahli berbakat, tapi Pedang ini adalah pedang berteknologi yang dibuat seseorang yang tidak aku kenal, dan hanya master ku saja yang mengenal nya" Jelas Aurum yang kemudian memperlihatkan sesuatu yang akan membuat Laytar terkejut.


Aurum seperti menarik sebuah tuas kecil di bagian bawah Grip pedang dan seketika, Sword breakers tersebut menjadi besar dengan bilah bercorak Api di bagian badan pedangnya. "Ini lah Sword breakers milik ku" Ucap Aurum bangga.


"Kita buktikan saja" Kecam Laytar yang kemudian melompat ke udara bersamaan dengan Aurum yang mengikutinya.


Sekilas cahaya terang menyala di sisi Pedang Aurum dan Aura Gelap mengisi pedang milik Laytar. Saling bertatap muka, Aurum tersenyum.


"Aku akan ambil kembali Pedang ku dan kontrak kita sudah berakhir" Ucap Aurum menekan pedangnya dan seketika Laytar merasa heran.


" Kenapa?" Ucap Laytar merasa takut dan mundur kebelakang sambil berpijak pada bongkah batu.


"Sword breakers slash!" teriak Aurum memainkan teknik dan dalam sekejap, sebuah cahaya tebasan muncul ke arah Laytar dan langsung menghancurkan batu pijakan nya.


"Uwa!" teriak Laytar kembali menghindar.


"Giliran ku!" 


"Camelion Slash!"


Aurum hanya tersenyum melihat kemampuan pedang tersebut,dimana semua serangannya tidak terlihat.Tapi Aurum dengan mudah menangkis nya hanya dengan pedang Sword breakers milik nya. "Akulah pengguna pertama pedang tersebut, Itu tidak akan mempan padaku"


"Illusion" Lirih Aurum melipat gandakan tubuhnya, dimana tubuhnya terus terkena beberapa tebasan tak terlihat milik Laytar.


Hal tersebut membuat Laytar terkejut, sembari merasakan keberadaan seseorang di belakang tubuhnya. "Apa??" lirih Laytar merasakan tebasan yang kuat membelah tubuhnya.


Kathryn sendiri melihat beberapa bayangan Aurum lenyap begitu saja, dan kagum melihat Aurum yang sedang menebas tubuh Laytar.


"Destroyer, Sword breakers hisap" Sambil menarik sebuah tali di bawah grip pedang, Aurum terlihat tersenyum melihat kemampuan pedang miliknya.


"Tidak...!" Teriak Laytar merasakan tubuhnya yang terus terhisap oleh Sword breakers.


"Kau tak akan bisa kabur Laytar!!" Teriak Aurum kembali menarik benang beberapa kali sampai tubuh Laytar benar-benar menghilang.


Comments

Popular posts from this blog

ANOTHER WORLD REIN AND ROSE THE FUTURE WORLD

⏹Episode sebelumnya ANOTHER WORLD REIN AND ROSE "Rein in The Future world " Episode 451 Terbang menghilang mencoba menjauh dari Gerald, saat ini Rein menggenggam erat tangan Khalisa, " Lebih baik kita pergi! aku hanya membuat alasan dan bagaimana pun, aku ingin beristirahat " berkata Rein yang melemparkan Kubus portal. " Khalisa Kita masuk! " mengikuti pergerakan Rein, " baik Rein tapi kita akan pergi kemana?" ujar Khalisa mengikuti. Tersenyum! " Aku hanya ingin menghindari dari perjodohan dengan Haruna, itu saja yang ada dipikiranku, Lagi pula saat ini aku masih perlu bantuanmu untuk mengobati luka dalam yang mengenai Liverku". Sambil bergerak maju, Rein membuka tabir diudara. " Kita sampai!. " Jatuh! " Uwaaa!!! " Teriak keduanya melompat masuk di Danau berlumpur. Beberapa menit setelah mencoba mengangkat dirinya, Rein membantu Khalisa untuk membersihkan diri. " Baiklah kita akan membersihkan diri di sungai itu

ANOTHER WORLD 01-100 VOLUME 01 REIN AND ROSE

YOUTUBE LOG IN NASCITA ANOTHER WORLD REIN AND ROSE EPISODE 01-05 VOLUME 01 Blood Of Crawford!  EPISODE 01 12 tahun kemudian, di dunia lainnya. Jepang 12 februari 2026 " Rein! bangun! " suara merdu seorang Ibu yang menghampiri anaknya. Peletak!  jitakan! Mengusap kepalanya, Lelaki berumur 12 tahun membuka matanya. Melihat dua orang wanita yang saat ini duduk di kasur empuknya. " cepat lah! hari ini kamu ulangan, bukan?" besar seorang ibu yang saat ini menyiapkan baju ganti di meja belajar anaknya. " hooaam! " menarik nafas, lelaki berumur 12 tahun mencoba untuk menggerakan tubuh nya. " iya mom, aku bangun. " bug! " apa kamu belajar sampai larut malam, Rein?" berkata seorang gadis yang menubruk jatuh tubuh Rein di kasurnya. " hihihi! seperti adikku akan menjadi peringkat satu kali ini! " Hup! Mencoba untuk bangun dan menggerakkan badannya yang saat ini masih di tindih tubuh anak gadis yang sama seumurannya. " menyingkir dar

GREAT NAME of AURUM

Mina, Kali ini Nascita dan Ranah pemahaman akan mengshare sebuah kisah yang terlahir untuk mereka yang suka dengan aliran dan alur Ranah pemahaman.  Siapa lagi kalau bukan kisah yang ditunggu, kisah dibalik tiga saudara. kisah anak yang terbuang dan tersingkir.  Penasaran, yuk simak langsung..  Great Name of Aurum "Anak yang tersingkir. " Episode 01 Petarungan besar! Menapakkan kakinya di lempeng batu, Sambil menatap langit hitam yang dipenuhi sambaran kilat yang menggelegar. Langit seolah terbuka dan menangisi kepergian seseorang, Memegang pedang kecil bercahaya. Tampak Darah mengalir dari tangan yang mengikuti aliran derasnya hujan. Seorang perempuan yang tergeletak tak berdaya, mencoba memainkan jarinya yang penuh dengan darah yang mengalir. Melihat sosok pemuda yang menggenggam pedang bercahaya yang siap menghunjam tubuh seseorang yang sedang tak sadar diri. Menangis... " Aurum!! hentikan! aku mohon! tolong jangan bunuh ayahku! "Sambil mencoba untuk bangkit, seo