Another world Rein and the beast armor
EPISODE 426-430
Bab 426
memutar jari berkali-kali, khalisa mengerutkan bibir nya mencoba membaca situasi canggung dimana Rein terdiam setelah kejadian di perbuatan nya. Menggembung pipinya. " Em maaf Rein, aku hanya seorang pelayanan dan aku tak bermaksud melakukan itu padamu, Semua ini kesalahan ku!. " Sambil terus melihat Rein, Saat ini Khalisa mengambil batu kecil dan melemparkan beberapa kali kedepan. " kamu marah?. "
Malam larut dalam kegelapan, hanya ada sinar api yang menyala" Khalisa tidur lah, besok akan kita coba mencari jalan keluar dari tempat ini ".Terlihat Rein beranjak Dari duduknya dan mencoba melindungi sekitar.
" Tu Tu Tuan Rein, apa kamu masih marah?" berkata Khalisa menghampiri Rein.
Menoleh ke hadapan Khalisa, Rein mencoba untuk tetap tenang " Tidak, itu sudah terjadi dan bagaimana pun,Apa yang terjadi antara kita apa bisa kita lupakan untuk sementara sampai kita bisa kembali?. " berkata Rein yang kemudian melepaskan Jaket yang dikenakan. " Pakai lah, mungkin malam ini dingin dan akan banyak serangga yang menggigit. "
Memakai kan Jaket yang dikenakan, Rein tidur di samping Khalisa. Sembari melihat langit gelap tanpa bintang karena terbatas oleh curamnya jurang. " Apa aku bisa menemukan jalan keluar dari sini? Jurang ini terlalu dalam dan bagaimana pun aku tak bisa terbang ke atas, mungkin besok ada cara agar kita bisa keluar.." Sembari memandang kembali wajah Khalisa yang sudah tertidur, Rein tersenyum. " Aku yak yakin dengan hubungan ku dengannya jika Haruna mengetahui apa yang telah kita lakukan. "
Sleeep!
Api berhembus..
Udara dingin menerpa..
" Grr! " rintihan Rein merasakan kedinginan.
Terbangun di tengah malam.
" Huft!! dingin sekali! lebih baik aku besar kan api ini " berkata Rein menambah kayu bakar ke perapian.
Burn! Burn! Burn!
" Urg! " tertegun Khalisa bangun, dan memperhatikan Rein yang sedang melamun. " apa dia masih memikirkan apa yang telah kita lakukan?. " Khalisa memandang Rein dengan tatapan berharap. " Seandainya aku tahu apa yang aku lakukan, aku hanya seorang pelayan dan itu juga sudah tugasku sebagai balas budi. "
Melihat Khalisa yang memandang dirinya, Rein bicara perlahan " kau terjaga?Khalisa ".
Bangun!
Merentang kan tangannya. " Em, iya aku melihatmu terus melamun. " berkata Khalisa mendekati perapian.
" Tidurlah, mungkin besok kita akan pergi dan mencari jalan keluar " berkata Rein melemparkan beberapa kayu bakar.
Buuurn! api membesar.
" Rein" mendekati Rein perlahan, Khalisa memberanikan diri. " Rein. "
" Khalisa, apa yang kamu mau lakukan?" berkata Rein yang terjatuh dari duduk nya. " Khalisa!. "
Memberanikan diri kembali, " Disini hanya ada kita berdua, satu atau dua ciuman tak akan ada yang mengetahui hubungan ini, aku Relakan semua Tubuhku dan terlebih aku sudah beberapa kali diselamatkan oleh mu, jadi akan aku hangat kan diri mu Rein. " Berkata Khalisa sembari menyisir rambut nya yang menghalangi wajahnya. "Rein."
Tak tahu apa yang Harus dilakukan, Rein Terbawa suasana. " Khalisa " berkata Rein terdiam dan menerima Ciuman Hangat Khalisa.
[Ini seperti Saat sedang membuat jelly, lentur dan mungkin ada sedikit air yang lembut mengalir. ]
Melepaskan ciumannya, Lidah Khalisa bercampur liur Rein. " Khalisa," berkata Rein memandang wajah Khalisa.
" Rein " Sambil membuat dua ciuman beruntun, Rein dan Khalisa terbawa suasana malam..
BAB 427
Di sisi lain.
" Gerald, apa kamu tak berlebihan dengan orang itu! " berkata Ghe yang sedang bersama Gerald di tempat Dimana Jembatan terlarang berada.
" Lebih baik, tak ada orang yang berani kesini! Wilayah ini akan aku lindungi dari siapapun yang mau masuk kedalam gua yang aku ingin lindungi, entah apa tapi pikiran ku merasakan Wilayah ini penting dan begitu penting terhadap ingatan ku yang hilang " berkata Gerald yang kemudian memeluk tubuh Ghe. " kamu mau pulang?".
Mendekap Tubuh Gerald, " Tidak aku akan tetap bersamamu, lagi pula hubungan kita sudah terlalu jauh aku tak ingin kehilangan dirimu " berkata Ghea merekatkan tubuhnya. " Gerald, aku kedinginan. "
Mengerti situasi Gerald yang telah jatuh cinta pada ghe, mendekatkan Bibir nya" Ghea, aku berjanji akan membalas perbuatan mereka pada ayahmu dan terlebih lagi apa yang sudah mereka lakukan itu Hanya fitnah kejam! Aku tak tahu apa ada Rahasia di Kerajaan Sabell. " berkata Gerald melepaskan ciuman.
Mengalir...
" Gerald " berkata Ghea membalas ciuman Gerald.
Sambil terus menunggu Malam panjang mereka berdua, Gerald yang telah memutuskan untuk meninggalkan Wilayah timur tempat desa Ghea berada, dan karena ingatan menuntunnya untuk kembali ketempat awal dimana Gerald ditemukan ayah Ghea. Keputusan Gerald membawa Ghea selain untuk menemani nya , Dan juga telah berjanji pada Ghea akan terus membawa Ghea apapun yang akan terjadi. " Ghea, apa kamu yakin dengan apa yang kita lakukan?. " berkata Gerald membuka pakaian.
" Ya, aku Telah jatuh cinta padamu dan kamu berjanji akan menikah dengan ku jika ini telah selesai " berkata Ghea terhanyut dalam dekapan Gerald.
" Ghea! "
" Gerald "
Bluuur!! Kepakan sayap kelelawar terbang Dan sinar redup bulan menemani malam Mereka berdua. Rintihan dan Desahan dimalam yang hening.
***
Satu minggu kemudian..
Buuug! jatuh di tanah.
" aku lelah! " rintihan Rein terjatuh karena kelelahan. " Bagaimana keadaan mu Khalisa?. "
Duduk dan menyenderkan diri di dekat Batu " Kamu tak perlu mengkhawatirkan ku Rein, aku sudah terbiasa dengan kelelahan, dan sebagai pelayan aku sudah tak memiliki Rasa lelah dan letih. "..
" Hentikan! kamu bukan pelayan lagi! kamu hidup bebas sekarang " teriak Rein kesal. " Terlebih, jika hasil hubungan kita Terlahir, aku akan mencoba mencari jalan keluar. "
" Haruna, apa hubungan kalian istimewa?" berkata Khalisa cemburu .
" Haruna ya, Entah apa yang akan terjadi mungkin jika aku kembali aku tak bisa membawa, Tapi aku mungkin akan menjanjikan ini padamu, aku akan kembali ke sini untuk melihat mu" Sambil Mencoba berdiri Rein melihat samar samar Lubang di kejauhan. " Khalisa! lihat! seperti kita menemukan jalan keluar dari sini!. "
Bab 428
Menunjukkan Apa yang dilihat, Rein kemudian menaruh punggung nya di depan Khalisa " Naiklah,Khalisa " berkata Rein tersenyum semangat.
" Rein, Terima kasih " berkata Khalisa menaiki punggung Rein.
Bersiap Melompat!
" Akhirnya! apa itu jalan keluar atau bukan aku akan tetap menerus pencarian ku! Tunggu lah ayah!! '" berkata Rein menghempas tubuh nya dan dengan kecepatan Rein sampai di depan mulut Gua. " Akhirnya Sudah Tujuh Hari! kita berada di jurang kematian! dan apapun didepan yang menunggu kita akan aku hadapi! Terlebih Sosok itu! Siapa dia sebenarnya?. " Mengingat apa yang terjadi, Sehingga Rein sampai terperangkap di Jurang kematian.
Menurunkan Khalisa, Rein menggandeng tangannya. " Kita masuk! " berkata Rein masuk kedalam Gua bersama Khalisa.
Buung! Buung! Suara gema Gua dalam.
Tetesan air masuk kedalam celah gua dan mengalir kembali membuat bunyi jatuh. " Gua ini gelap, lebih baik kita berhati-hati karena licin. " berkata Rein berjalan perlahan.
" baik, aku paham Rein " berkata Khalisa berjalan bersama Rein.
Melihat sekitar dengan pandangan mata, " Teknik milik paman mozza sangat berguna! "
Fire shoul Ghost!
Membaca mantra beberapa kali, membuat api Roh. Rein tersenyum. " Utunglah,aku berhasil menguasai teknik mozza, walaupun lemah untuk serangan tapi sangat berguna untuk hal sepele seperti ini, hahaha. " Guman Rein menaiki beberapa batu licin yang menuju ke atas Gua. " Mungkin kita akan bisa keluar dari sini, tapi tempat apa yang akan kita datangi?aku penasaran. "
"umh! " ujar Khalisa percaya dengan Rein dan terus mengikuti setiap langkah Rein yang terus menuntunnya.
Beberapa menit telah berlalu, Dan Dalam perjalanan Rein juga memiliki kendala, tapi dengan cepat dan singgap Rein bisa menangani nya. " Kau baik baik saja?" Melihat Wajah Khalisa yang mengerut seperti menahan lelah.
" Aku tak apa, lanjutkan saja Rein " berkata Khalisa bertahan. " seperti kita akan berhasil menemukan jalan keluar dari sini ".
Tersenyum.
" Ya, pasti! sudah satu minggu lebih, inilah hasilnya" berkata Rein melihat cahaya kecil keluar dari lubang dimana Rein melihat jalan keluar. " Inilah akhirnya! Khalisa bersiaplah!. "
" Ya! " teriak Khalisa tersenyum.
Baaam! pemandangan mengerikan terlihat.
Diam beberapa saat, melihat Penampakan luar gua, Rein dan Khalisa dibuat terkejut. " Benarkah ini? Wilayah apa ini?" berkata Rein yang melihat wilayah gersang dengan banyak Tulang belulang Dan kerangka manusia yang telah mati membusuk. " apa telah terjadi sesuatu? Bukankah semua ini adalah prajurit? apa yang telah terjadi sebenarnya?. "
" Rein, aku takut " berkata Khalisa mendekat ketubuh Rein.
Bab 429
Wilayah pembantaian!
Bau busuk dan binatang kecil bertebangan, membuat aroma yang tidak sedap. Beberapa asap masih mengepul di batang pohon yang telah tumbang dan angin yang membawa bau bau yang mudah tercium.
" Hoeek! " menahan muntah, dan menutup hidung.
Rein dan Khalisa berjalan melewati kumpulan mayat yang telah mati, " Khalisa bertahan lah, mungkin ini memberikan petunjuk dan perhatikan apa ada orang yang masih hidup dari beberapa prajurit yang telah tumbang?. "
" Ya" berkata Khalisa melihat sekitar.
" Siapa yang telah melakukan ini semua? sungguh kejam! dan terlebih seperti nya mereka berhadapan dengan seseorang yang memiliki bakat tinggi, Siapa yang bisa melakukan semua ini?" Bertahan dan terus berjalan Rein merasakan pergerakan seseorang. " Khalisa, ayo! seperti ada orang yang masih selamat!. "
Menarik tangan Khalisa, Rein berlari cepat. " Hiraukan orang orang yang telah mati Khalisa. "
Berlari menghampiri Seseorang yang menggerakkan tangannya. Rein dan Khalisa melihat pergerakan tangan seseorang. " Rein, apa dia masih hidup?" berkata Khalisa melihat tubuh seseorang yang tertancap tombak dan pedang.
Suara lirih..
" air.. "
" air.. "
Mendengar suara kecil, Rein mencoba membantu tubuh yang merintih. " bertahan lah, akan aku bantu kamu " berkata Rein meraih tangan seorang prajurit.
" air.. "
" bawakan aku air "
Meraih tubuh dan dengan cepat mengeluarkan nya, Rein melihat banyak darah yang telah kering. Mencoba memeriksa keadaan tubuh seorang prajurit, Rein merasakan denyut nadi lemah. " Maaf aku tak membawa air, akan aku bawa kamu ketempat sejuk dan mencoba mencari kan air. "
" King Sabell palsu! dia membunuh King Sabell" berkata Pelan seorang prajurit melihat Rein. " Kerajaan Sabell dikuasai dua Iblis.. "
" Khalisa bantu aku! " berkata Rein mencoba menarik Senjata yang menancap.
" Tidak, tolong kami! Balaskan kematian Raja kami" berkata perlahan dan menghembuskan nafas terakhir.
" Hii bertahan lah! " Teriak Rein menggoyang tubuh prajurit. " Hei apa maksud mu?. "
Memeriksa kembali nadi dan detak jantung, Rein terdiam. " Dia telah mati ".
" apa maksud nya King Sabell telah mati?Lalu siap Raja Sabell yang memerintah sekarang?" berkata Khalisa yang melihat Rein membawa tubuh prajurit dan membakar semua mayat mayat yang telah mati.
Api menyala besar,membakar dan membuat kepulan asap hitam. Angin berhembus. " Seperti di Kerajaan ini ada Rahasia besar yang tersembunyi! ayahku dan Rahasia King Sabell!! Siapa dia?. " Berbicara di dalam hati, Rein melihat pemandangan lainnya. " Khalisa, ayo kita pergi dari sini! ".
" Aku mengerti Rein " berkata Khalisa yang kemudian di bawa Rein terbang ke suatu tempat. " mau kemana Kita Rein?. "
" Ke tempat aman, seperti aku tak bisa membawa mu lebih jauh " berkata Rein yang kemudian melihat Lembah Yang di penuhi padang rumput luas. " untuk beberapa hari kita akan menginap disini dan akan aku buat tempat singgah di sini, untukmu tinggal, aku akan menjemput Romeo dan yang lainnya, dan seperti nya wilayah ini Hanya terhalang oleh sihir seseorang. "
BAB 430
" sihir?" berkata Khalisa tak mengerti.
" Ya, mungkin sihir orang itu! orang yang berhadapan denganku, aku juga tak yakin tapi Hatiku berkata dia memilki hubungan dengan kejadian di wilayah terlarang dan jembatan ilusi. Dia membuat jembatan ilusi agar orang orang tak bisa pergi kesana. "
" Tapi Rein, apa kamu akan kembali?" berkata Khalisa Ragu.
Menepuk-nepuk pundak Khalisa beberapa kali, dan memeluknya. " Tenang, aku akan kembali " berkata Rein yang kemudian berjalan untuk menebang beberapa pohon dan membuat gubuk untuk mereka tinggali. " Setelah Rumah ini selesai, dalam beberapa hari aku akan pergi. "
***
Tiga hari kemudian..
Menyelesaikan rumah tinggal, Rein duduk dan memikirkan Rencana. " Tinggal memikirkan Rencana, Aku akan menjemput Romeo dan Keluarga Pari untuk tinggal disini".
Menyeduh Teh pahit.!
" Rein, kembali lah dengan selamat aku akan menunggu mu" berkata Khalisa menaruh cangkir yang terbuat dari bambu.
Menyesap teh!
" Pahit!! " teriak Rein dengan wajah Mengkerut.
" maaf, disini tak ada Yang bisa digunakan untuk pemanis " berkata Khalisa malu.
" maaf, tapi setelah melihat mu Rasa teh ini jadi sangat manis, Khalisa " Rein menggombal.
Plaak! tamparan keras!
" Uh uh! " berkata Rein menahan sakit " apa yang kamu lakukan! ".
Menutup wajahnya!
" Kamu, apa kamu menggoda ku Rein?" berkata Khalisa masuk kedalam rumah yang telah jadi.
Menggaruk kepala.
" apa ada yang salah dengan kata kataku?" berkata Rein yang melihat Khalisa di balik pintu sambil mengayunkan jarinya. " ??".
" Rein, kesini" berkata Khalisa dari balik pintu.
Berdiri dan menghampiri Khalisa, Rein melihat dengan mata terbelalak. " Khalisa?".
" Kemarilah, Rein " berkata Khalisa menggoda dan membuka pakaiannya.
" Baik, aku mengerti " berkata Rein yang kemudian menutup pintu.
Membuka kembali Pintu!
" Hoi author! untuk kali ini biarkan aku yang menjalankan permainan ini! jadi enyahlah kalian Semua!! " berkata Rein membanting pintu keras.
Braaaaakk!!
Terkejut! author terkejut.
" Sialan kau Rein! " berkata Author kesal. " baiklah untuk kali ini aku biarkan kalian, aku juga punya Rencana sendiri pada kalian, zeahahaha! ".
Malam hari dengan suara serangga yang mengalukan musiknya, Rein dan Khalisa menikmati romansa mereka tanpa ada gangguan sedikit pun, Angin kembali berhembus di padang rumput yang luas. Menderit beberapa kali rumput terkena angin, Rintikan air dan embun yang melayang dimalam hari. Sunyi...
" Ouuh!! "
" Hassh! Hassh! Hassh! "
Hanya lampu redup dari api yang dibuat didalam rumah terlihat bersinar menerangi Rumah kecil. Tak terdengar suara apapun, Dan pagi telah datang..
" Khalisa, Tunggu beberapa saat akan aku bawa semua keluarga Pari, Nea dan Iroha kesini" berkata Rein yang langsung melesat terbang ke udara. Melihat keatas dan mentransfer Qi ke arah Romeo.
" Romeo, bagaimana keadaanmu? apa mereka aman?" berkata Rein yang telah sampai di kastil larry.
Meraung!! Roooamm!
" apa kamu menghina ku Rein?" berkata Romeo yang datang bersama Pari, Nea dan Iroha.
" Syukur lah! seperti mereka cukup berhati-hati! entah apa yang akan terjadi, aku akan membawa kalian ke tempatku sekarang " berkata Rein yang kemudian menggendong Nea . " Bersiaplah!. "
Rooaam!
Romeo mengikuti Rein, sambil membawa Iroha dan Pari ketempat dimana Khalisa berada. " Kalian untuk sementara tinggalah disini, sampai aku kembali tempat inilah yang paling aman, akan aku buat segel pengikat sehingga tak ada siapapun yang bisa masuk ke dalam wilayah ini " berkata Rein yang kemudian pergi bersama Romeo. " Kita ke Kerajaan Sabell! aku yakin mungkin ayah ada disana! ".
" aku mengerti Rein! " berkata Romeo masuk kedalam cincin Rein.
bersambung..
Comments