AWAL BARU KISAH CINTA YANG MENGGEBU-GEBU
178-180 di another world.
" Masalah"
Episode 178
5 tahun kemudian, Lapangan pribadi di tengah mansion mewah.
Slcas! Sclas! Sclas!
" masih belum! kita coba lagi Rose! " teriak Rein mengayunkan pedang Calibur sword.
Sambless!
Ayunan pedang Durandal sword Milik Rose, membuat cekungan Hitam ke arah Rein. " Bagaimana dengan ini! bertahan lah! Rein!. " teriak Rose bersemangat!.
" Urg! " menahan kilatan pedang Durandal, Rein mencoba menahan serangan. " Tekanan yang kuat! benar benar pedang legenda! aku juga tak mau kalah!. "berkata Rein menggetarkan gigi nya, menahan serangan.
Mundur ke belakang, Rose mencoba menambah lesatan cahaya pedang Durandal sword. " Bagaimana jika aku tambahkan satu lagi serangan! apakah pedang Calibur sword milik mu bisa menahan dua serangan sekaligus! ".
" Lakukan saja! aku belum sampai batasku!. " teriak Rein melihat rose memainkan pedang.
Swos swos swos!
***
Duduk termenung memikir sesuatu, bersandar di pohon merasakan angin yang berhembus. Melihat Rose berjalan membawa botol air minum. " Tangkap Ini Rein! " teriak Rose melemparkan botol.
" Terima kasih Rose " berkata Rein membuka penutup botol dan menengguk Air. " Ah! ".
Duduk di samping Rein dan menempelkan Kepala di pundak Rein, tersenyum . " Rein, pada akhir kita juga belum bisa menemui semua orang dan terlebih kita saat ini belum tahu kabar mereka. "berkata Rose bersedih.
Melirik ke arah Rose, ReinMelihat air mata menetes di pipi Saudara nya. " Ya, tapi mungkin suatu saat kita akan mendapatkan petunjuk dan jika bukan karena bantuan Bibi Gween saat ini, siapa lagi yang harus kita mintai pertolongan. Aku juga merasakan apa yang kamu rasakan, Rose. " berkata Rein bersandar kepalanya menyentuh batang pohon.
" Suatu saat Rose".
" Ya, suatu saat. "
Berdiri dan mengusap air matanya, Rose tersenyum dan memberikan tangannya ke arah Rein. " Ya, aku mengerti Rein. " berkata Rose tersenyum.
Meraih tangan Rose, Dengan tersenyum Rein berdiri. " Ya, kita pasti akan bertemu dengan mereka. "
Matahari bersinar, Dan beberapa burung Berterbangan bersama dengan langkah mereka. Bergerak bebas, tanpa beban walaupun kesedihan yang mereka berdua alami.
***
Di SMA kelas Dua, " Ya karena kita sekarang satu sekolah apa boleh buat Rein "berkata Rose menggandeng tangan Rein.
" Ya hahaha! tapi semua orang melihat ke arah kita walaupun mereka semua tahu kita ini saudara Rose, aku masih tetap canggung dengan keadaan ini. " berkata Rein melihat kekanan kekiri dalam perjalanan mereka. " Dan Ditambah lagi, Haruna melakukan hal yang sama aku seperti memiliki dua gadis di samping ku ".
" Aku akan tetap seperti ini Rein" berkata Haruna menggandeng tangan kanan Rein dan menempel.
" haha! Aku pikir dengan dua gadis yang menjadi idola para lelaki di SMA Sinubaya menempel di sampingku, aku seperti terlihat menjadi sosok yang mendominasi "berkata Rein berjalan dan masuk gerbang. " untung lah sekarang mereka berdua tak lagi satu kelas dengan ku. "
Berpisah!
" bay, Rein! " berkata Haruna bersama Rose berpisah dan berjalan ke arah kelas mereka.
Melambaikan tangan, Rein melihat senyum dari Rose dan Haruna. " mungkin masa masa ini yang kita semua harapkan, berjuang lah. "berkata Rein tertunduk dan tersenyum. " Hanya tinggal menyempurnakan Calibur dan Miracle sword, apakah benar yang dikatakan Romeo?. "
Gedebuk!
menabrak seseorang dari belakang dan terjatuh. " maaf, aku tak sengaja" berkata Rein mengangkat Matanya dan melihat gadis yang dikenali nya terjatuh bersamanya. " kamu! ".
Berdiri dan memberikan tangan nya, Rein mencoba membantu seseorang untuk berdiri. " maaf aku tadi melamun. "berkata Rein merasa bersalah.
" Ya, tak apa apa. " berkata Gladis menyambut tangan Rein dan dengan cepat berdiri.
EPISODE 179
Berjalan bersama ke arah yang sama. " Jadi kamu sekarang pindah? " berkata Rein akrab.
" Ya, tapi karena kelas Rose penuh jadi aku terpaksa berbeda kelas, jadi apa kita sekarang satu kelas Rein-?. " berkata Gladis bersama Rein pergi ke ruang Kepala sekolah." Aku hanya kesepian, ketika Rose ternyata memilih berbeda Sekolah, tapi tahun ini aku meminta ayahku untuk memindahkan aku ke sekolah ini. "
" Kita sudah sampai, aku tunggu di kelas" berkata Rein berpaling dan meninggal kan Gladis.
" Ya terimakasih Rein, terimakasih sudah mau mengantarkan aku " berkata Gladis tersenyum.
" Ya, sama sama. Aku pergi. " berkata Rein berjalan kembali ke koridor dan masuk ke kelasnya. " Semoga tidak ada hal buruk lagi. amin".
Srek! pintu terbuka.!
Di ruang kelas, semua orang terdiam saat seseorang masuk kedalam di tengah waktu belajar dimulai. " Oh, Gladis masuk lah. " berkata Guru wanita mempersilahkan.
" Wah! ada siswa pindahan" teriak. beberapa Siwa lelaki.
Melihat ke arah Gladis, Dalam lamunan Rein melihat seseorang gadis yang anggun. " Sepertinya semua heboh dengan kedatangan nya. " berkata Rein tersenyum.
" Silakan perkenalkan dirimu " berkata Guru wanita mempersilahkan.
Dan acara perkenalkan dikejutkan dengan seseorang yang berlari dan masuk ke kelas Rein. " Hoss hosh! maaf aku terlambat. " berkata seseorang terengah engah.
Terkejut!
" Reika? apa yang dilakukan nya disini?. " berkata Rein dalam hati melihat Reika. " bukankah dia berbeda SMA? apa yang terjadi?. "
" Oh, seperti kita juga kedatangan dua siswi pindahan silakan perkenalkan Nama kalian berdua bergantian. " berkata Guru wanita mempersilahkan.
Dan setelah perkenalkan, Guru wanita menyuruh seseorang Murid lelaki untuk pindah tempat. "Enjelo, bisa kamu tukar tempat dudukmu? dan biarkan mereka berdua duduk bersama dengan Rein. "
" Ya baiklah, Kamu beruntung Rein " berkata Enjelo melihat Rein dengan tatapan tajam.
" Apa apaan tatapan nya? bukan aku yang meminta nya bukan?. " berkata Rein dalam hati.
" Maaf miss Valencia, apa tidak sebaiknya Enjelo tetap di sini bukankah masih ada dua meja yang kosong?" berkata Rein mencoba mengamati situasi, karena beberapa siswa lelaki melotot ke arah nya.
" Hem, Ya boleh saja Rein " berkata Guru Valencia bertanya. " Apa kalian mau duduk di sana ".
Berjalan ke arah Guru wanita, Gladis dan Reika membisikkan sesuatu dan mereka memberikan alasan mereka masing-masing dan berbisik di telinga Guru Valencia. " Oh, aku mengerti nuasa romantis ini membuat ku bersemangat! baiklah! ".
" Enjelo, bisa pindah ke tempat lain" berkata Guru wanita menyuruh enjelo tetap pindah.
" Ya, baiklah apa boleh buat. " berkata enjelo pasrah.
" Dan, Fara, apa bisa Geser juga dan lagi pula kamu juga perlu bergaul dengan yang lainnya, duduklah bersama Yisel di depan. "berkata Guru Valencia meminta.
" Tunggu! miss Valencia, tapi Fara sudah lama bersamaku, aku menolak! " berkata Alinea menolak. Dan berbisik. " Tenang , aku tetap akan bersamamu dan lelaki yang selama ini kamu taksir Fara. "
" maaf, tapi tidak apa aku bisa pindah Alinea " berkata Fara berbisik dan menunduk.
" Wah wah! ini seperti ada seseorang yang terlalu mencolok! hemm apa boleh buat! khusus hari ini ibu akan memberikan permainan! ini akan menyenangkan! " berkata Miss Valencia membuat sesuatu dari rak mejanya. " Kita tentukan dengan ini dan kalian boleh ikut semua dan untuk hasil akhir kalian tak boleh protes! ".
EPISODE 180
Beberapa menit kemudian.
" Ini adalah Tali undian! di sini sudah terdapat Urutan tempat duduk untuk kalian, tidak ada perbedaan! jadi ini hanya tentang keberuntungan! " berkata miss Valencia kemudian menyuruh semua orang mencabut tali dan melihat angka urutan meja mereka.
" Yuhuu! aku beruntung! bersama dengan alinea, ini semangat ku! " berkata Enjelo melihat wajah masam alinea. " Eh, kamu tak bisa menolak dan ini sudah kesepakatan bukan?. "
" Heh! " berkata alinea memalingkan muka.
Di sisi lain, belakang kelas. Tiga gadis merasa beruntung. " maaf, aku bisa pindah jika kamu mau bersama dengan yang lain. " berkata Fara mencoba berdiri dan melihat tangan Rein memegang tangannya. Terlihat Raut wajah malu dan memerah. " Eh? apa yang kamu lakukan?"
" Tidak apa, lebih baik seperti ini" berkata Rein memegang tangan Fara yang duduk di dekat Rein. Dan melihat Reika dan Gladis duduk didepan mereka berdua.
Melihat ke arah Alinea, Saat ini alinea mengedipkan mata seperti berkata " kamu beruntung kan, nikmati saja waktu mu dengan orang yang kamu sukai, aku tak apa disini jadi berjuang lah. " berkata alinea memberi isyarat.
" alinea terimakasih " berkata Fara dalam hati dan dengan jantung yang berdebar Dan melihat tangan Rein masih memegang tangan nya. " maaf, apa kamu bisa melepaskan tangan mu Rein. ?"
" Oh, maaf Fara" berkata Rein melihat wajah Fara yang memerah.
" Aduh apa yang aku lakukan! seharusnya ini bisa lebih lama! " berkata Fara dalam hati dan terus menunduk, membenarkan kaca matanya dan melamun dimana saat pertama kali dirinya bertemu dengan Rein yang menolongnya.
Mengingat masa lalu.
Di taman, Dua orang sedang diganggu kelompok siswa lelaki kelas tiga SMA. " lepaskan tanganku! apa mau kalian!. " teriak Fara kesakitan dan kaca matanya terjatuh rusak dan pecah.
" kalian siswa baru jadi tunjukan hormat kalian pada kami, temani kami pergi ke karaoke " berkata Kakak kelas menyeret tangan Fara dan alinea.
Dap! menggenggam dengan keras!
" Hei! kalian! apa yang kalian lakukan! bukan kah ini memaksa?" berkata Rein dengan gagah menghentikan ulah kakak kelas nya.
Bugg! pukulan mendarat!
" Kamu! berani melawan kami! " berkata beberapa orang siap melayangkan pukulan.
Dengan kecepatan, Rein mencoba menghindari pukulan dan dengan cepat menjentikkan beberapa pukulan ke arah Kakak kelas, Sekitar 6 orang yang bergelombol terjatuh. " Apa yang terjadi? sakit sekali " berkata Seseorang menahan sakit di tubuh nya.
Berdiri kembali ke 6 orang kemudian mengepung Rein dan bersiap mengeroyok nya. " Hei, apa kalian mau main keroyokan? majulah"berkata Rein dengan tersenyum. Dan dalam sekejap ke enam orang pingsan tanpa luka sedikit pun.
Berjalan ke arah Fara dan alinea, Rein mengambil kaca matanya yang pecah, " wah seperti ini harus diganti ayo ikut aku". berkata Rein mengajak.
"uhm, anu tak apa aku bisa membelinya lagi" berkata Fara melihat Rein yang mempesona, mungkin Matanya sedang kelilipan.
" Tak apa, sudah lah kalian berdua bisa ikut aku menemui kenalan ku" berkata Rein mengajak.
" Ada apa Fara? bukankah kita harus berterima kasih padanya. " berkata alinea memegang Tangan Fara dan mengikuti Rein.
Dan setelah Kejadian tersebut Fara menaruh hati pada Rein, walaupun tidak bisa diungkapkan. Dan Alinea sendiri berusaha untuk membantu Fara mendekati Rein.
Kembali ke masa sekarang.
" Aku belum bisa membalas kebaikan mu saat itu " berkata Fara memerah wajahnya.
" oh, kejadian itu ya lupakan saja bukankah yang terpenting kamu tak lagi diganggu mereka bukan?. " berkata Rein tersenyum.
" ya, tapi apa kamu sore ini ada waktu luang aku ingin mentraktir mu " berkata Fara memberanikan diri. " maaf, aku lancang. "
Melihat ke arah Fara, Rein saat ini seperti bersalah jika harus menolak ajakan teman sekelasnya. "Oh, kalau hanya itu sih tak apa aku bisa menerima nya. " berkata Rein kembali melihat kedepan.
Melihat Rein dengan tatapan senang. " Terimakasih ". berkata Fara kembali terdiam.
" Ya, tak masalah " berkata Rein dengan senyuman.
bersambung..
Comments