"DUEL PERPISAHAN"
ANOTHER WORLD
113-115
EPISODE 113
" Sudah lah, lebih baik kita pergi" berkata Imelda berjalan ke jalan berbatu, menekan tombol remot mobil.
Pit pit!
"Ya, jika mau begitu bagaimana kalau kita makan malam?" berkata Norman memangku tangan dibelakang Kepalanya.
Masuk ke dalam mobil, Dan pergi meninggalkan tempat mereka dan kediaman Rein. " Hoom, bukankah besok kamu akan pergi?" berkata Imelda berkelok dan tak sengaja melihat dua orang terbang ke arah aliran sungai dekat nagasima.
Break!
berdenyut!
" Ada apa?" berkata norman terkejut karena mobil tiba tiba berhenti.
mematikan kendaraan disekitar bukit dekat aliran sungai nagasima. Saat ini Imelda menunjukkan sesuatu pada Norman. " kamu lihat dua orang itu?" berkata Imelda, diam dan terus memperhatikan.
" bukan kan hal biasa jika ada orang yang bisa terbang " berkata norman mendapatkan suasana romantis. Memeluk Imelda. " apa kamu ingin kita bersentuhan bibir?. "
Tetap diam dan melihat!
" apa yang kamu pikirkan, lihat baik baik" berkata Imelda tetap fokus, melihat dua orang turun dan menjatuhkan diri ke bukit. " ayo, kita lihat. "
Menarik tangan, Norman.
" ya baiklah, kamu aneh bahkan aku benar-benar tidak melihat apapun" berkata Norman jujur. " Tapi jika apa yang kamu katakan benar, pasti ini akan menjadi petunjuk baru untuk kita. "
" Ya" berkata Imelda mengemudi.
Menelusuri kembali jalan ke bawah bukit, dan berhenti. Norman dan Imelda bersembunyi dan memperhatikan dua orang yang seperti sedang menunggu sesuatu.
" mungkin mereka mau berpadu kasih, apa kita akan mengintip mereka dan kita lakukan juga?"berkata Norman merayu. " aku kira sebelum keberangkatan ku besok, kamu mau melakukan hal itu malam ini. "
" diam, lihat ada seseorang datang! " berkata Imelda melihat Rein terbang ke arah dua orang. Imelda melihat Rein. " bukankah itu anak yang tadi bersama Mikael? apa yang mereka lakukan?. "
Berjongkok dan menyadari apa yang dikatakan Imelda benar, saat ini Norman mencoba memastikan. " Jarak kita terlalu jauh jadi kita tak bisa mendengar percakapan mereka. "berkata Norman terus memperhatikan.
" akan aku ambil teropong " berkata Imelda berjalan ke arah mobil dan dengan cepat melihat. " Aku akan baca gerak mereka dan bibir mereka kamu catat ya. "
" Baik sayang " berkata Norman mengambil catatannya. " itulah mengapa aku mencintaimu, sayang. "
Di sisi lain, Saat ini Rein berbincang dengan Aurum dan Katryn. " Aku hanya ingin bertanya tentang misi ayah dan misi yang diberikan ayah pada kalian. " berkata Rein menceritakan apa yang dilihat lewat kubus sihir.
" Oh, itu bagaimana ya? walaupun kita saudara sedarah tapi mungkin aku hanya akan sedikit memberi tahumu sesuatu. " berkata Aurum bercerita. " Ya, untuk misiku saat ini adalah mengejar seseorang murid ayah yang berkhianat saat upacara pelepasan darah milik Hody. "
" Ya, aku melihat nya " berkata Rein mengingat Rekaman dari kubus ungu dirumah haruna. " Lalu apa yang telah terjadi, setelah ledakan besar?. "
" Aku tak bisa mengatakan nya yang jelas saat ini orang tua mu baik ayah dan ibu tidak bisa kembali ke Another world. " berkata Aurum menjelaskan. " Dan saat kami tiba, kami mengejar seseorang. "
" Shaky?" berkata Rein bertanya.
EPISODE 114
Menggelengkan kepala. " bukan, ini tentang murid Yang menghianati ayah saat pelepasan Darah. "berkata Aurum melanjutkan cerita. " Dia adalah Elbaf murid ayah yang ketiga, Dan saat kejadian itu Kami diutus ayah untuk mencari keberadaan nya, kami memutuskan untuk kembali ke masa lalu sebelum kalian dan ketika kami kembali kami melihat perempuan dengan aura iblis masuk kedalam portal dan seperti dia mengejar sesuatu. "
" Reika Shaky " berkata Rein mengingat kembali Peristiwa yang menyebabkan Rose sekarang direbut.
" Ya, Kami mengejar nya dan karena kami juga sudah tahu tempat mana yang akan kamu tuju aku tahu keberadaan kalian saat itu. " berkata Aurum. " Dan Apapun yang terjadi saat ini, kami sudah tidak bisa membantu mu, karena kami harus pulang ke dunia kami. "
" Pulang katamu! " berkata Rein melihat Aurum. " Apa kamu tidak peduli dengan nasib Rose! katakan!. "
Kembali memegang kerah baju Aurum, Saat ini Rein menatap tajam mata Aurum. " Apa ini yang dinamakan saudara?. "
Memalingkan muka, dan tak menatap Rein. " aku tahu, tapi aku punya alasan ku sendiri. " berkata Aurum diam.
Bruk!
" hentikan, kalian berdua! " berkata Katryn melepaskan tangan Rein. " Aurum punya alasan sendiri dengan misinya. Dan kami malam ini akan kembali ke dunia kami. "
Bug!
memukul keras wajah Aurum, Saat ini Rein dengan amarah yang meluap luap menantang Aurum. " Kita akan selesai kan dengan bertarung dan jika aku menang kamu Harus menurut dengan perintah ku".
Diam dan mencoba mencermati situasi. " baik, jika memang kamu mau akan aku layani, tapi untuk alasan ku tidak ingin ikut campur dengan urusan duniamu aku sendiri akan memberitahu mu sesuatu "berkata Aurum menanggil Tongkat besi nya. " Aku hanya punya waktu 3 bulan sebelum Elbaf membuka Kotak sihir yang menyimpan Roh Jahat Hody dan jika Dia menggunakan nya untuk memperoleh Bakat Kultivasi maka nyawa ayah tak bisa diselamatkan. "
Sayatan keras mengenai Hati.
" Apa yang kamu katakan? ayah ?apa yang telah terjadi sebenarnya?"berkata Rein melihat Aurum mengayunkan tongkat .
Swing!
Suara ayunan Tongkat besi mengenai tanah yang dipijak Rein. " Tunggu! Aurum " berkata Katryn mencoba mencegah.
" ini sudah jadi kesepakatan kita, jadi lebih kamu menyingkir dahulu Katryn. "berkata Aurum serius. " jika aku membantu mu, maka ayah akan kecewa! jadi bersiaplah! ".
BUG! BUG BUG!
Menangkis serang Aurum, Rein dengan cepat memanggik Miracle sword. " Kamu serius Aurum! " berkata Rein menahan serangan.
Menekan dan terus menekan dengan keras! Ajaran teknik yang jauh berbeda terlihat. Aurum sendiri seperti tidak mengandalkan teknik Ayah nya dan terus berpacu dan melatih bakatnya. " aku akan katakan, sebenarnya aku terlalu iri denganmu kamu bisa lebih meluangkan waktu dekat dengan ayah dan yang aku tahu ibuku sendiri memang yang memilih untuk tinggal terpisah, Jadi jika kamu mencoba memaksa ku Terima lah ini. "
" Urg " menahan tongkat Aurum. " siapa yang melatihmu sebenarnya?ini jelas berbeda dengan apa yang selama ini aku pelajari.
EPISODE 115
Menggenggam tangan dengan keras dan membaca mantra sihir, saat ini Aurum membuat keputusan " maaf tapi ini harus aku lakukan! " berkata Aurum memukul perut Rein keras.
ETERNAL PUCH
Rein seperti merasakan goncangan keras mengenai tubuhnya. " Uhuk! " menahan sakit dan terlempar ke tanah.
Mengarahkan Tongkat ke wajah Rein yang saat ini tersikap di tanah dengan pedang nya yang jatuh disampingnya.
Bam!
Terdiam dan melihat Wajah Aurum, " kenapa bisa ?" berkata Rein tak mengerti.
Mengembalikan tongkat dan menganyunkan beberapa kali membentuk lingkaran, Aurum kemudian menyimpan kembali tongkat besinya. " Caraku dan Caramu berbeda " berkata Aurum mengarahkan tangan nya ke Arah Rein, mencoba untuk membantu Rein bangun. " Hanya ini yang bisa aku lakukan. "
Dep!
Meraih Tangan Aurum dan mencoba mengerti situasi. Saat ini Rein tersadar. "aku mengerti, aku akan berusaha untuk bisa mengembalikan Rose. " berkata Rein tersadar dengan cara berpikir dan Sifatnya yang belum dewasa.
" ambilah ini" berkata Aurum melemparkan cincin dengan kepala harimau ke tangan Rein . " ini titipan ayah untuk mu dan dia juga berpesan, jika kamu harus lebih kuat lagi agar bisa melindungi orang orang disekitar mu dan tentu saja saudara mu, Rose. aku yakin kami bisa. "
Menerima Cincin pemberian Aurum, Rein kemudian menatap Aurum dengan tatapan persaudaraan. " baik, maafkan aku yang egois aku akan berusaha dengan kemampuan ku. "
" Dan satu lagi, karena aku Harus kembali ke dunia ku, Dan saat ini misiku menemukan Elbaf tetapi sayang nya dia tidak ada di dunia ini dan jika Saatnya tiba Ayah akan kembali. " berkata Aurum berjalan ke arah Katryn. " Kita kembali, "
" Umh" berkata Katryn melihat Rein dan memberanikan diri untuk sekedar mencium pipi Rein. " Terima kasih untuk waktu itu. "
Mengelus pipinya, Rein melihat Aurum dan Katryn membuka portal dimensi. " Jadi begitu ya, baiklah akan aku tulis sendiri kisahku dan aku akan mematikan kisahmu Saudara ku Aurum! ".berkata Rein melihat sinar lenyap. Dan menghilang kan dua tubuh.
Blass Swaap! ledakan cahaya.
Di sisi pegunungan. " kamu lihat? itu Norman??" berkata Imelda terkejut. " sebenarnya siapa mereka?"
" Ya aku juga ingin tahu" berkata Norman mulai tertarik.
" Kita akan membicarakan dirumah, aku bersemangat untuk memperkenalkan Dia dengan Gladies" berkata Imelda menarik tangan Norman.
" Waaah! " teriak Norman tersangkut.
bersambung..
Comments