REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 497
" Tidak ada siapapun! bahkan diluar! " teriak Reigan yang sudah mencari kemana-mana, dan tak menemukan seorang pun.
Berkumpul dan mencoba untuk memprediksi apa yang sebenarnya telah terjadi di Qi world, Saat ini ketiga nya mencoba untuk menyimpulkan bahwa ada seseorang yang mungkin sudah mengetahui tempat mereka dan keberadaan Abraham.
" aku pikir, seperti ada yang membuntuti kita waktu kesini, Rose " berkata Reigan yang melihat sebuah tulisan dari darah seseorang. " Lihat, itu!. "
Menghampiri lantai yang penuh dengan darah seseorang, Rein kemudian membacanya " Absolo.. " berkata Rein berpikir. " absolom!. "
" Absolom!! " teriak Rose yang kemudian mencoba untuk mencari petunjuk. "Kurang ajar! kau absolom!. "
Suara tangisan dari bawah panggung!
" Hisk hisk hisk, paman, kakak, Khalisa " tangisan sedu ringan membuat pendengar Rein berdetak.
" Neul! " teriak Rein yang kemudian melesat ke arah sumber suara. " Neul! kau tak apa? " .
Melihat bayangan Rein, " Kak, Rein kalian sudah kembali? " berkata dengan menetaskan air mata, Neul kemudian dibantu Rein untuk keluar dari bawah panggung. " Kak Rein, mereka membawa semua orang dan menyiksa kak uzo. "
" Ya, kami tahu" berkata Rein yang kemudian keluar dan mencoba untuk mencari kendaraan " Sial mereka juga membawa semua nya! ".
" Lalu bagaimana kita kembali?, wilayah ini selain jalan panjang yang kita tempuh adalah gunung setinggi langit! kita tak mungkin bisa mencapai nya hanya dengan mengandalkan bakat" berkata Rose yang melihat Reigan seperti mengenali tanda tanda dari ayah nya. " Ada apa Reigan?. "
Mencoba untuk menemukan sesuatu, Saat ini Reigan tanpa sadar membuka sebuah tempat dimana ruang kapal perang milik Abraham disembunyikan. " Hei, Kemarilah! " teriak Abraham yang sudah tak terlihat.
" Rose, ayo " Ucap Rein mengangguk.
" Ya" angguk Rose dan bersama Rein yang sedang menggendong neul kemudian membuka pintu rahasia yang ditemukan Reigan. " Kita masuk. "
***
Di sisi lain..
" hahaha! akhirnya kita bertemu kembali, uzo! " berbicara sambil memukul uzo sampai darah keluar dari mulut nya.
" Hehehe, akan aku balas nanti " berkata Uzo pingsan dengan banyak luka lebam diwajahnya.
" Hentikan!, sudah cukup! " teriak Khalisa yang sedang diikat kuat oleh anak buah Absolom. " Hentikan,.. ".
Menghentikan pukulan, Saat ini Absalom melemparkan sarung tangannya, berjalan perlahan ke arah Khalisa, dan meraih dagu Khalisa seraya berkata. " Wajah yang cantik, Bagaimana jika aku lihat bagian tubuh mu? ".
Sreseet! set set!
Merobek pakaian Khalisa, Dengan menggunakan dua tangan di bagian dada Khalisa. Saat ini Absalom melanjutkan kembali gerakan tangannya. " Wahahaha! Bagaimana jika aku pegang ini, Nona cantik? " Memegang payudara Khalisa, Absalom tersenyum.
" Tidak!! " rintihan Khalisa merasakan remasan tangan Absalom yang keras dan tanpa ampun.
" wahahaha!, Bahkan teriakannya membuat ku sakit telinga " berkata Absalom yang kemudian melepaskan baju Khalisa sampai terlihat seluruh tubuh Khalisa tanpa pakaian apapun, Hanya bertutup G-String merah dengan motif kodok di bagian bawahnya.
" Apa yang kamu mau lakukan! hentikan! "teriak Khalisa kembali meliuk-liuk tubuh nya.
" Oke oke!! aku tak akan melakukan apapun untuk saat ini " berkata keras Absalom yang kemudian membenarkan celananya. " Tutup ruang ini, Besok pagi aku akan menggunakan tubuh gadis itu untuk menemaniku, aku harus melaporkan ini pada seseorang dan kalian jaga tempat seseorang yang telah lama menghilang ".
" Baik! boss! " teriak bawahan Absalom menutup ruang an dimana Khalisa dan uzo di kurung. " wah, sayang sekali kita tak bisa melihat pertunjukan! ".
" ya, tapi lihat tubuh gadis itu, aku ingin meremasnya" berkata anak buah Absalom yang lain melihat dari celah pintu kurungan. " hehehe, " meneteskan liur..
Di sisi lain kurungan, Dua tubuh yang terluka karena serangan dadakan Absalom, Tersadar. " Uh, pille kau tak apa apa? " berkata Abraham mencoba melihat sekitar dengan tangan yang terikat sebuah rantai khusus yang tak bisa dipatahkan. " Seandainya, aku masih memiliki banyak Qi, hal ini mungkin saja tak akan terjadi. "
"Ruang ularku sangat menguras Qi, bahkan bantuan Qi dari Rose dan Reigan tak bisa membuat ku menyalahkan mereka, aku gagal. "Melihat kembali pille yang masih pingsan. " heh, terlebih Pille yang memiliki bakat sejajar dengan ku, apalah daya kemampuan nya masih dibawah ku. "
Menggeleng kepala!
" apa mereka sudah keluar dari ruang ularku? " gumam Abraham mencemaskan Rein dan yang lainnya. " huft.. "
Comments