REIN THE FUTURE WORLD
EPISODE 488
Di sisi dimana Rose, Reigan dan uzo telah sampai ditempat rahasia milik Abraham. Ketiga nya kemudian disambut oleh paman pille. " Paman, aku datang bersama Rose dan Tuan Reigan " berkata Uzo yang kemudian menunjuk ke arah Reigan yang bersembunyi di balik tubuh Rose.
" Reigan? " berkata paman pille melihat Reigan yang kemudian memperlihatkan diri dan tersenyum ke arah paman pille. " Reigan? kau kah itu? ".
Mengharuk kepala dengan rasa malu, Reigan berjalan ke arah paman pille dan seraya memberikan pelukan nya. " Master, ternyata master masih hidup? " berkata Reigan yang merupakan anak didik di saat Reigan kecil dan tidak mengetahui bahwa uzo adalah keponakan paman pille.
" Reigan! kau sudah tumbuh dan kuat seperti ayahmu" berkata paman pille melepaskan pelukan dan memandang Wajah Reigan. " oh, kau pasti belum pernah bertemu dengan Uzo dan neul keponakan ku dan anak dari.. "
" ehem! " batuk dibuat buat!
" paman pille, katakan dimana Rein sekarang berada! " berkata Rose yang tak mau menunda apapun lagi. " Bagaimana pun, saat ini kedatangan ku hanya ingin tahu keadaan Rein! ".
Tak ingin membuat panjang apa yang harus dilakukan, paman pille segera menyuruh Rose untuk pergi bersamanya ke sebuah tempat rahasia milik Abraham. " ikutlah dengan ku! "
" Baik" berkata Rose yang kemudian berjalan mengikuti paman pille.
" Tunggu! dimana ayah! " berkata Reigan yang melihat lihat tempat tinggal Abraham dan hanya menemukan Dua gadis yang saat ini berjalan keluar dari rumah kecil.
" akan aku jelas kan nanti, lebih baik kita bergerak cepat atau semua akan terlambat " berkata Paman pille yang membuka sebuah pintu sihir yang mengarah ke sebuah ruang rahasia Abraham. " ayo Rose! ".
" Em, baik" berkata Rose dan Semua orang masuk kedalam ruang rahasia di dekat sebuah Batu besar disamping rumah Abraham. Bahkan, baik Reigan, uzo, Khalisa, dan neul ikut masuk. " Kalian tunggu lah disini, aku akan membuka jembatan untuk Rose agar bisa masuk kedalam dunia milik Abraham. "
" Paman, bolehkah aku ikut! mungkin aku bisa membantu " berkata Reigan yang kemudian berjalan menghampiri Rose dan paman pille. Saling pandang, Saat ini paman pille hanya berpikir melakukan yang terbaik. " Tapi, ini benar benar beresiko, Jika Kalian masuk kesempatan untuk kembali hanyalah Nol, tapi jika ini berhasil maka Nyawa Rein akan terselamatkan begitu juga Tuan Abraham. "
" Jadi ayah, ada di dalam Ruang dimensi lencana permata ularnya? " berkata Reigan yang tahu Ayah nya pernah menceritakan beberapa hal tentang lencana permata ularnya.
Membuat segel terbuka, " Tuan Abraham, maaf aku melanggar janji ku, tapi ini aku lakukan untuk kebaikan mu dan Rein" berkata paman pille menarik Segel Lencana permata ularnya yang ditinggalkan tuan Abraham.
Brasss!
Sebuah jembatan ilusi muncul menuju ke arah dimana pilar ular berada. Melangkahkan kakinya, Rose dan Reigan kemudian masuk kedalam sebuah gelombang sihir milik Abraham. " Tekanan Qi yang kuat!. " berkata Rose mencoba untuk masuk.
" Ayah, " berkata Reigan yang telah masuk bersama rose dan melihat Tuan Abraham yang jatuh tertidur di lantai dengan banyak darah yang keluar dari mulut nya.
" Uhuk! uhuk! aku akan mencoba nya lagi " berkata Abraham mencoba untuk bangun dan membuka matanya. Melihat dengan sedikit celah mata, Saat ini Abraham melihat dua pasang kaki yang berjalan ke arah nya. " Siapa? ".
Berjalan cepat!
" ayah! "teriak Reigan yang kemudian membantu Ayah berdiri. " ayah, ala yang terjadi dengan mu? ".
Menarik nafas dan mencoba untuk duduk, " Reigan, kenapa kamu disini? " terkejut mendengar dan melihat Reigan berada diruang pilar ular milik nya. pandangan mata Abraham tertuju pada Rose. " Rose, kau kah itu? " berkata Abraham yang pernah menyelamatkan Rose saat Rose pertama kali sampai di Qi world.
" Paman bertahan lah" berkata Rose yang kemudian menyumbangkan Qi miliknya kedalam Tubuh Abraham. " paman, aku kesini untuk membantu Rein keluar. "
Badan sehat dan bugar!
" Rose, Reigan " sambil memusatkan Qi miliknya, Abraham memulihkan tubuh. " Thanks you Rose ". Sambil berpikir, Abraham kemudian menghela nafas. " Pille, kau sudah melakukan yang terbaik. "
Bediri dan menepuk pundak, Reigan dan Rose. " temu kangennya nanti saja, kita harus cepat! atau nyawa Rain akan lenyap. "
" Emh! kami siap " berkata Reigan dan Rose mengerti.
" ayah akan buka kembali medan yang menuju Tempat dimana Rein berada, tapi jika beruntung kalian akan menemukan Rein yang masih memegang lencana permata ularku. "
" bawalah ini rose, lencana permata ularku yang lainnya " sambil menyerahkan lencana permata ularnya, kemudian Abraham memberi tahu apa yang harus dilakukan Rose. " kau paham, rose ".
" ya, aku mengerti " berkata Rose yang kemudian melihat Abraham membuka pintu dari pilar ular. " Sampai kalian bisa menyelesaikan semua nya, aku akan berjaga dan membuat pintu ini tetep terbuka. "
" Baik! kami mengerti " berkata Rose dan Reigan masuk dengan membawa lencana permata ular yang akan mengarahkan mereka berdua bertemu dengan Rein di sebuah dunia yang tidak diketahui.
Bersambung..
Comments