Mencoba memutar arah, Rose sangat mentari menyapa pagi mencoba membuat pusing Uzo yang terlihat merah matanya. Melirik ke kanan dan ke kiri, Uzo terlihat bingung. " Wuaar!! " teriak Uzo kesal melihat Rose sang mentari menyapa pagi.
" Hoek! " menahan muntah!
Rose mencoba untuk menenangkan diri, " Sudah, aku tak mau melakukan nya lagi. " berkata Rose SMYP berhenti berputar.
Terlihat Uzo merentang kan tangannya yang langsung membuat sebuah tali yang terlihat seperti akar yang langsung menacap ke beberapa orang yang sedang menonton. " Urg! " rintihan beberapa orang melihat Dadanya tembus.
" Kyaa!! " teriakan keras seluruh orang lari ketakutan.
Melihat pergerakan semua orang yang tiba-tiba membuat Uzo seperti kehilangan kendali, " Wuuar! "
Melompat ke beberapa orang yang masih berada di sekitar Arena pertarungan, Menggeleng kepala sambil mencekik leher. " Tolong, jangan sakiti aku ! ".Berkata seseorang yang kemudian keluar darah dari mulutnya. " Ergh!! ". Merengek!
" Hei, tunggu! lawanmu ada disini! " berkata Rose SMYP berhenti muntah. " Sialan kau Absolom!! berani kau melanggar peraturan Dunia QieAr!!. "
Sambil menyeka mulutnya, Rose mengambil Beberapa kotak Qi sintetik emas. " Jika seperti ini, aku harus cepat mengalahkan nya!, Jika tidak semua orang akan dalam bahaya! "
Mengambil pedang di ujung panggung, Rose berjalan kemudian memainkan beberapa kali pedang nya, membuat sabetan kuat!. " Okey! inilah saat nya aku akan bertindak sebagai Komandan pengaman wilayah! ". Terbang menghampiri Uzo, " Hei kau jelek! lawan aku! ".
Melihat dengan mata tajam ke arah Rose, Uzo melihat Rose seperti wanita dalam impiannya. Sambil membelalakan matanya, " Tolong aku, siapapun! aku sudah tak sanggup menahan Qi Iblis ini". Menyerang Rose!
Swass!! ledakan!
" Ouh! hampir saja! " berkata Rose menghindari Jalur akar yang dibuat dari tanduk kecil Uzo, Melihat kembali " Sepertinya, dia masih menyimpan keinginan untuk hidup! Tapi ini hanya satu kesempatan! jika tidak mungkin terpaksa aku membunuhnya ".
Melihat apa yang terjadi, Rein yang Baru tahu tentang Qi Iblis, mengubah kembali rencana nya" Khalisa kamu tunggulah diluar disana dan bersembunyi, aku akan menyelamatkan Uzo, aku takut dia akan mencoba untuk membunuh nya" berkata Rein yang kemudian menjatuhkan diri.
Bruug!!
" Siapa lagi ini! " berkata Rose melihat Pemuda Dengan kacamata. Sambil tersenyum, Rein melihat ke arah Rose. " Apa kau tak mengenalku? Rose! "
Bingung!
" Siapa kamu? apakah kita pernah bertemu? " berkata Rose yang melihat Uzo akan menerkam Rein.
" Active! " Membaca mantra, Rein seperti menyerap Qi Iblis dari tubuh Uzo lewat tangannya. " Kau masih belum seberapa!. "
Suara gemuruh!
" Arg! " teriak Uzo kembali Normal.
Hosh hosh hosh!
Melihat tangannya, Uzo kembali seperti semula.
" Benarkah? apa yang tadi kamu lakukan? aku belum pernah melihat pengguna Qi seperti itu? " berkata Rose terdiam beberapa saat sambil memperhatikan Rein. " sungguh, apa kita saling mengenal?. "
Tetap belum membuka kacamata dan penutup muka, Rein masih mencoba untuk meredam Qi Iblis yang diserap nya. " Ambilkan aku Kotak Qi itu cepat!! " berkata Reigan menunjuk ke arah Kotak Kosong yang jatuh.
Melihat apa yang dilakukan Rein, Saat ini Rose mempercayai apa yang telah terjadi, Mengambil kotak Qi kosong. Rose melemparkan ke arah Rein masih. " Ini! apakah kamu bisa melakukan nya? " berkata Rose memperhatikan.
" Urh! Rein " berkata Uzo menyebutkan nama Rein di depan Rose.
" Rein? Kau Rein!! " berkata Rose mengingat.
" Kangennya nanti saja! cepat bantu aku untuk menghancurkan Qi Iblis ini! " berkata Rein yang kemudian melemparkan Kotak Qi Iblis ke udara.
Wung! kotak Qi Iblis dilempar!.
" Baik! " berkata Rose yang kemudian mengikuti apa yang dilakukan Rein.
Sambles!!
Sebuah ledakan di udara!
" Cepat, lebih baik kita pergi dari sini? "berkata Rein meraih tubuh Uzo dan membawa Uzo keluar diikuti Rose dibelakang.
hup!
Dalam lompatan , dan dalam waktu bersamaan sebuah ledakan besar terjadi. " Kamu tak apa Rose? " berkata Rein membuka penutup wajah dan kacamata.
Berlinang air mata, Rose seperti melihat kekasih nya. " Rein, benarkah itu kamu? " berkata Rose melemparkan pedang nya ke tanah.
" Ya, ini aku" berkata Rein melihat Rose berjalan ke arah nya, saling menatap.
Pelukan erat!
" em? " berkata keduanya heran.
" Sejak kapan kita seakrab ini? " berkata Rose dan Rein melepaskan pelukan.
" Bisa bantu aku? " berkata Uzo kesakitan.
Datang dengan senyuman, Khalisa berjalan ke Arah Rein dan Rose. " Rein!! Uzo! " teriak Khalisa menghampiri mereka.
" Khalisa, tolong aku" berkata Uzo kesakitan.
Comments