Great name of Aurum
episode 11
"Siapa dia sebenarnya? kenapa ibu memperlakukan bocah ini dengan baik?" Guman Regina yang kemudian menghampiri Nona Gizly.
" Silahkan, ini kamar mu" berkata Pelayan will pada Aurum.
" Terima kasih" berkata Aurum sedikit.
" Anak ini ? " Dalam hati pelayan will, menyipitkan matanya ke arah Aurum yang masuk kedalam kamar. " Akan aku siapkan baju ganti untuk mu. "
" Paman pelayan, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?" berkata Aurum yang melihat beberapa hiasan dinding yang terpajang. " apakah anda bisa menceritakan seseorang yang bernama Robertson?. "
" Heh! apa kamu tahu siap Orang yang kamu sebut namanya saja?" berkata Pelayan will sedikit kesal. " Apa kamu tidak punya attitude?".
"Em? maaf, maksudku Tuan Robertson" berkata Aurum memperbaiki bicara.
"lebih baik kamu bersikap sopan di sini" berkata Pelayan will meninggal kan Aurum.
Melihat pelayan will pergi, Aurum berjalan ke kasur didepannya. Menatap jendela, matanya tertuju ke arah langit dengan banyak awan putih yang mendukung. Melihat wajah ibunya dilangit, berdampingan dengan beberapa orang keluarga Blast," Paman, Bibi, Katryn".
" ibu".
Diam sesaat, Aurum meratap..
***
Disisi lain,
" Ibu! ibu! " teriak Regina masuk kedalam ruang kamar Nona Gizly. " Jelaskan, ibu harus jelaskan! ".
Mematikan Kran Yang mengucur, Nona Gizly melihat bayangan Regina dari balik tembok kaca, Hawa air hangat menerpa ruang Dimana Terdapat sebuah kamar mandi luas. Berjalan perlahan mengambil Kain Handuk.
" Ada apa Regina, apa kau sudah berkenalan dan berbicara dengan Aurum?" berkata Nona Gizly membenarkan Kain handuk menutup Pinggul dan Buah dadanya. Kulit lembut dan putih, " Heh?. "
Mengikuti Nona Gizly, Saat ini Regina terduduk di kursi dekat Jendela. " Ibu, Apa dia Anakmu yang lain?. "
Memakai wewangian, " apa yang kau katakan hahaha" Sambil berjalan ke arah Regina, Nona Gizly memainkan kakinya.
Menangis perlahan..
" Ibu, Kau tahu sudah beberapa bulan ayah pergi setelah mengunjungiku, Dan sekarang ibu datang " berkata Regina menghela nafas. " Saat itu, aku melihat ayah pergi bersama seseorang wanita tapi entah apa yang telah terjadi, tubuh ku bahkan mulutku tak bisa aku gerakan dan sekarang ibu telah kembali, dengan seseorang. "
" Apa yang kamu katakan? Robertson dengan seseorang?" Mendengar perkataan Regina, Saat ini Nona Gizly terdiam. " Apa kamu tahu siapa wanita itu?. "
Menggelengkan kepala, Regina menghentikan tangisan. " Apa ibu dan ayah sudah berpisah? apa yang akan terjadi dengan keluarga kita? apa ayah berkhianat?. "
Tak tahu apa yang akan dikatakan, Nona Gizly diam dan terduduk memeluk Regina. " Ibu tak tahu apa yang dipikirkan ayahmu, Tapi dia tak mungkin melakukan hal itu. " Berkata Nona Gizly mengingat kembali kotak barang yang dibawa. " Ibu akan memastikan sesuatu, kau tidur lah. "
Melihat Nona Gizly berjalan keluar kamar, Melepaskan tatapan mata, Regina tertidur.
" Ibu, ayah".
***
Koridor rumah, lampu menyala terang.
Berjalan perlahan sambil membawa sebuah kunci kotak. " Akan aku pasti kan apa yang ada didalam nya. " berkata Nona Gizly melihat sosok bayangan Seseorang. " Siapa?. "
Memperlihatkan sosoknya,sosok dewasa Aurum terlihat. Memancarkan mata yang ungu yang bersinar, Aurum dewasa tersenyum. " Hem. "
" Aurum?" berkata Nona Gizly terkejut, Diam beberapa saat Hati Nona Gizly terpikat. " Aurum ku".
Berjalan perlahan mendekati Sosok Aurum, Nona Gizly seperti terkena Hipnotis.
" apa anda bisa membawaku ke tempat kotak itu berada?" berkata Aurum memainkan Jarinya, menggandeng tangan Nona Gizly yang terlihat menurut.
" Iya" mengangguk perlahan, Nona Gizly berjalan bersama Aurum ketempat dimana kotak besar diletakkan.
Bayangan hitam mengikuti, Sambil perlahan melihat dua orang yang berjalan menuju ke suatu tempat. " Hehehe". terkekeh kecil, bayangan hitam kembali bersembunyi.
Melihat kebelakang!
" Heh, apa kamu datang bersama seseorang?" berkata Aurum dewasa merasakan keberadaan seseorang.
Membuka pintu, Ruangan besar yang memiliki banyak benda koleksi diletakkan. Sebuah kotak persergi besar tergeletak diantara banyak Benda koleksi. Memperhatikan sekitar, Aurum melihat kembali beberapa benda koleksi. Menyentuh dan mencoba merasakan aura tersembunyi. " Hanya benda koleksi biasa, tapi didalam kotak ini ?" berkata Aurum merasakan sensasi kuat. " Nona Gizly bolehkah?. "
" Em" berkata Nona Gizly berjalan ke arah Kotak besar dan mengambil kunci pembuka di dalam Selipan Dadanya.
Mata memandang dan merasakan seseorang disamping belakang tubuh Aurum. " Siapa kau!!! " teriak Aurum dewasa menangkis serangan alat pencakar. " Kau? Pelayan.. "
bersambung..
Comments