Great Name of Aurum
" Rahasia ingkar"
Episode 02
Membentangkan sayapnya, Blast tersadar. " hampir saja! ".Berkata Blast yang kemudian berlari ke arah dimana saat ini Aurum jatuh dan pingsan. " Aurum!!. "
Melihat apa yang terjadi, Katryn saat ini diam dan menatap Aurum, Perlahan dan perlahan tangan katryn yang menggenggam kincir angin lemas dan menjatuhkan kincir angin yang dibawanya. " apa apa yang baru san terjadi?. "
Terbelalak!
Melihat kondisi Aurum yang jatuh dan terlempar. " Aurum?."
" Katryn!! cepat beri tahu Ibumu dan ibu Aurum!! " teriak Blast yang saat ini meraih tubuh Aurum dan perlahan menggendong tubuh kecil Aurum. Melihat luka yang didapat di wajah Aurum yang saat ini mengalir darah merah segar. " Katryn cepat!! beri tahu yang lainnya, ayah akan menyusul. "
Tersadar dari lamunan.!
" Ba baik ayah! " berkata Katryn yang saat berlari ke arah rumah dimana Ibu Aurum tinggal. " Barusan aku seperti melihat cahaya dari tangan Aurum, apa itu sebenarnya?. "
Beberapa menit kemudian..
Di dalam kamar Aurum, terbaring tubuh wanita yang pingsan Melihat Aurum yang belum sadar kan diri. " Bagaimana ini Blast! apa yang sebenarnya terjadi?. " berkata ibu katryn kesal setelah melihat luka yang ada di wajah Aurum.
" Lebih baik kamu bantu Dulu, Saudara mu" berkata Blast yang kemudian berjalan ke luar ruangan setelah membantu mengobati Luka Aurum. " Kita akan bicarakan ini nanti malam setelah Nona Giya Sadar. "
Berbalik arah dan menutup pintu kamar, Blast water berjalan menemui gadis kecil yang menunggu diluar, " Katryn masuk lah dan temani ibu".
" Ayah" berkata Katryn melihat dan menolehkan wajahnya. " Cahaya, cahaya apa yang keluar dari tubuh Aurum? apa itu apa yang sebenarnya terjadi? aku melihat semua! itu itu.. "
Terkejut!
" Katryn! tenangkan dirimu!, Ayah tak tahu apapun. Dan apa yang kamu lihat bukanlah keanehan, mengerti! itu hanya pantulan cahaya dari aliran air. " berkata Blast menenangkan Katryn yang melihat semua yang telah terjadi.
" Bohong! " berkata Katryn yang kemudian berlari ke arah kamar Aurum sembari menangis. " akan aku tanya ibu!. "
" Katryn! " Sambil mencoba menghentikan Katryn dengan tangan nya. " Hah!. " menurunkan tangan dan beranjak pergi. " lebih baik aku periksa, mungkin ada sesuatu yang memancing Qi Aurum keluar. "
Pergi ke tempat dimana Boneka jerami berada, Blast melihat sekeliling dan memperhatikan. Berjalan ke berbagai arah dan memeriksa boneka jerami. " Tak ada apapun disini, mungkin cuma kebetulan dan tak disengaja. "
Kecewa tak menemukan sesuatu, blast kemudian kembali kerumah. " Apa sebaiknya aku katakan semua ini pada Aurum? tapi aku sudah berjanji pada Nona Giya untuk merahasiakan semua nya, baik ayahnya yang tidak pernah muncul dan asal Aurum. "
Fuuhh!..
mengehela nafas dan tertidur..
Blast mencoba berpikir dalam tidur nya. "apa sebaiknya aku hubungi aiden dan brody!? mungkin mereka bisa membantu sebelum aku katakan ini pada Master Crawford?. " Kembali membuka matanya, Blast kemudian pergi ke ruangan bawah tanah milik nya. " Butuh beberapa hari, agar mantra pemindahan ini bekerja, dan lebih baik aku persiapan terlebih dahulu. "
Di kamar Aurum.
" Hisk hisk! Aurum sadarlah! " teriak Katryn yang menangis keras karena kwatir melihat Kondisi Aurum yang belum Sadar.
Berjalan ke arah Katryn , " Lebih baik kamu tunggu sampai Aurum sadar, setelah perawat dari ayahmu, kemungkinan Aurum akan sadar lebih cepat " berkata Kimberly yang saat ini duduk disebelah Katryn sambil melihat wajah Aurum. " Wajahnya mengingat kan ku pada seseorang. "
" Ibu, aku melihat semua nya, cahaya itu yang membuat Aurum terluka " berkata Katryn menghentikan tangisannya.
" Cahaya? " berkata Kimberly sedikit kwatir. " Blast, mungkin tahu sesuatu. "
" Ibu, Apa Aurum akan mati?" berkata Katryn yang kemudian memegang tangan Aurum.
" Bodoh! dia tak akan mati semudah itu " berkata Kimberly yang kemudian melihat Giya tersadar. " Kau sudah bangun. "
" Erh! " memegang kepala yang sakit pusing, Giya melihat ruangan dengan mata samar. " Gerald, ?. "
Kwaak!!
suara Gagak bernyanyi!
Semua orang terkejut mendengar suara Gagak yang tiba-tiba berada di atas atap rumah Giya. " Perasaan ku jadi tak enak " berkata Kimberly yang kemudian berjalan ke arah Jendela kamar dan menutup nya. " Apa ada sesuatu yang akan terjadi?. "
bersambung
Comments