Another world 281-283
Petualangan Di Universal World.
Ban 281
Mengubur beberapa tubuh perampok, semua orang melanjutkan kembali perjalanan mereka. Sambil berbisik dan berbincang dengan kejadian yang mereka lihat.
Berdiam diri dan saling pandang, Saat ini Rein kesal dengan tindakan Rose, " Rose, lain kali biar aku yang bertindak, aku seperti kecurian peran dalam hal ini. " berkata Rein menggetarkan giginya.
" sifat mu memang seperti ayah, terlalu banyak mengulur waktu " berkata Rose yang memiliki perbedaan sifat, lebih cenderung ke arah ibunya.
" kau ini! " berkata Rein saat ini terdiam kembali.
Hembusan angin, menerpa!
" cepat! kita ke arah batu besar disana! , seperti nya akan ada badai besar " teriak beberapa orang yang membuat kuda bergerak lebih cepat.
Berguncang dan membangun kan Rein. " ada apa? apa terjadi sesuatu " berkata Rein melihat pasir gurun bergerak. " Badai lagi?. "
" Ya! sepertinya akan ada badai besar kali ini" berkata Afdull yang kemudian melompat dari gerobak dan membantu semua orang membawa perbekalan menuju ke arah batu besar seperti bukit." Malam ini kita akan menginap di sini, siapkan tenda dan buat perapian, sampai Badai pasir mereda. "
" Yaaa! " teriak semua orang.
Berlindung, dibalik bukit batu dipadang gurun pasir, Semua orang yang sudah terbiasa dengan keadaan ektream, Beristirahat untuk memulihkan tenaga dan pikiran. Berdiam diri dengan bersanding di tembok batu. Beberapa orang sedang melakukan pembicaraan, merencanakan kembali strategi yang dibuat.
Tertidur...
Setelah beberapa jam badai pasir berhenti, malam hari cerah seperti biasa. Tidak ada tanda hujan akan turun. Mengepak kain yang penuh dengan debu pasir, Seseorang mengendap endap pergi. " Rein bangun, Rein" membangunkan Rein yang terlelap tidur. Saat ini Haruna mengendap perlahan ke arah tenda dimana Rein berada.
" Rein, Bangun" berkata Haruna kembali membangun kan Rein.
Getar getar!
"ada apa Haruna?" berkata Rein membuka matanya.
" antar aku untuk melakukan sesuatu " berkata Haruna menahan perut. " aku sudah tidak tahan, cepat lah. "
" kenapa harus aku! " berkata Rein pelan. " bangun kan saja Rose ".
" Sudah! aku sudah membangun kannya beberapa kali, sepertinya dia lelap dalam mimpinya. cepat lah" berkata Haruna menarik tangan Rein.
Bangun!
" baiklah! cepat lakukan! " berkata Rein berjalan bersama Haruna ke suatu tempat, perlahan berjalan mencari tempat.
Melihat sekitar, Dan menemukan batu curam besar seperti tertancap di pasir. " lakukan saja disana, aku akan menunggu disini. "sambil melihat membelakangi Haruna, Rein melihat sekeliling.
Getar getar!
" Fuieh! leganya! " berkata Haruna yang kemudian berdiri, menyentuh dinding batu curam.
Krak! batu kecil masuk seperti tombol!
" eh, apa yang aku lakukan?" berkata Haruna yang kemudian melihat Batu curam terkikis dan langsung membuat dirinya bergetar dan bergerak. Merasakan sesuatu Haruna berlari ke arah Rein. " Rein! Rein! cepat kesini. "
Mendengar teriakan Haruna, Saat ini Rein berkata " apa kau sudah selesai?. "
Bab 282
Menunjuk ke arah dimana Haruna menyampaikan Hajat, " Disana, aku menemukan sesuatu. "
" Sesuatu apa? " berkata Rein yang akan berjalan kembali ke semua orang.
Menghentikan Rein, Haruna kemudian berkata. " Ada sesuatu disana, cepat kita periksa, aku tak sengaja membuat nya terkikis, itu seperti Lubang gua, ayolah Rein lihat. "
" Baik baik, " berkata Rein berjalan bersama Haruna ke tempat Yang ditujukan.
Memandang!
Melihat sesuatu di depan mata, Rein dan Haruna terkejut Melihat Sumur dengan lubang gelap.Melemparkan kerikil ke dalam sumur, Dan mendengarkan suara gemuruh di dalamnya. " Tak ada tanda air disini, apa ini sumur mati?. " berkata Rein yang mencoba melihat kedalaman Sumur.
Terpeleset!
Kaki Rein tak sengaja menyandung batu dan langsung masuk kedalam sumur. Melihat tubuh Rein terjatuh,Saat ini Haruna tanpa Ragu menyusul Rein dan langsung masuk kedalam sumur. " Rein! " teriak Haruna jatuh.
" Haruna! " menggandeng tangan Haruna dan mencoba untuk meraih dinding sumur, terasa licin.
Hisapan! sumur gelap tiba tiba seperti menghisap Keduanya. " apa ini, Tubuh kita seperti tertarik masuk kedalam, Bertahan lah Haruna aku akan coba untuk naik keatas. "
Daya Hisap bertambah!
" ini bukan sumur biasa, ini seperti sumur dengan sihir " berkata Rein yang memeluk tubuh Haruna dan terhisap masuk kedalam nya. " bertahan lah Haruna. "
" Maafkan aku Rein " teriak Haruna yang bersama Rein langsung masuk terhisap.
***
Mencari keberadaan! Semua orang panik.
" Haruna! Rein! dimana kalian! " teriak Rose mencari bersama semua orang. " apa terjadi sesuatu pada mereka berdua?. "
Tak menemukan apapun saat ini, Fruzt dan afdull menghentikan pencarian. " Gurun ini luas, dan sering berubah karena angin dan badai, aku harap mereka tak tersesat. "
" Bagaimana, apa kalian menemukan mereka?" berkata afdull yang melihat beberapa orang telah kembali.
Menggeleng kepala!
Beberapa orang yang mencari tak menemukan apapun, " begitu ya, baiklah kalian semua lanjutkan saja perjalanan ke karabasta, aku akan mencoba untuk mencari mereka. " berkata afdull yang kemudian berjalan ke arah Gurun.
" Tunggu, paman " berkata Fruzt kemudian menyarankan Agar afdull membawa beberapa orang untuk menemaninya.
" Tidak, aku bisa sendiri lagi pula Aku sudah paham dengan cara hidup dan mencari lokasi. " berkata afdull berjalan dan sesudah berbicara dengan Fruzt, untuk tetap melanjutkan misinya.
Mengejar afdull, saat ini Rose yang tak mau afdull berjalan sendiri kemudian mengikuti. " tunggu! aku ikut! " berkata Rose mengejar afdull.
" Nona Rose, lebih baik anda ikut dengan Fruzt untuk ke desa terdekat, Gurun ini tidak cocok untuk perempuan, mungkin akan jadi masalah nanti. "Membujuk Rose, saat ini afdull kembali berjalan.
" Tidak, aku akan tetap ikut lagi pula aku kwatir dengan Rein dan Haruna. " berkata Rose yang mengambil beberapa perbekalan dan mengikuti Afdull.
Bab 283
Berhenti dan menarik nafas!
" begitu ya, tapi tetap jaga dirimu, aku tak tahu apa yang akan terjadi nanti " berkata afdull yang kemudian di ikuti Rose berjalan bersama untuk mencari Keberadaan Rein dan Haruna.
" Mereka ini, apa yang mereka pikiran?" guman Rose yang kemudian melihat batu curam yang telah kembali seperti semula. " apa di daerah sini ada batu seperti itu?. "
Melihat batu yang ditunjukkan!
" Ya, di daerah Gurun seperti ini, hal Normal melihat pemandangan seperti itu, bahkan kamu bisa menemukan banyak Tengkorak dengan banyak Harta dan emas yang masih melekat karena beberapa orang yang tersesat dan pada akhirnya mati di Gurun. " berkata afdull menjelaskan. " itu hanya pecahan batu yang mungkin muncul dari dalam tanah, karena pergeseran Gurun. "
Melihat dan memperhatikan, Rose berjalan kembali bersama afdull. " Benar juga, dan di sini memang Gurun apapun bisa terjadi, Apa sih yang mereka pikiran! walaupun mereka sekarang sudah bisa menjaga sikap apa mereka akan melakukan nya disini juga! ckckck!. " Rose berpikir hal yang tak berguna.
***
Sebelum pencarian, Rein dan Haruna, sumur tempat Rein dan Haruna terjatuh kembali menutup dengan sendirinya. Kembali seperti semula.
Terjatuh di area datar dan gelap. " Gelap! tempat apa ini?. " berkata Rein menyentuh sesuatu yang kenyal. Menggoyang sedikit. " eh, aku tahu apa ini".
menggetarkan tubuh.
" Rein, apa kamu mau melakukan nya disini?" berkata Haruna menahan hasrat. Memegang sesuatu yang licin. " punya mu licin Rein, dan besar kau sudah berubah sekarang, apa kamu melatihnya?."
" apa yang kau katakan Haruna? apa yang kau pegang? dan kami bilang licin dan besar?" berkata Rein tak merasakan apapun.
Menggosok! gosok!
" apa ini ujung nya? tapi aneh, kenapa ujung ada sirip nya Rein? apa kamu pakai pembungkus?. "
"Heh? apa yang kamu katakan? sirip?. " berkata Rein merasakan sesuatu yang bergoyang. " Hentikan Haruna, apa yang kamu lakukan?jangan goyang kan tubuh ku. "
" Kya! " teriak Haruna yang juga bergoyang.
Membaca mantra, saat ini Rein menggunakan teknik Roh mozza. " obor jiwa! " berkata Rein membuat bola cahaya dan melihat sekitar. Melihat dasar sumur yang terang, Saat ini Rein tertidur memegang bokoong Haruna sedang kan Haruna memegang sebuah ekor dengan sirip. " posisi apa ini!. "
Melihat ujung ekor bersirip!
" ekor?" berkata Haruna yang kemudian mencoba untuk berdiri dan melepaskan ekor yang dipegang nya.
Berdiri dan terbangun.
" Rein! lihat! " berkata Haruna menunjukkan sesuatu didepannya.
Melihat arah yang ditujukan Haruna, " Ulaaaar Raksasa?" berkata Rein terkejut dan bersama Haruna mundur kebelakang, menempelkan diri ke dinding yang kenyal..
Meraba dinding kenyal, " dinding apa ini?" berkata Haruna menekan dinding..
Memperjelas penglihatan, Sebuah lingkaran tubuh ular melingkar dan sebuah kepala ular menjulurkan lidah nya. " ses! ses! "
" Ini sarang ular! " teriak Rein melihat mata ular bercahaya dan Melihat ke arah Haruna dan Rein yang tersudut. " Gluk! ".
bersambung..
Comments