Another world 267-269
Universal World.
Bab 267
Dataran tandus, Negeri seperti Padang pasir.
Terik matahari menyengat kulit, Badai pasir menghempaskan Tubuh seseorang yang menutup dirinya dengan tubuh onta yang menunduk dan menyembunyikan kepala bersandar di pasir.
Menutup wajah dengan kain, menghindari terpaan Badai pasir. " uhuk! uhuk! aku harus sampai ke tempat semua orang " berkata wanita yang memegang pedang untuk mempertahankan posisi. Menancapkan pedang panjang di pasir. " Badai gurun ini terlalu lama, jika seperti ini aku akan sampai pada malam hari dan ini sudah satu bulan perjalanan ku".
Merasakan sekitar, wilayah padang pasir yang masih dalam terjangan badai pasir. " cammel, apa kau baik baik saja " berbicara dengan onta yang melindungi tubuh nya, Wanita tersebut tersenyum. Sekitar 3 jam telah berlalu, badai pasir telah lenyap.
Sruk! Sruk!
Menghempaskan pasir yang menyelimuti tubuh nya, Cammel berdiri perlahan. Tersadar dari tidurnya, perempuan yang memiliki wajah cantik dan mengenakan penutup kepala berdiri dan membersihkan tubuh nya dari pasir yang melekat di tubuh. " uhuk! ini sudah tiga jam saat badai datang, mungkin kita akan sampai besok atau lusa. " berkata wanita melihat posisi arah di langit. " karena badai tadi, aku tersesat. "
Berjalan menaiki Onta, Wanita yang masih berumur 26 tahun mencoba mencari tempat berteduh dan menginap di dataran gurun pasir. " kita jalan saja cammel, semoga ada titik air di sana. " berkata dengan hewan tunggangannya, wanita tersebut menunjuk arah. " Semoga mereka tidak menemukan ku, para bandit gurun pasir. "
***
Di suatu tempat diatas langit!
" Uwaa!! " teriak Rein menangkap Tubuh Haruna yang terjatuh tanpa persiapan!.
Bruuuug!
Terjatuh di area gurun pasir di malam hari, Rein, Rose dan Haruna , Saat ini berdiri melihat lingkungan. " dimana ini?" berkata Rein mengambil pasir di bawah kakinya. " apa kita ada di gurun?. "
" seperti nya iya, dan ini sudah malam" berkata Rose yang kemudian membaca mantra penglihatan untuk melihat jauh dan membuat pemandangan dengan mata vampir nya. Berputar putar dan melihat dengan mata penglihatan, mata rose bercahaya merah. Bakat vampir Rose bisa melihat pemandangan malam dan merupakan bakat alami yang dimiliki golongan nya. Mengedipkan mata beberapa kali. " apa itu jerapah?. "
Mendengar Perkataan Rose," jerapah? di tengah gurun?. " berkata Rein takjub. " apa ini dimensi ajaib?. "
Memperbesar jarak jangkauan penglihatan malam, Rose mengedipkan beberapa kali matanya dan melihat seorang gadis yang tertidur di punggung Hewan yang ditunggangi. " Ada orang di atas jerapah, apa dia tidur?. "
" lebih baik kita cek, bagaimana?" berkata Haruna mengusulkan.
" ya, kita cek" berkata Rein yang langsung terbang di susul Rose dan Haruna.
Swoss!
" maaf cammel aku lelah" berkata gadis tersebut jatuh ke bawah. " uhuk! uhuk! " menatap langit dan memejamkan matanya. " Bagaimana bisa seorang gadis sepertiku melakukan perjalanan ini, mungkin pada akhir nya aku akan mati disini. "
Menunduk dan menjaga tubuh gadis yang dibawanya, Cammel melindungi. " terimakasih cammel, jika aku mati pergilah kau sendiri. "
Tertidur lemas!
Melihat ke langit, saat ini onta melihat tiga tubuh terbang ke arahnya. " Rerrr!. " suara onta menyambut.
Bab 268
Turun ke bawah!
" Rose! apa kau tak bisa membedakan Jerapah dengan onta?" berkata Rein yang disusul Rose dan Haruna mendatangi Onta yang terduduk.
" hehehe, lehernya sama panjang " berkata Rose menepuk kepala onta.
" Rein, ini" berkata Haruna menemukan tubuh seseorang yang tergeletak lemah. " Lihat ada tubuh seseorang yang pingsan. "
Berjalan Mendekati Haruna, Rein dan Rose melihat dan membuka penutup kepala seseorang. " Dia wanita?" berkata Rose yang kemudian melihat tanda kehidupan. " Dia masih hidup, tapi seperti dia lemah sekarang ".
" aku tadi melihat ada mata air di dekat sini, kita bawa tubuh nya dan kita rawat" berkata Rein yang kemudian menggendong tubuh wanita dan terbang.
" lalu bagaimana dengan onta ini?" berkata Rose yang tak mungkin membawa nya terbang.
" karena di sini adalah padang pasir mungkin dia akan jadi makanan lezat, biarkan aku yang membawanya " berkata Rein menyerahkan tubuh gadis pada Rose. " bawa dia. "
Mundur ke belakang, cammel merasakan ancaman datang dari arah Rein. " Sial! aku akan di panggang" berkata cammel dalam hati.
" Haruna! " berkata Rein menyuruh Haruna mengikat Onta dengan Rantai Sihir nya.
Bersama Haruna, Rein kemudian membawa tubuh onta ke mata air di padang pasir yang mereka temukan. Menidurkan tubuh gadis di batu bersandar. " Aku akan mengambil air, jaga dia" berkata Rein yang kemudian merasakan ada beberapa orang yang sedang mengawasi. Berjalan santai dan mengambil air dengan Tanduk kambing yang diambilnya dari Tas unta. Rein berjalan santai. " Rupanya ada serigala yang mengawasi, hehehe".
Meminumkan air yang diambil, Rein di bantu Rose untuk meminum air ke mulut gadis yang pingsan. " Bagaimana, apa kau bisa bangun?. " berkata Rose mendengar rintihan gadis yang meneguk air.
" Ehr! " mengeram..
" dimana aku?" berkata gadis yang pingsan melihat dengan membuka mata sedikit. "cammel, "
Melihat tiga orang didepan matanya, " Kalian siapa?"
" kau sudah sadar sekarang " berkata Rein yang kemudian memberitahu Rose dan Haruna. " kalian merasakannya juga kan?. "
" ehem, hanya tikus gurun, biar aku yang mengurus mereka " berkata Rose yang melesat tajam ke lima orang yang sedang mengintai.
Swaaaaab!! hilang tanpa jejak!
Saat ini Rose berada dibelakang tubuh seseorang, menepuk pundak dan berjongkok. " Ada apa? dan apa yang kalian lakukan disini?. " berkata Rose berbicara dengan lembut.
" Kami hanya assasin yang ditugaskan untuk mengintai gadis itu" berkata salah seorang yang belum tersadar. " Heh? suara wanita?. "
Melihat ke belakang, Seorang assasin melihat Rose dengan mata terbelalak.
Mengambil belati pembunuuh, Dengan gerakan cepat seperti profesional, salah satu assasin yang tersadar segera menebaskan belati ke tubuh Rose.
Bab 269
Memukul keras tangan salah satu assasin!
Menjatuhkan belati, " kalian bukan tandinganku" berkata Rose yang langsung memukul perut assasin.
Buuug!! tekanan kuat di perut!
" ouh! " teriak assasin kesakitan.
Melihat sekitar, Rose melihat 4 kawanan assasin segera menghampiri nya. " apa yang kau lakukan disini? apa kau tersesat Nona?. " berkata salah satu assasin yang lainnya memainkan pedang dengan tangan.
" aku memang tersesat " berkata Rose yang kemudian melemparkan tubuh assasin yang pingsan karena pukulan.
" Wow! seperti kau bukan gadis biasa" berkata pemimpin assasin maju ke depan, membuka penutup kepala.
" Boss, biarkan aku yang mengurus dia" berkata salah satu assasin kemudian menekan pedang ke arah Rose.
Melompat ke arah Rose , dengan mengayunkan pedang salah ,satu assasin yang menggunakan pedang segera menebas tubuh Rose.
" Gerakan mu lambat! " berkata rose yang sudah berada disamping dan dengan cepat memukul punggung assasin dengan siku tangannya. " hoaaam!!. "wajah mengantuk seperti ejekan.
Craaak! retakan!
Tubuh assasin terjatuh ke pasir dengan retakan tulang punggung. " Urg! " berkata lirih assasin tersungkur.
Dan dengan cepat dua assasin menyerang Rose, seperti halnya assasin yang telah tersungkur. Saat ini Rose dengan mudahnya melemparkan tubuh dua assasin ke atas pasir. " Hanya tinggal satu orang! " berkata Rose yang memanggil pedang dan segera melayangkan pedang ke arah boss assasin.
Traak! menangkap pedang dengan tangannya. " oh seperti nya kau bukan gadis biasa" berkata boss assasin menarik pedang Rose dan melemparkan ke atas pasir.
Praaaaank! suara pedang jatuh!.
Melihat dan merasakan aura yang berbeda, " hem! seperti kau berbeda dengan ke empat orang ini" berkata Rose yang melihat boss assasin memancarkan cahaya merah dari matanya.
" benarkah?" berkata boss assasin menetralisir kembali aura sejatinya dan menutup jubahnya. " mungkin lain kali jika kita bertemu lagi" berkata boss assasin yang langsung membawa ke empat tubuh anak buahnya ke suatu tempat, dan menghilang di kegelapan malam.
" apa apaan dia itu" berkata Rose yang mengambil pedang nya.
***
Kembali ke semua orang, Rose berjalan dan menemui semua orang. " Jadi namamu Liss, " berkata Rose yang sekarang berada di sekitar api unggun yang dibuat Rein.
"ya, Terima kasih kalian telah membantu ku" berkata liss terduduk dengan menundukkan dan menyadarkan dagunya di siku kaki. Melihat ke arah Rein, memperhatikan dengan lembut dan mengingat. " kau sangat mirip dengan nya".
Melihat ke arah Liss, Rein berkata " siapa?".
" mungkin hanya mirip " berkata Liss yang pernah bertemu seseorang yang pernah membantu ayahnya.
bersambung...
Comments